Bandar Lampung Nihil Kasus LSD Hewan Ternak
Ciri-ciri pada sapi yang terjangkit penyakit Lumpy Skin Disease (LSD). Foto: Ist
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dinas Pertanian Kota Bandar Lampung menyebutkan, bahwa di daerahnya belum menemukan kasus sapi yang terkena penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau benjolan pada kulit.
Diketahui, penyakit mematikan pada hewan ternak ini sudah tersebar di 10 kabupaten/kota, dengan jumlah 273 ekor sapi di Provinsi Lampung yang telah terjangkit penyakit LSD.
"Kita hingga hari ini alhamdulillah tidak ada. Jadi insyaAllah Bandar Lampung sementara ini aman, ya mudah-mudahan kedepannya juga," kata Kepala Dinas Pertanian kota Bandar Lampung, Agustini, Kamis (11/5/2023).
Hal itu kata Agustini, karena begitu Lampung diumumkan ada penyakit LSD, pihaknya langsung melakukan pengetatan.
"Kita ketat, pertama kita kerjasama dengan provinsi. Nah internalnya kita semprot disinfektan kandang-kandang nya, selain itu juga kita berikan vitamin pada sapi," ungkapnya.
Ia menjelaskan, populasi sapi di Bandar Lampung total ada sekitar 3 ribuan ekor baik individu maupun pada kelompok tani.
Namun kata Herliawati, pihaknya juga tidak hanya pada peternaknya. Pencegahan penyakit ini juga sudah pada tingkat pedagang daging di pasaran.
"Begitu juga pada pedagang sapi, setiap harinya kita cek dan kasih tahu jangan beli sapi yang sakit. Tapi sapi yang di jual dipasaran ini kebanyakan mereka ambil dari Rumah Potong Hewan (RPH) itu rata-rata ekspor. Jadi insyaAllah ama," kata Herliawati.
Sementara, Pedagang daging sapi di Pasar Smep, Hassan mengungkapkan, Dinas Peternakan sudah ada himbauan kalau ada penyakit LSD pada sapi.
"Tapi kita ambil daging sapi ini langsung dari PT nya dan sudah bersertifikat, sehinga insyaAllah aman," kata Hassan.
Ia mengaku, adanya penyakit bahaya in membuat penjualannya sedikit mengalami penurunan.
"Ya saya berharap penyakit LSD ini cepat berlalu, dan untuk para konsumen tidak perlu khawatir karena daging yang kita jual ini sudah terjamin bagus," jelasnya.
Sementara, penjual daging di pasar Gintung, Herman Sukma mengatakan, bagi para konsumen untuk tidak perlu khawatir pada daging yang mereka perjual belikan.
"Karena daging yang kita jual ini dari PT nya langsung dan sudah sertifikat. Yang saat ini harga daging mencapai Rp130.000 per kilo gramnya," kata Herman. (*)
Berita Lainnya
-
KPK Ungkap Modus Korupsi dan Lemahnya Pengawasan Pengadaan Barang dan Jasa di Pemprov Lampung
Sabtu, 08 November 2025 -
Pemkab Tubaba Gandeng Unila Dorong Pembangunan Berbasis Ilmu Pengetahuan
Sabtu, 08 November 2025 -
RS Urip Sumoharjo Hadirkan Layanan Pemeriksaan Kesuburan, Mulai Analisa Sperma hingga Inseminasi
Sabtu, 08 November 2025 -
Antisipasi Cuaca Ekstrem, PLN UID Lampung Gelar Apel Siaga Bencana Hidrometeorologi 2025
Jumat, 07 November 2025









