Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung membutuhkan setidaknya 400 hingga 500 ribu dosis vaksin untuk disuntikkan kepada sapi dan kerbau guna mencegah penularan virus Lumpy Skin Disease (LSD) yang semakin merebak.

"Estimasi kebutuhan vaksin kita minimal 50 persen dari populasi. Artinya sekitar 400 sampai 500 ribu dosis yang kita butuhkan. Dan ini terus kita upayakan dengan meminta ke pusat dan kita juga ajukan di APBD Perubahan," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung Lili Mawarti saat dimintai keterangan, Selasa (16/5/2023).

Lili menjelaskan, jika pihaknya telah mendistribusikan 10 ribu dosis vaksin LSD pemberian dari Kementerian Pertanian ke pemerintah kabupaten/kota yang membutuhkan.

"Kita minta kepada teman-teman di kabupaten/kota untuk aktif melakukan vaksinasi LSD. Kasus LSD di Lampung juga belum dinyatakan wabah karena ini masih bisa kita tangani dan teman-teman serta petugas di kabupaten/kota sudah aktif mensosialisasikan ke peternak," jelasnya.

Menurutnya, kasus LSD sudah mulai ditemukan pada tahun 2021 yang masuk dari Provinsi Riau. Namun LSD tersebut sempat hilang lantaran adanya virus baru yaitu Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

"Saat itu ada wabah PMK sehingga LSD hilang kemudian muncul lagi di Jawa Timur dan Jawa Tengah yang kasus nya luar biasa dan kita berusaha semaksimal mungkin agar LSD ini tidak sampai seperti PMK," ujarnya.

Ia melanjutkan, jika langkah yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Lampung ialah membuat surat edaran untuk melakukan penanganan penyakit menular lainnya dengan menjaga kebersihan kandang.

"Petugas melakukan penanganan keberhasilan kandang dengan memberikan disinfektan yang dulu kita berikan untuk PMK karena cara penanganan dan pencegahan nya sama. Daya tahan tubuh sapi harus ditingkatkan seperti pemberian pakan yang baik dan berkualitas. LSD ini bisa sembuh," tutup Lili. (*)