Seminar Hari Kedua, Bahas Kajian Relik Prasejarah Koleksi Museum Lampung

Foto: Ist
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - UPTD Museum Negeri Lampung menggelar seminar hari kedua tentang kajian koleksi museum Lampung tahun 2023 di UPTD Musuem Negeri Lampung jalan ZA Pagar Alam Gedung Meneng Bandar Lampung, Rabu (14/6/2023).
Kepala UPTD Museum Lampung, Budi Supriyanto mengatakan, bahwa pada seminar hari kedua ini membahas tentang Kajian Relik Prasejarah Koleksi UPTD Museum Negeri Lampung.
Untuk mengungkap hal itu menjadi lebih jelas, maka pihaknya menghadirkan tiga narasunber atau membagi pemakalah menjadi tiga bagian sesuai dengan materinya.
Maka kemudian makalah yang disampaikan oleh Drs Oki Laksito Tim TACB Provinsi Lampung yang menyampaikan materi tentang mengenal manusia pertama di bumi Lampung.
Kemudian Ni Putu Galih Tim TACB dari Lampung Timur yang membahas tentang teknologi dan budaya masa praaksara dan terakhir I Made Gede Gunadi Tim TACB dari Prov Lampung bicara soal koleksi prasejarah museum Lampung untuk merekrontuksi masa lalu.
"Jadi untuk proses 3 judul ini berjalan sesuai dengan porsinya. Orangnya, budaya dan teknologi yang terakhir berkaitan dengan benda-benda di lampung dan yang sudah di koleksi Museum Lampung, sehingga audien punya gambaran prasejarah Lampung itu seperti apa," kata Budi.
Ia menyebutkan, secara garis besar dalam makalah atau materi yang disampaikan pak Oki dinyatakan dibeberapa tempat di Sumatera terdapat lokasi temuan fosil manusia prasejarah.
"Ini menandakan bahwa sumatera mempunyai jejak dimana manusia prasejarah itu pernah hidup. Salah satu yang temuan fosil manusia prasejarah yang dianggap lengkap adalah pada Situs Goa Harimau yang diperkirakan hidup pada 4.500 - 1.800 tahun yang lalu. Pada sekitar lokasi temuan fosil juga ditemukan banyak sekali peralatan atau teknologi yang pernah digunakan oleh mereka. Namun sayang memang di Lampung memang hingga saat ini belum ditemukan fosil manusia prasejarah," terang Budi.
Namun, lanjut dia, di Lampung sebenarnya juga banyak temuan prasejarah paling tidak di era megalitikum, seperti yang disampaikan oleh Nih Putu Galih yang memang sampai saat ini masih bisa disaksikan.
"Situs-situs megalitikum yang ada di Lampung mencakup wilayah Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat, Lampung Utara, Lampung Timur, Lampung Selatan, Pesawaran, Tanggamus, Pesisir Barat dan Lampung Barat. Situs yang telah banyak dikenal diantaranya seperti di Batu Brak di Lampung Barat, Situs Pugung Raharjo di Lampung Timur, dan Situs Batu Bedil di Tanggamus. Pada situs-situs prasejarah Lampung ini masih perlu untuk dilakukan penelitian lebih lanjut sehingga nanti kita sebagai orang di Lampung dapat melakukan rekonstruksi terhadap kehidupan prasejarah di Lampung," ungkapnya.
Hasil yang diharapkan dari seminar kajian ini adalah untuk menggali lebih jauh data-data prasejarah Lampung melalui kajian yang telah dilakukan para ahli. Selanjutnya Museum Lampung nanti bisa menyampaikan kepada publik tentang prasejarah dengan prespektif yang lebih luas, dengan data ilmiah yang bisa diperbarui.
"Di sisi lain kepada peserta terutama yang berasal dari sivitas akademika seperti dosen atau mahasiswa diharapkan mereka juga tertarik untuk kemudian ikut serta melakukan penelitian terhadap peninggalan budaya berkaitan dengan kebudayaan prasejarah Lampung," imbuhnya.
Sementara untuk peserta dari guru agar informasi yang disampaikan pada saat ini bisa jadi data awal mereka untuk kemudian mengembangkan bahan ajar yang berkaitan dengan sejarah kebudayaan Lampung sehingga mereka mendapatkan data yang lebih akurat dan bisa dibuktikan secara ilmiah karena belum tentu apa yang disampaikan melalui internet itu benar," paparnya. (*)
Berita Lainnya
-
Suzuki Persada Lampung Raya Resmi Serahkan 20 Unit Suzuki Fronx kepada Pelanggan
Sabtu, 05 Juli 2025 -
Universitas Teknokrat Indonesia dan Hotel Radisson Sepakat Kembangkan SDM Perhotelan
Sabtu, 05 Juli 2025 -
Dosen Universitas Teknokrat Indonesia Jafar Fakhrurozi Raih Gelar Doktor Bidang Sastra di Universitas Padjadjaran
Jumat, 04 Juli 2025 -
52 Paket Proyek APBD Murni Sudah Berjalan, Taufiqullah: Ada yang Tahap PHO
Jumat, 04 Juli 2025