Perajin Tempe Keluhkan Minimnya Pasokan Kedelai Lokal, Pemkot Bandar Lampung Bilang Begini

Kepala Dinas Perdagangan Bandar Lampung, Wilson Faisol. Foto: Sri/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar
Lampung - Sejumlah perajin tempe di Bandar Lampung mengeluhkan minimnya pasokan
kedelai lokal. Oleh karenanya, kedelai yang digunakan para produsen pun hasil
impor dari luar negeri.
Atas hal itu, Pemerintah kota
(Pemkot) Bandar Lampung mengaku akan segera berkoordinasi dengan daerah
penyangga guna mencarikan solusi terhadap minimnya pasokan kedelai lokal.
Kepala Dinas Perdagangan
Bandar Lampung, Wilson Faisol mengungkapkan, pasokan kedelai memang kebanyakan
impor. Terlebih, saat ini di daerah penyangga juga gagal panen.
BACA JUGA: Perajin
Tempe dan Tahu Keluhkan Minimnya Pasokan Kedelai Lokal
"Sehingga pasokan ke
kita juga berkurang. Maka kita juga akan koordinasikan dengan daerah penyangga
dan dinas terkait. Sembari itu sekarang ini kita juga terus monitoring,"
ujarnya Kamis (8/6/2023).
Menurutnya, di Lampung sendiri
terdapat 5 daerah sebagai penyangga kedelai lokal. Yaitu Lampung Selatan
(Lamsel), Pesawaran, Tanggamus, Metro, dan Pringsewu.
"Namun di daerah
penyanggahnya juga memang mereka kurang, sehingga pasokan di kita juga
sedikit," jelasnya.
Atas minimnya kedelai lokal
tersebut, pihaknya juga belum bisa mensubsidi kedelai lokal, karena itu harus
sudah dianggarkan.
"Sementara subsidi kita
hanya pada 5 bahan pokok yang kemarin sudah di gelar pasar murah," kata Wilson.
"Tapi Informasinya,
pemerintah pusat untuk mengatasi hal itu mau melakukan impor, ya mudah-mudahan
segera," tandasnya.
Minimnya pasokan kedelai
lokal menyebabkan harga jual pun cukup tinggi yakni Rp20 ribu per kilogramnya.
Sejumlah perajin tempe dan tahu memilih kedelai impor dengan harga yang lebih
murah yakni Rp10.200 perkilogram, namun kualitasnya di bawah kedelai lokal. (*)
Berita Lainnya
-
Pembangunan GOR Siger Tahap ll Dianggarkan Rp 5 Miliar, Target Rampung Akhir Tahun 2025
Selasa, 08 Juli 2025 -
Pemprov Lampung Buka Seleksi Terbuka JPTP Kepala Biro Kesra, Berikut Jadwalnya
Selasa, 08 Juli 2025 -
PGN Dorong Digitalisasi Petani Karet Pagardewa, Pencatatan Hasil Panen Karet Makin Praktis dan Akurat
Selasa, 08 Juli 2025 -
BI Lampung Ungkap Tiga Kendala Utama Pemda Kembangkan Elektronifikasi Transaksi
Selasa, 08 Juli 2025