Ada 90 Pendaki Saat Petir Menyambar Puncak Gunung Seminung, BPBD: Tidak Ada Korban Tambahan
Kupastuntas.co, Lampung Barat - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Barat (Lambar) merilis update peristiwa yang menimpa sejumlah pendaki Gunung Seminung yang tersambar petir. Setidaknya ada 90 pendaki saat peristiwa terjadi.
Kepala Pelaksana (Kalak) pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Barat, Padang Priyo Utomo mengatakan, berdasarkan keterangan yang diterima Pusdalops BPBD dan inventarisasi lapangan, peristiwa tersebut terjadi berbarengan dengan turunnya hujan dengan curah yang cukup deras di sebagian wilayah Kecamatan Sukau.
"Total ada 90 pendaki, sebanyak 73 pendaki naik melalui jalur Teba Pring dan 17 pendaki melalui jalur Air Panas, Kecamatan Warkuk Ranau Selatan, Kabupaten Oku Selatan," kata Padang, saat dikonfirmasi, Minggu (30/04/2023).
Baca juga : 10 Pendaki Gunung Seminung Lambar Tersambar Petir, Satu Tewas
Menurut Padang tidak ada penambahan terhadap jumlah korban yang tersambar petir. Berdasarkan data yang diperoleh, korban meninggal satu orang atas nama Abdal Reka Anggara (18) warga Desa Terean, Kecamatan Mekakau ilir Banding, Kabupaten Oku Selatan, sedangkan 7 pendaki mengalami luka berat, 2 luka ringan.
"Sedangkan untuk pendaki lainnya alhamdulilah tidak mengalami luka apa pun, semua dalam kondisi sehat dan aman, untuk korban meninggal dunia sudah kita evakuasi menggunakan tandu darurat. Kita juga telah menyiapkan 8 unit ambulans untuk bersiaga mengevakuasi adanya korban lain sekaligus mengecek kondisi kesehatan seluruh pendaki," lanjutnya.
Baca juga : Tiba di Faskes, Berikut Kondisi Korban Sambaran Petir di Gunung Seminung Lambar
Sebelumnya, sejumlah korban sambaran petir di puncak Gunung Seminung telah tiba di Puskesmas Buay Nyerupa, Kecamatan Sukau untuk mendapat perawatan intensif dari tim medis.
Mengutip dari laman pusat krisis kesehatan Kementerian Kesehatan RI, ada beberapa tips yang bisa dilakukan ketika terjadi hujan deras agar terhindar dari sambaran petir, di antaranya jika terperangkap di luar ruangan segera masuk ke dalam bangunan, sebab tidak ada tempat yang aman bila berada di luar ruangan jika tidak ada tempat berlindung.
Kedua, jangan berada di lapangan terbuka seperti sawah, taman terbuka dan tempat terbuka lainnya. Karena petir mencari tanah untuk melepaskan energi. Jika sedang di kolam renang terbuka dan terlihat tanda-tanda awan sudah gelap segeralah untuk keluar untuk menghindari bahaya yang akan diakbitkan dari sambaran petir.
Jangan berlindung di bawah pohon, karena pohon yang tersambar petir energinya bisa melompat ke tubuh. Masyarakat harus menjauhi tiang listrik, menara atau sesuatu yang tinggi yang mudah tersambar petir.
Jika sedang berteduh di luar ruangan jangan terlalu dekat dengan orang lain setidaknya beri jarak 3-5 meter untuk menghindari lontaran energi jika ada petir, dan jika sedang mengendarai motor segeralah berhendi dan cari tempat berlindung. (*)
Berita Lainnya
-
Teror Harimau Belum Usai, Kawanan Gajah Liar Rusak Rumah Warga Suoh
Selasa, 29 Oktober 2024 -
DPRD Lampung Barat Tetapkan Pembentukan Tiga Komisi
Selasa, 29 Oktober 2024 -
KPU Lampung Barat Terima Logistik Pilkada 2024, Berikut Rinciannya
Selasa, 29 Oktober 2024 -
Warga Suoh Dengar Suara Harimau, Tim Gabungan Intensifkan Pencarian
Senin, 28 Oktober 2024