Bahagianya Kakek Sunjani, Calon Haji Tertua Asal Lampung Menabung Bertahun-tahun Demi ke Tanah Suci

Kakek Sunjani jemaah haji tertua asal Lampung tahun ini. Foto: Sri/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co,
Bandar Lampung - Cita-cita untuk bisa berangkat ke tanah suci guna menjalankan
ibadah haji, akhirnya bisa segera diwujudkan oleh Sunjani (96).
Dengan
usia yang sudah sepuh tersebut, Sunjani menjadi jamaah calon haji tertua di
Provinsi Lampung yang akan berangkat pada musim haji tahun 2023 ini.
Warga
yang beralamat di Jalan Cengkareng, no 34 LK 1 Susunan Baru, Tanjungkarang
Barat (TKB) kota Bandar Lampung tersebut, mengumpulkan uang untuk biaya haji
dari menabung bertahun-tahun sebagai petani sayuran.
Ia
mendaftar haji pada tahun 2014 bersama anak ke 3 nya yang bernama Sudaryono
(52).
Sudaryono
sendiri dipilih untuk mendampingi ayahnya berangkat haji, karena ia sebagai
anak satu-satunya laki-laki dari 5 saudara.
"Kita
mengumpulkan uang untuk berangkat haji itu dari hasil tani sayuran. Seperti
menanam bayam, daun singkong, buncis, daun pisang dan lainnya," ujar
Sudaryono yang dduduk bersama Sunjani, saat ditemui di kediamannya, Senin
(15/5/2023).
Selain
dari hasil tani sayuran kata Sudaryono, juga dibantu dengan penghasilan dari
warung sembako.
Menurutnya,
kendalanya dalam mengumpulkan uang ini tentu ada, namun itu hanya sedikit.
"Seperti
biasanya kalau setiap bulan itu bisa nabung, tapi karena ada urusan untuk biaya
lain maka tidak menabung," kata dia.
Ia
mengaku, berangkat haji dengan biaya sejitar Rp70 juta untuk kuota orang dua.
"Itu
belum biaya lainnya seperti biaya paspor, lalu untuk ke klinik dan
lainnya," jelasnya.
Pada
tahun 2020 ada pengumuman haji dan keluar namanya, sehingga pada tahun itu juga
melakukan pelunasan.
"Tapi
dibatalkan pada 2020. Kemudian pada tahun 2021 batal karena covid-19. Nah baru
tahun ini alhamdulillah bisa berangkat," terangnya.
"Jadi
kita senang bersyukur mendapatkan panggilan haji, karena orang-orang diluar
sana sampai puluhan tahun menunggu belum juga berangkat," sambungnya.
Sudaryono
menceritakan, Ibu nya yang bernama Tumini (86) atau istri dari Sunjani telah
meninggal dunia pada Agustus 2021.
"Namun
alhamdulillahnya sudah sempat umrah satu kali bersama bapak," katanya.
Sementara,
kondisi ayahnya tersebut saat ini pendengaran sedikit kurang. Selain itu juga,
matanya sudah sedikit rabun.
"Jadi
kalau mau liat jelas harus pakai kacamata. Tapi kalau daya ingat nya masih
kuat. Dan sekarang kesehariannya di rumah saja, paling sesekali liat kebunnya
yang ada di belakang SMA N 9," kata dia.
Sementara,
Sunjani dengan memakai batik dan mengenakan kupiah putih kesayangannya itu
mengaku, ketika ia nanti tiba di tanah suci. Doa khusus yang akan
dipanjatkan pun tidak lupa untuk mendoakan istrinya yang lebih dulu
meninggalkannya.
"Nanti
doa yang akan dipanjatkan ke tanah suci ya minta disehatkan, dikasih selamat.
Kemudian mendoakan istri yang sudah meninggal duluan, semoga dia disana
ditempatkan yang terbaik di sisi Allah," kata Sunjani.
Menurutnya,
ia akan berangkat pada kloter pertama yaitu sekitar tanggal 25 sampai tanggal
28.
"Nanti
tiga hari sebelum berangkat kita akan mengadakan acara selamatan dulu manggil
tetangga supaya diberikan keselamatan baik pergi hingga pulang ke tanah air.
Tapi besok ini kita juga akan melaksanakan manasik di Alfurqan selama 2
hari," tandasnya. (*)
Berita Lainnya
-
13 Tahun Kupastuntas.co, Menjawab Tantangan Media di Era Digital dan AI, Oleh: Dr. Donald Harris Sihotang, S.E., M.M
Rabu, 17 September 2025 -
Account Officer Bank Pemerintah di Teluk Betung Jadi Tersangka Korupsi Pemberian Kredit, Rugikan Negara Rp2 Miliar
Selasa, 16 September 2025 -
Universitas Teknokrat Indonesia Gagas Program Teknologi Digital Smart Cow Farming untuk Pemberdayaan Peternak
Selasa, 16 September 2025 -
Mahasiswa FEBI UIN RIL Raih Juara Business Plan Nasional
Selasa, 16 September 2025