Pelaku Pembunuhan Anak di Lambar Pernah Dirawat 2 Tahun di RSJ, Posisi Terakhir Pelaku Berkeliaran di Bandar Lampung
Kupastuntas.co, Lampung Barat - Peristiwa pembunuhan sadis yang dilakukan oleh IR (22) terhadap sepupunya Ahsan Fadil Aditya (6) dengan cara menggorok leher korban menggunakan sebilah golok menemukan fakta baru. Pelaku ternyata pernah mengidap gangguan mental dan pernah di rawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) selama dua tahun.
Menurut keterangan kerabat korban ayah terduga pelaku ini sudah meninggal ketika dia duduk di bangku SD sedangkan ibu nya sampai saat ini tidak tau keberadaan nya dimana, pelaku merupakan korban broken home karena sebelum ayah nya meninggal ayah dan ibu nya bercerai kemudian ayah nya menikah lagi.
Terduga pelaku dulu nya sempat mengenyam di bangku kuliah namun pada semester dua ia memutuskan untuk tidak melanjutkan perkuliahan nya karena pengaruh lingkungan yang menyebabkan ia terjerumus pada dunia kelam obat-obatan terlarang hingga menyebabkan mental nya terganggu dan harus menjalani perawatan intensif di salah satu RSJ selama 2 tahun.
"Setelah sembuh akhirnya dia di ajak tinggal bersama saudaranya yang lain karena di takutkan pelaku bisa terjerumus kembali ke dunia kelam itu dan tinggal bersama saudara nya yang saat ini sudah bertahun-tahun dan pelaku kepada sepupu nya ini sebenarnya sayang karena mereka sering bermain bersama," kata kerabat korban yang enggan disebutkan namanya, Jumat (28/04/2023).
Kemarin saat ayah korban mengalami stroke dan sedang menjalani pengobatan di RS Urip dan tidak ada yang mengontrol terduga pelaku dirumah. Mungkin karena tidak adanya pengawasan disitu lah terduga pelaku mulai terjerumus kembali untuk menggunakan obat-obatan dan ketika ayah korban sudah pulang dari RS setelah menjalani pengobatan gelagat pelaku sudah mulai berubah.
"Seminggu sebelum lebaran terduga pelaku ini rencana nya diminta tetap tinggal di rumah saudara di Bandar Lampung namun dia enggak mau, nah kemarin pas kejadian pagi jam 08:30 WIB korban meminta makan kepada terduga pelaku namun saat itu terduga pelaku masih nyapu di halaman rumah," ujarnya.
"Setelah itu ayah korban yang mengalami stroke ini ingin mandi dan di mandiin lah sama istrinya, ketika sedang mandi enggak cukup 5 menit korban berteriak 'Sakit Mak Sakit, Bak Sakit Bak' tidak lama suara itu hilang dan ketika diperiksa di dalam ruangan itu sudah bersimbah darah dengan leher korban yang nyaris putus," tambahnya.
Selain leher yang nyaris putus jari-jari sebelah kiri juga nyaris putus, bagian pipi dan bagian punggung juga ada bekas bacokan, tak berselang lama ibu korban yang juga saudara pelaku langsung menggendong korban dan membawa korban ke puskesmas namun naas nyawa korban tidak dapat tertolong.
Berdasarkan informasi yang di terima pihak keluarga terduga pelaku pada pukul 22:30 WIB malam sudah berada di rumah salah satu saudara nya di Natar, Lampung Selatan namun tidak di buka kan pintu karena terduga pelaku kabur membawa parang yang di gunakan untuk membunuh korban.
"Sehingga orang-orang pada takut enggak ada yang berani, jadi minta tolong siapa yang ngeliat dia biar di laporin ke pihak berwajib terdekat agar dia bisa segera di tangkap dan bisa menjalani proses hukum nya dan bisa di rehabilitasi kembali kejiwaan nya," pungkasnya.
Sementara itu Kapolres Lampung Barat AKBP Heri Sugeng Priyantho melalui Kasat Reskrim Iptu Juherdi Sumandi mengatakan pihaknya hingga saat ini masih terus melakukan penyelidikan terhadap keberadaan terduga pelaku.
"Anggota sudah turun untuk mencari keberadaan pelaku karena saat ini terduga pelaku masih melarikan diri, nanti setelah ada perkembangan lebih lanjut akan kita kabari mudah-mudahan secepat nya bisa tertangkap," singkatnya. (*)
Video KUPAS TV : Viral! Video Pengemudi Ayla Dikeroyok Sekumpulan Pemuda
Berita Lainnya
-
Teror Harimau Belum Usai, Kawanan Gajah Liar Rusak Rumah Warga Suoh
Selasa, 29 Oktober 2024 -
DPRD Lampung Barat Tetapkan Pembentukan Tiga Komisi
Selasa, 29 Oktober 2024 -
KPU Lampung Barat Terima Logistik Pilkada 2024, Berikut Rinciannya
Selasa, 29 Oktober 2024 -
Warga Suoh Dengar Suara Harimau, Tim Gabungan Intensifkan Pencarian
Senin, 28 Oktober 2024