Harga Sejumlah Komoditas Sayuran di Pasar Bandar Jaya Lamteng Alami Kenaikan
Kupastuntas.co, Lampung Tengah - Harga sayuran
di Pasar Bandar Jaya Lampung Tengah mengalami kenaikan
cukup signifikan di hampir semua jenis sayuran.
Yeni (33) pedagang sayuran menjelaskan, sejak
bulan April 2023 harga tidak pernah turun, dirinya mengaku tidak tahu faktor yang
menyebabkan harga sayuran kian naik.
“Dari semua sayuran hanya kol saja yang harganya
masih sama enggak ada perubahan di angka Rp10 ribu, namun untuk sayuran yang
lain agak lumayan naiknya, untuk sawi tadinya hanya Rp7 ribu kita jualnya, namun
sekarang enggak dapet lagi, kita sekarang menjual Rp12 ribu per kilogram,” Kata
Yeni. Selasa (20/6/23).
Timun naik dari yang tadinya harga Rp7 ribu kini
menjadi Rp13 ribu. Terong, per kilogram sebelumnya dibanderol Rp 6 ribu, sekarang
sudah Rp10 ribu. Labu siem, selisih Rp4 ribu dari harga sebelumnya, kini dijual
dengan harga Rp8 ribu per kilo. Kemudian, pare dijual Rp14 ribu lebih mahal
dari sebelumnya, yaitu Rp12 ribu per kilo.
"Untuk Buncis harganya paling mahal diantara
sayuran lainnya, kita jual tadinya per kilogram hanya Rp10 ribu, namun sekarang
kita harus jual Rp18.000," kata Yeni menambahkan.
Yeni kembali menjelaskan, pedagang sayuran
seperti dirinya mengandalkan kiriman dari Lampung Barat saja, tentunya itu akan
menyebabkan adanya kenaikan harga, karena tidak mungkin sayuran ada terus,
disaat barang sulit, pasti harga naik .
“Kalau untuk sayuran kita tidak bisa ambil
banyak, karena udah di jatah oleh para pengepul, enggak lebih dari 10 kilo setiap
jenis sayuran. Kalau info yang kita dapat banyak sayuran yang di kirim ke
Jakarta, jadi wajar saja kalau harga sayuran terus naik,” jelasnya.
Sementara untuk komoditas cabai, bahwa harganya
berbeda, karena kualitas berpengaruh pada hasilnya, sedangkan cabai yang banyak
diminati oleh masyarakat adalah cabai dari Lampung Barat.
“Khususnya untuk jenis cabai rawit hijau, yang
kemarin naik harga dari Rp30 menjadi Rp35 ribu. Ini kualitas cabai sangat
bagus,dan hasilnya dari Sekincau, Ranau,
dan Krui, itu cabai super pedas dan awet, ini salah satu keunggulannya adalah
kondisinya segar dan tahan lama,” Kata Peni pedagang cabai di Pasar Bandar Jaya.
Menurut Peni, dibanding cabai dari Jogja,
cabai rawit hijau lebih pedas dan peminatnya banyak. Selisih harga cabai rawit
Lambar dengan cabai rawit Jawa selisih Rp7-8 ribu.
Sehingga, untuk jenis cabai rawit, Peni dan
pedagang lain mengandalkan hasil panen dari Lampung Barat dari segi kualitas.
"Sekali stok saya ambil 500 kg, habis
dalam hitungan jam saja," katanya.
Peni yang berdagang mulai dari jam 03.00 WIB,
mengaku dagangannya langsung diserbu pembeli pada pukul 04.00 WIB.
"Sampai jam 12 siang, dari 500 kg hanya
tersisa sekitar 2 kg saja," katanya.
Namun, Peni menyebut bahwa sebentar lagi musim
panen cabai di Lampung Barat segera berakhir.
Artinya, kemungkinan harga akan naik dan stok
barang makin langka.
"Sekali musim panen, bisa 4 bulan
kiriman, tapi perkiraan 2 bulan lagi musim panen habis," katanya.
Lalu, lanjut Peni, untuk cabai rawit Jogja
harganya kini naik dari Rp25 ribu per kg menjadi Rp27 ribu.
"Yang turun harga adalah cabe merah,
sebelumnya 28 ribu, sekarang Rp 22 Ribu,” tutupnya. (*)
Berita Lainnya
-
Pesta Rakyat Ardjuno, Ribuan Pengunjung Padati Lapangan Dono Arum Lampung Tengah
Minggu, 03 November 2024 -
Sutono Ajak Relawan Garnies Bersinergi Raih Kemenangan di Pilgub Lampung 2024
Minggu, 03 November 2024 -
Polisi Tangkap IRT Penampung Motor Curian Milik Anggota Polri di Lampung Tengah
Jumat, 01 November 2024 -
Usai Gelapkan Motor Tetangga, Pelajar di Lamteng Ditangkap Kasus Pencurian
Kamis, 31 Oktober 2024