Safari Politik, HMJ Ilmu Pemerintahan Unila Sebut PDI Perjuangan Miliki Peran Strategis di Dunia Politik
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Sebanyak 50 orang mahasiswa fakultas
ilmu sosial dan ilmu politik (Fisip) Universitas Lampung (Unila) yang tergabung
dalam Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Pemerintahan mengunjungi kantor
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
Provinsi Lampung dalam rangka safari politik.
Kedatangan puluhan mahasiswa Unila itu di sambut langsung oleh
Sekretaris DPD PDI Perjuangan Provinsi Lampung Sutono di dampingi Fungsionaris
DPD PDI Perjuangan Lampung, Donald Harris Sihotang, Hermanus Suprapto, Deddy
Chandra dan Watoni Noerdin.
Dalam kesempatan tersebut Ketua Umum HMJ Ilmu Pemerintahan Wahyu Ramanda
Jaya mengatakan bahwa PDI Perjuangan dipilih sebagai tujuan safari politik
bukan tanpa alasan, sebab PDI perjuangan dinilai sebagai salah satu Parpol yang
mempunyai peran sangat strategis di dunia perpolitikan Indonesia.
"Mengapa kami memilih PDI Perjuangan karena setelah kami timbang
dan amati PDI Perjuangan merupakan salah satu partai yang posisi nya sangat
strategis di kancah Nasional, Provinsi ataupun Kabupaten," kata dia di
Kantor PDI Perjuangan, Rabu (21/06/2023).
Wahyu juga bercerita sebelum melakukan kunjungan Safari Politik ke DPD
PDI Perjuangan Provinsi Lampung, pihaknya beberapa waktu lalu telah terlebih
dahulu bertolak ke Jawa Tengah melakukan kunjungan ke kantor Gubernur Jawa
Tengah sekaligus Bakal Calon Presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo.
"Kami sangat senang karena kunjungan kami bertemu dengan pak Ganjar
di sambut hangat dan pada pertemuan tersebut kami bersama pak Ganjar banyak
bercerita dan banyak sekali masukan yang di sampaikan oleh Pak Ganjar kepada
kami dalam pertemuan tersebut," ujarnya.
Sehingga pihaknya berharap dengan adanya kegiatan Safari Politik yang
dilakukan Mahasiswa HMJ Ilmu Pemerintahan Unila ke DPD PDI Perjuangan bisa
memberikan pengetahuan tentang isu-isu politik terkini untuk meningkatkan pengetahuan
dalam dinamika politik yang berkembang agar menjadi mahasiswa yang cerdas,
kritis dan bertanggung jawab.
Sementara itu mengawali sambutan nya, Sekretaris DPD PDI Perjuangan
Sutono sedikit bercerita tentang sejarah panjang terbentuk nya PDI Perjuangan
hingga titik balik sampai bisa berada di posisi saat ini. Sebab kata Sutono PDI
Perjuangan memiliki peranan penting dalam mengisi kemerdekaan Indonesia.
Sejarah PDI Perjuangan berawal dari nama awal nya yaitu Partai Nasional
Indonesia (PNI) yang didirikan oleh Sukarno pada 4 Juli 1927. Kemudian PNI
bergabung dengan Partai Musyawarah Rakyat Banyak (Partai Murba), Ikatan
Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI), Partai Kristen Indonesia (Parkindo) dan
Partai Katolik.
Partai gabungan tersebut kemudian dinamakan Partai Demokrasi Indonesia
(PDI) pada 10 Januari 1973. Sejak awal terbentuk, konflik internal PDI terus
terjadi dan diperparah dengan adanya intervensi dari pemerintah. Untuk
mengatasi konflik tersebut, anak kedua dari Ir Sukarno, Megawati Sukarnoputri
didukung untuk menjadi ketua umum (Ketum) PDI.
Namun pemerintahan saat itu tidak menyetujui dukungan tersebut kemudian
menerbitkan larangan mendukung pencalonan Megawati Sukarnoputri dalam Kongres
Luar Biasa (KLB) pada 2-6 Desember 1993 di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jawa
Timur.
Larangan tersebut berbanding terbalik dengan keinginan peserta KLB,
kemudian secara de facto Megawati Sukarnoputri dinobatkan sebagai ketum DPP PDI
periode 1993-1998. Sehingga pada Musyawarah Nasional (Munas) 22-23 Desember
1993 di Jakarta, Megawati Sukarnoputri dikukuhkan sebagai Ketum Dewan Pimpinan
Pusat (DPP) PDI secara de jure.
Konflik internal PDI terus terjadi hingga diadakan Kongres pada 22-23
Juni 1996 di Asrama Haji Medan. Pada 20 Juni 1996 para pendukung Megawati
Sukarno Putri melakukan unjuk rasa hingga bentrok dengan aparat keamanan yang
menjaga kongres.
Kemudian pada 15 Juli 1996 pemerintahan Soeharto mengukuhkan Suryadi
sebagai Ketum DPP PDI. Akhirnya pada 27 Juli 1996 pendukung Megawati
Sukarnoputri menggelar Mimbar Demokrasi di halaman kantor DPP PDI, Jalan
Diponegoro Nomor 58, Jakarta Pusat.
Kemudian muncul rombongan berkaus merah kubu Suryadi, kemudian terjadi
bentrok dengan kubu Megawati Sukarnoputri. Peristiwa tersebut dikenal dengan
Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli atau disingkat menjadi Peristiwa Kudatuli.
Setelah peristiwa tersebut, PDI di bawah pimpinan Suryadi hanya
memperoleh 11 kursi DPR. Karena pemerintahan Suharto lengser pada reformasi
1998, PDI di bawah pimpinan Megawati Sukarnoputri semakin kuat, dan ditetapkan
sebagai ketum DPP PDI periode 1998-2003 pada Kongres ke-V di Denpasar, Bali.
"Ketua Umum Ibu Megawati Sukarnoputri kemudian mengubah nama PDI
menjadi PDI Perjuangan pada 1 Februari 1999 agar dapat mengikuti pemilu. Nama
tersebut disahkan oleh Notaris Rahmat Syamsul Rizal dan kemudian dideklarasikan
pada 14 Februari 1999 di Istora Senayan, Jakarta," ujarnya.
PDI Perjuangan kemudian melakukan Kongres I pada 27 Maret-1 April 2000
di Hotel Patra Jasa, Semarang, Jawa Tengah. Kongres tersebut menghasilkan
keputusan Megawati Sukarnoputri sebagai Ketum DPP PDIP periode 2000-2005. Pada
Kongres IV PDIP di Bali pada 8-12 April 2015, Megawati Sukarno Putri kembali
dikukuhkan sebagai Ketum PDIP periode 2015-2020.
"Sehingga dalam kesempatan ini saya menyampaikan penghargaan yang
sangat tinggi kepada Unila khususnya kepada Mahasiswa Jurusan Ilmu Pemerintahan
atas kehadiran nya di kantor DPD PDI Perjuangan Provinsi Lampung nanti bisa
diskusi sengaja saya tugaskan yang muda-muda biar nanti bisa diskusi dengan
mahasiswa sekalian," pungkasnya. (*)
Berita Lainnya
-
MK Tolak Uji Materi Penyediaan Kotak Kosong di Pilkada Seluruh Daerah
Sabtu, 16 November 2024 -
Bersama Ardjuno, Andika dan Kiki The Potters Getarkan Lapangan Merdeka Kota Gajah Lamteng
Jumat, 15 November 2024 -
Kinerja Arinal Sudah Terbukti, Umar Ahmad Ajak Masyarakat Lampung Tengah Dukung Ardjuno di Pilgub Lampung
Jumat, 15 November 2024 -
Pesta Rakyat di Kota Gajah Lampung Tengah, Yusuf Cakculay Ajak Masyarakat Pilih Ardjuno 27 November Nanti
Jumat, 15 November 2024