Biaya Living Cost Jemaah Haji Dipotong Jadi 3 Juta, Ternyata Ini Alasannya
Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Lampung, Puji Raharjo. Foto: Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar
Lampung - Biaya kebutuhan hidup atau living cost yang diberikan kepada jamaah
haji pada tahun ini mengalami penurunan. Living cost yang diberikan tahun ini
sebesar 750 riyal atau sekitar Rp3 juta. Sementara pada tahun sebelumnya
sebesar 1.500 riyal atau sekitar Rp6 juta.
Saat dimintai
keterangan Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi
Lampung, Puji Raharjo mengatakan, penurunan living cost tersebut merupakan
salah satu upaya pemerintah dalam memangkas biaya ibadah haji.
"Dari satu sisi
kita ingin memangkas biaya ibadah haji, kan dulu pemerintah mengusulkan biaya
haji hampir Rp100 juta. Kemudian setelah diminimalisir dan di hitung kemudian
untuk mengurangi biaya itu maka living cost dikurang kan," katanya saat
dimintai keterangan, Selasa (23/5/2023).
Ia menjelaskan jika
biaya living cost tersebut diberikan kepada jamaah dalam bentuk rupiah dan
bukan riyal. Hal tersebut merupakan upaya pemerintah dalam rangka penguatan
rupiah dan bangga dengan rupiah.
"Kita gunakan
rupiah ini dalam rangka penguatan rupiah, kita bangga dengan uang kita sendiri.
Bahkan sebenarnya lebih hemat, jadi jamaah dari sini gak usah bawa uang tunai
tapi ambil dari ATM disana jadi lebih hemat. Disana juga bisa pakai rupiah, ada
ritel yang bilang uang Jokowi, 100 ribu Jokowi," paparnya.
Puji juga mengatakan
jika sebenarnya para jamaah tidak diperlukan membawa uang saku terlalu banyak.
Hal tersebut lantaran konsumsi jamaah selama berada di tanah suci sudah
ditanggung oleh pemerintah.
"Semua fasilitas
layanan dan konsumsi selama jamaah disana sudah ditanggung oleh pemerintah.
Jadi jamaah haji tidak perlu mikirin makan siang, makan malam. Selama 24 jam
itu 3 kali makan sudah ditanggung. Jadi 100 persen sudah ditanggung oleh pemerintah,"
jelasnya.
Sementara itu salah
satu jamaah haji asal Lampung Utara, Asnawi mengatakan, jika dirinya terpaksa
menambah uang saku dari pribadi yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan
hidup yang tidak di cover oleh pemerintah.
"Saya dapat info
dari teman kalau uang saku nya berkurang. Jadi bawa tambahan dari pribadi
karena khawatir nanti ada kebutuhan yang mendesak jadi lebih baik
jaga-jaga," kata dia.
Namun Asnawi
mengatakan jika selama berada di tanah suci dirinya tidak akan melakukan
berbelanja secara berlebihan dan memilih untuk fokus mengikuti semua rangkaian
ibadah haji.
"Disana juga gak
mau belanja apa lagi makan sudah ditanggung semuanya. Paling nanti beli
oleh-oleh saja untuk keluarga yang ada dirumah," katanya. (*)
Berita Lainnya
-
Polisi Bongkar Markas Penipuan Online dan Tangkap 27 WNA Cina di Rumah Mewah Bandar Lampung
Minggu, 09 November 2025 -
Mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia Ikuti Penataran Wasit dan Juri KKI Bandar Lampung, Mahathir Muhammad Sampaikan Harapan
Sabtu, 08 November 2025 -
KPK Ungkap Modus Korupsi dan Lemahnya Pengawasan Pengadaan Barang dan Jasa di Pemprov Lampung
Sabtu, 08 November 2025 -
Pemkab Tubaba Gandeng Unila Dorong Pembangunan Berbasis Ilmu Pengetahuan
Sabtu, 08 November 2025









