• Rabu, 06 November 2024

Harga Sejumlah Komoditas Sayuran di Pasar Bandar Jaya Lamteng Alami Kenaikan

Selasa, 20 Juni 2023 - 13.41 WIB
416

Yeni pedagang sayuran di pasar Bandar Jaya Lampung Tengah. Foto: Towo/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Tengah - Harga sayuran di Pasar Bandar Jaya  Lampung Tengah mengalami kenaikan cukup signifikan di hampir semua jenis sayuran.

Yeni (33) pedagang sayuran menjelaskan, sejak bulan April 2023 harga tidak pernah turun, dirinya mengaku tidak tahu faktor yang menyebabkan harga sayuran kian naik.

“Dari semua sayuran hanya kol saja yang harganya masih sama enggak ada perubahan di angka Rp10 ribu, namun untuk sayuran yang lain agak lumayan naiknya, untuk sawi tadinya hanya Rp7 ribu kita jualnya, namun sekarang enggak dapet lagi, kita sekarang menjual Rp12 ribu per kilogram,” Kata Yeni. Selasa (20/6/23).

Timun naik dari yang tadinya harga Rp7 ribu kini menjadi Rp13 ribu. Terong, per kilogram sebelumnya dibanderol Rp 6 ribu, sekarang sudah Rp10 ribu. Labu siem, selisih Rp4 ribu dari harga sebelumnya, kini dijual dengan harga Rp8 ribu per kilo. Kemudian, pare dijual Rp14 ribu lebih mahal dari sebelumnya, yaitu Rp12 ribu per kilo.

"Untuk Buncis harganya paling mahal diantara sayuran lainnya, kita jual tadinya per kilogram hanya Rp10 ribu, namun sekarang kita harus jual Rp18.000," kata Yeni menambahkan.

Yeni kembali menjelaskan, pedagang sayuran seperti dirinya mengandalkan kiriman dari Lampung Barat saja, tentunya itu akan menyebabkan adanya kenaikan harga, karena tidak mungkin sayuran ada terus, disaat barang sulit, pasti harga naik .

“Kalau untuk sayuran kita tidak bisa ambil banyak, karena udah di jatah oleh para pengepul, enggak lebih dari 10 kilo setiap jenis sayuran. Kalau info yang kita dapat banyak sayuran yang di kirim ke Jakarta, jadi wajar saja kalau harga sayuran terus naik,” jelasnya.

Sementara untuk komoditas cabai, bahwa harganya berbeda, karena kualitas berpengaruh pada hasilnya, sedangkan cabai yang banyak diminati oleh masyarakat adalah cabai dari Lampung Barat.

“Khususnya untuk jenis cabai rawit hijau, yang kemarin naik harga dari Rp30 menjadi Rp35 ribu. Ini kualitas cabai sangat bagus,dan hasilnya  dari Sekincau, Ranau, dan Krui, itu cabai super pedas dan awet, ini salah satu keunggulannya adalah kondisinya segar dan tahan lama,” Kata Peni pedagang cabai di Pasar Bandar Jaya.

Menurut Peni, dibanding cabai dari Jogja, cabai rawit hijau lebih pedas dan peminatnya banyak. Selisih harga cabai rawit Lambar dengan cabai rawit Jawa selisih Rp7-8 ribu.

Sehingga, untuk jenis cabai rawit, Peni dan pedagang lain mengandalkan hasil panen dari Lampung Barat dari segi kualitas.

"Sekali stok saya ambil 500 kg, habis dalam hitungan jam saja," katanya.

Peni yang berdagang mulai dari jam 03.00 WIB, mengaku dagangannya langsung diserbu pembeli pada pukul 04.00 WIB.

"Sampai jam 12 siang, dari 500 kg hanya tersisa sekitar 2 kg saja," katanya.

Namun, Peni menyebut bahwa sebentar lagi musim panen cabai di Lampung Barat segera berakhir.

Artinya, kemungkinan harga akan naik dan stok barang makin langka.

"Sekali musim panen, bisa 4 bulan kiriman, tapi perkiraan 2 bulan lagi musim panen habis," katanya.

Lalu, lanjut Peni, untuk cabai rawit Jogja harganya kini naik dari Rp25 ribu per kg menjadi Rp27 ribu.

"Yang turun harga adalah cabe merah, sebelumnya 28 ribu, sekarang Rp 22 Ribu,” tutupnya. (*)