• Sabtu, 05 Juli 2025

Seminar Hari Ketiga, Membedah Kisah Naskah Kuno Koleksi UPTD Museum Lampung

Kamis, 15 Juni 2023 - 12.47 WIB
1.2k

UPTD Museum Negeri Lampung gelar seminar kajian koleksi Museum Lampung tahun 2023. Kamis (15/6/2023). Foto: Suhaili/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - UPTD Museum Negeri Lampung kembali menggelar seminar kajian koleksi museum Lampung tahun 2023. Kali ini Membedah Dibalik Kisah Naskah Kuno Koleksi UPTD Museum Negeri Lampung. 

Seminar hari ketiga atau terakhir yang berlangsung di UPTD Musuem Negeri Lampung jalan ZA Pagar Alam Gedung Meneng Bandar Lampung, Kamis (15/6/2023) ini menghadirkan tiga narasumber yaitu Dr. AS. Rakhmad Idris, Lc, M. Hum dari Badan Riset dan Inovasi Nasional, Dra. Eko Wahyuningih sebagai pemerhati musuem dan I made Giri dari TACB Provinsi Lampung. 

Kepala UPTD Museum Negeri Lampung, Budi Supriyanto mengatakan, tema besar yang diusung pada hari ketiga seminar kajian koleksi museum Lampung tahun 2023 yaitu Dibalik Kisah Naskah Kuno Koleksi UPTD Museum Negeri Lampung. 

"Mengingat penting dan perlunya mengkaji lebih dalam tentang naskah kuno koleksi museum Lampung maka pada seminar hari ketiga ini kita mengangkat tema tentang Naskah kuno. Jadi itu yang menjadi alasan kita," kata Budi. 

Lalu tujuannya, kata Budi, karena audien atau pesertanya adalah sivitas akademika yang terdiri dari dosen dan mahasiswa serta guru sejarah, maka bagi para mahasiwa dan dosen diharapkan menjadi lebih tertarik dan terdorong melakukan penelitian lebih jauh. 

"Selain itu, siapa tahu mereka pernah melakukan kajian maka saat seminar seperti ini mereka bisa menyampaikan masukkan kepada kita semua tentang informasi mengenai naskah kuno," jelasnya. 

Sedangkan bagi para guru sejarah, diharapkan menjadi agen yang menyampaikan kembali informasi hasil seminar sesuai yang disampaikan oleh narasumber untuk ditransfer kembali kepada siswa, kerabat atau masyarakat pada umumnya.  

Untuk mengungkap hal yang berkaitan dengan naskah kuno ini, maka pihaknya menghadirkan tiga narasumber. Pertama Dr. AS. Rakhmad Idris, Lc, M. Hum dari Badan Riset dan Inovasi Nasional yang menyampaikan materi tentang aksara Lampung sebagai puncak peradaban masa lalu. 

"Jadi konsentrasi beliau lebih mengungkap mengenai konten dari naskah-naskah kuno lampung yang berkaitan dengan aksara dan bahasa Lampung. Berdasarkan penelitian yang dilakukan bahwa aksara Lampung pada awalnya berjumlah 19, kemudian menjadi 20 karena ada proses akulturasi dan asimilasi dengan kebudayaan dari luar. Satu hal yang perlu diketahui bahwa di Nusantara ini tidak semua etnis punya aksara, dan lampung punya aksara maka kita perlu berbangga," imbuhnya. 

Kemudian lanjut Budi, Dra. Eko Wahyuningih sebagai pemerhati musuem menjelaskan, tentang nilai dan makna yang terkandung dalam naskah kuno Lampung.

"Beliau ini salah seorang yang sangat tertarik dengan naskah dan melakukan kajian-kajian terhadap naskah maka dengan informasi yang dimilikinya maka ia mengungkap makna yang terkandung didalamnya," kata Budi. 

Terakhit, narasumber ketiga yaitu Imade Giri dari TACB Provinsi Lampung menyampaikan, tentang media naskah kuno koleksi museum lampung dan pelestariannya. 

"Ini yang lebih spesifik tentang koleksi Musuem Lampung. Dan upaya kita untuk melestrikan naskah kuno ini yaitu secara fisik tetap merawatnya dan kita juga terus berupaya mengungkap isi yang terkandung dalam naskah kuno," ungkap Budi. (*)

Editor :