Terungkap! Ini Motif Pelaku Pembunuhan Sadis Anak 6 Tahun di Lambar
Kupastuntas.co, Lampung Barat - Motif pelaku pembunuhan terhadap Ahsan Fadil Aditya (6) yang dilakukan oleh Irwandi (22) yang merupakan sepupu korban mulai terkuak, pasalnya pelaku tega menghabisi nyawa sepupu nya tersebut karena merasa cemburu keluarga tempat ia tinggal lebih sayang kepada korban.
Kapolres Lampung Barat AKBP Heri Sugeng Priyantho melalui Kasat Reskrim Iptu Juherdi Sumandi mengatakan bahwa pelaku merasa kasih sayang yang di berikan oleh keluarga terhadap dirinya sudah mulai berkurang dan lebih memberikan rasa sayang mereka kepada korban sehingga pelaku merasa kesal.
"Jadi dari keterangan pelaku ia merasa kesal dan sakit hati kepada korban lantaran akhir-akhir ini dirinya merasa sudah di abaikan dan tidak lagi diberikan kasih sayang oleh orang tua korban, sehingga ia kesal melihat korban lebih diperhatikan di bandingkan dirinya dan merasa selama ini hanya di manfaatkan," kata Juherdi saat di konfirmasi, Jumat (28/04/2023).
Terlebih kata Juherdi pelaku merasa beberapa hari terakhir dirinya sudah tidak lagi diperhatikan dan terkesan di abaikan oleh keluarga korban sehingga hal itu lah yang melatarbelakangi dirinya tega membunuh sepupu yang selama ini selalu bersama dirinya di rumah karena melihat keluarga nya lebih sayang ke korban.
"Berdasarkan keterangan sementara itu yang di sampaikan oleh pelaku namun kita masih terus melakukan pengembangan terkait adanya motif lain yang mendasari pelaku melakukan aksinya tersebut, nanti untuk perkembangan selanjutnya akan kita informasikan kembali dan saat ini pelaku masih dalam perjalanan menuju Polres Lambar," pungkasnya.
Menurut keterangan kerabat korban sebelumnya ayah terduga pelaku sudah meninggal ketika dia duduk di bangku SD sedangkan ibu nya sampai saat ini tidak tau keberadaan nya dimana, pelaku merupakan korban broken home karena sebelum ayah nya meninggal ayah dan ibu nya bercerai kemudian ayah nya menikah lagi.
Pelaku dulu nya sempat mengenyam bangku kuliah namun pada semester dua ia memutuskan untuk tidak melanjutkan perkuliahan nya karena pengaruh lingkungan yang menyebabkan ia terjerumus pada dunia kelam obat-obatan terlarang, hingga menyebabkan mental nya terganggu dan harus menjalani perawatan intensif di salah satu RSJ selama 2 tahun.
"Setelah sembuh akhirnya dia di ajak tinggal bersama saudaranya yang lain karena di takutkan pelaku bisa terjerumus kembali ke dunia kelam itu dan tinggal bersama saudara nya yang saat ini sudah bertahun-tahun dan pelaku kepada sepupu nya ini sebenarnya sayang karena mereka sering bermain bersama," kata kerabat korban yang enggan disebutkan namanya. (*)
Berita Lainnya
-
Teror Harimau Belum Usai, Kawanan Gajah Liar Rusak Rumah Warga Suoh
Selasa, 29 Oktober 2024 -
DPRD Lampung Barat Tetapkan Pembentukan Tiga Komisi
Selasa, 29 Oktober 2024 -
KPU Lampung Barat Terima Logistik Pilkada 2024, Berikut Rinciannya
Selasa, 29 Oktober 2024 -
Warga Suoh Dengar Suara Harimau, Tim Gabungan Intensifkan Pencarian
Senin, 28 Oktober 2024