• Rabu, 02 Juli 2025

ASITA Prediksi Kunjungan Wisatawan ke Lampung Selama Libur Lebaran Meningkat 20 Persen

Senin, 24 April 2023 - 18.07 WIB
156

Wisatawan saat berkunjung di Pantai Pasir Putih pada momen libur lebaran, Senin (24/4/2023). Foto:Ria/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Lampung, memprediksi jika kunjungan wisatawan selama libur lebaran akan meningkat 20 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Ketua DPD ASITA Lampung, Adi Susanto mengatakan, wisatawan mulai ramai berkunjung ke sejumlah obyek wisata pada H+3 lebaran atau tepatnya hari ini, Senin (24/4/2023) dan akan berlangsung hingga hari Minggu mendatang.

"Hari ini wisatawan sudah mulai ramai dan perkiraan sampai hari Minggu, tapi ini ramainya tidak seperti sebelum adanya pandemi Covid-19. Tapi jika untuk dibandingkan dengan tahun kemarin peningkatan mencapai 20 persen," kata Adi, saat dimintai keterangan. 

Ia menjelaskan, pada libur lebaran kali ini wisatawan yang berkunjung ke sejumlah obyek wisata di Lampung masih didominasi oleh wisatawan lokal.

"Seperti di pesisir Kalianda ya warga situ saja atau warga Bandar Lampung, bukan wisatawan yang dari Jakarta yang dekat Lampung atau dari Bandung dan Bogor. Tapi hanya wisatawan lokal," lanjutnya.

Baca juga : H+3 Lebaran, Pantai Pasir Putih Lamsel Mulai Ramai Dikunjungi Wisatawan

Menurut Adi, obyek wisata yang ramai dikunjungi oleh masyarakat ialah pantai, selain itu ada juga Lembah Hijau dan juga Kampung Vietnam yang ada di Kota Bandar Lampung.

"Selain pantai yang banyak dikunjungi seperti Lembah Hijau karena dia menampilkan artis dan live musik ini disenangi oleh wisatawan luar daerah dan promosi gencar di selain itu ada Kampung Vietnam," terangnya.

Pada kesempatan tersebut ia juga mengimbau kepada pengelolaan obyek wisata untuk tidak menaikan tiket masuk serta harga makanan yang terlalu tinggi.

"Seperti salah satu pantai menjual Pop Mie dari yang sebelumnya Rp10.000 dinaikan menjadi Rp20.000 sampai Rp25.000. Ini harus di perhatian oleh pengelola tempat wisata, jangan menaikan harga yang terlalu tinggi karena dampak nya jangka panjang nanti wisatawan jadi kapok," tuturnya. (*)