• Selasa, 08 Juli 2025

Menuju Pertanian Presisi, Kementan Kolaborasikan Low Cost Smartfarming dengan K-Smart dari Korea

Rabu, 10 Mei 2023 - 17.15 WIB
1.4k

Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kementerian Pertanian melalui Balai Pelatihan Pertanian Lampung yang merupakan salah satu unit teknis di lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian menerima, kunjungan dari Tim Enhancing Milenial Farmer's Income by Adopting K-Smart Farm Technologies in Indonesia Project, Rabu (10/05/2023).

Kunjungan disambut langsung oleh Kepala Balai Pelatihan Pertanian Lampung, Abdul Roni Angkat. Tim ini terdiri dari Kwang Woo Lee selaku Manajer Proyek dari Agrofood Future Marketing Institute (AMI), Hyouk Joo Han selaku Project Action Officers dari Project Management Consultant K-Smart Farm Project, Nungung Nurhadi, Eka Herissuparman, Devinawati Rachmi, Vanda Arisanti dan Mochamad Sopian dari Kementerian Pertanian.

Menteri Pertanian Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo (SYL) menargetkan, para wirausaha muda pertanian mampu menjadi pengusaha inovatif melalui perannya sebagai produsen, distributor, pemasar dan penjual dengan menggunakan teknologi dan model bisnis yang inovatif.

"Pada era Industri 4.0 saat ini, kegiatan pertanian tidak lagi mengandalkan tenaga kerja manual tetapi menggabungkan mekanisasi dengan teknologi digital yang dapat mengondisikan usaha budidaya menjadi lebih presisi," kata Syahrul.

Sejalan dengan pernyataan SYL, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi optimis, dengan partisipasi anak muda sebagai pelaku usaha pertanian milenial mampu menjadikan sektor pertanian menjadi lebih produktif dan menarik.

Strategi yang ditempuh Kementerian Pertanian diantaranya adalah mengembangkan Teknologi Low Cost Smartfarming yang dipelopori oleh Balai Pelatihan Pertanian Lampung. 

Dimana teknologi ini bertujuan memperkenalkan kepada petani dan masyarakat Indonesia bahwa pertanian modern itu tidak harus mahal dan sulit sehingga membutuhkan keterampilan khusus.

Melihat keberhasilan Balai Pelatihan Pertanian Lampung dalam mengajak petani-petani di pedesaan terutama petani kecil yang awalnya belum mau dan belum mampu menerapkan smartfarming berhasil menerapkan smartfarming di lokasi agribisnisnya, Kementerian Pertanian melalui Sekretariat BPPSDMP mengupayakan, pengembangan pertanian presisi di Indonesia lebih lanjut dengan mengkolaborasikan Teknologi Low Cost Smartfarming dengan Teknologi K-Smart Farming.

Teknologi K-Smart atau Korean Smart Farming merupakan proyek kerjasama teknologi smartfarming antara pemerintah Korea Selatan dengan Pemerintah Indonesia. 

Fokusnya pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia pertanian yang profesional, mandiri dan berdaya saing mutlak dibutuhkan utuk mewujudkan pertanian Indonesia yang maju, mandiri dan modern di masa depan.

Abdul Roni Angkat mengungkapkan, bahwa Balai Pelatihan Pertanian Lampung sangat mendukung adanya kegiatan kerjasama ini.

Harapannya, dengan adanya kerjasama K-Smart ini, dapat terus meningkatkan kapasitas SDM Pertanian menuju pertanian yang maju, mandiri dan modern.

"Harapannya, dengan adanya kerjasama K-Smart ini, petani Indonesia semakin banyak yang menerapkan smartfarming dalam agribisnisnya. Dengan tetap berpegang pada prinsip Smartfarming tidak harus mahal dan mudah direplikasi," kata Abdul. (*)

Editor :