• Sabtu, 05 Juli 2025

Jelang Idul Adha Hewan Kurban di Bandar Lampung Mulai Diperiksa Kesehatannya

Selasa, 20 Juni 2023 - 13.11 WIB
133

Dinas Pertanian Kota Bandar Lampung, saat melakukan pemeriksaan kesehatan hewan di lapak penjualan hewan kurban yang berada di Jalan Sultan Agung. Selasa (20/6/2023). Foto: Sri/Kupastuntas.co

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Jelang lebaran Idul Adha 1444 H. Dinas Pertanian Kota Bandar Lampung, mulai melakukan pemeriksaan kesehatan hewan di sejumlah lapak penjualan hewan kurban. Selasa (20/6/2023).

Kepala Dinas Pertanian Kota Bandar Lampung, Agustini mengatakan, pemeriksaan kesehatan hewan kurban sapi dan kambing menjelang Idul Adha ini memang rutin dilakukan setiap tahunnya.

Ia menyampaikan, pemeriksaan kali ini juga bersama tim yaitu Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung dan Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandar Lampung.

"Alhamdulillah kita periksa hewan tadi sehat semua. Semoga setelah dilakukan pemeriksaan ini penjualannya akan tinggi," ujarnya, di lapak penjual hewan kurban di Jalan Sultan Agung.

Agustini mengaku, sejak awal pihaknya selalu berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait, sehingga Bandar Lampung bebas dari semua penyakit hewan. Namun bebas nya ini juga karena gampang dipantau dan hewannya sedikit.

"Alhamdulillah sampai hari ini tidak ada penyakit-penyakit hewan yang membahayakan yang masuk ke Bandar Lampung," kata dia.

Pemeriksaan kesehatan hewan kurban ini jelasnya, akan terus digelar hingga hari pemotongan saat hari raya Idul Adha.

"Kita periksa semua di 20 Kecamatan sampai h+3 lebaran masih kita pantau," tuturnya.

Ia menghimbau, untuk masyarakat yang ingin membeli hewan kurban agar memperhatikan beberapa hal, pertama harus sehat dan masuk umurnya.

"Ya kelihatan dari bulunya juga pasti bagus, dan juga giginya harus sudah copot atau sudah berganti," himbaunya.

Kabid Kesehatan Hewan dan Masyarakat Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung, Anwar Faudi mengatakan, terkait dengan hewan kurban ini pihaknya melakukan pengawasan lalu lintas, terutama yang antar pulau memang harus disertai dengan surat keterangan kesehatan hewan dan kemudian harus ada rekomendasi dari daerah tujuan.

"Selain itu berjaga di pintu masuk pelabuhan, maka InsyaAllah dengan itu kita yakin ternak yang masuk ke provinsi Lampung ini terjamin kesehatannya. Karena sekarang kita antisipasi dari Jawa Tengah, Jawa Timur karena memang penyakit-penyakit yang memang masih terdeteksi di sana," jelasnya.

Untuk di Lampung sendiri terangnya, saat ini masih ditemukan Lumpy Skin Disease (LSD) yaitu penyakit yang benjol pada kulit hewan ini masih ada di beberapa kabupaten.

Sedangkan untuk PMK yang penyakit mulut dan kuku sejak tahun lalu, memang sifatnya sudah sangat turun drastis.

"Tapi sesuai fatwa MUI, untuk LSD ini diperbolehkan. Kecuali yang parah maka sebaiknya tidak dijadikan hewan kurban," katanya.

Pemikik lapak penjual hewan kurban di Sultan Agung, Way Halim, Zaini Hamdan menyampaikan, adanya pemeriksaan dari petugas ini pihaknya sangat menyambut baik, karena kegiatan ini tentunya positif.

"Positifnya dari sisi kesehatan hewan-hewan kami sudah diperiksa, kemudian kalau memang benar-benar sehat kan sudah ada surat kesehatannya artinya memang masyarakat pekurban itu semakin yakin terhadap hewan-hewan yang kami jual," ucap Zaini.

Zaini mengaku, penjualan hewan kurban tahun ini sudah mulai mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu.

"Peningkatannya sekitar 30 persenan lah. Dengan harga jual mulai dari Rp3 juta untuk kambing dan Rp19 juta untuk sapi," tandasnya. (*)