Malaman Pitu Likukh, Tradisi Sakral Masyarakat Lampung Barat Untuk Menyambut Hari Raya
Kupastuntas.co, Lampung Barat - Bulan suci ramadhan sudah memasuki malam ke-27, artinya tinggal menghitung hari lagi ummat muslim di seluruh penjuru dunia akan merayakan kemenangan pada hari raya idul fitri 1444 hijriah, perayaan itu menjadi momen yang di nantikan oleh seluruh ummat muslim.
Namun dalam menyambut hari kemenangan tersebut banyak tradisi turun temurun yang rutin dilakukan, seperti halnya di Kabupaten Lampung Barat pada malam ke-27 bulan ramadhan masyarakat di Bumi Beguai Jejama Sai Betik itu biasanya merayakan dengan kegiatan yang di sebut malaman pitu (7) likukh.
Malaman pitu likukh merupakan agenda sakral yang rutin dilakukan setiap bulan suci ramadhan tepatnya pada malam ke-27 bulan ramadhan. Malaman pitu likukh biasanya di lakukan di setiap Pekon (Desa) yang ada di Bumi Sekala Bekhak dengan bersama-sama menyalakan obor ataupun batok kelapa yang di susun rapi.
Obor dan batok kelapa itu di susun berjajar di halaman rumah masing-masing kemudian di bakar untuk menerangi seluruh halaman rumah, hal itu sebagai pertanda jika hari kemenangan yang di tunggu-tunggu akan segera tiba dengan munculnya cahaya kemenangan dari susunan obor dan batok kelapa yang di bakar tersebut.
Seperti halnya yang dilakukan masyarakat di Pekon (Desa) Canggu Kecamatan Batu Brak malaman pitu likukh bagi masyarakat setempat menjadi agenda yang wajib untuk dilakukan ketika memasuki malam ke-27 bulan ramadhan, sebab tradisi itu sudah berlangsung turun temurun dari nenek moyang.
"Malaman pitu likukh menjadi tradisi wajib yang dilakukan pada saat malam ke-27 bulan ramadhan, karena banyak makna yang terkandung di dalam nya bukan semata-mata perayaan menggunakan obor dan batok kelapa saja tetapi memiliki arti dan makna tersendiri bagi masyarakat Lampung Barat," ujar Iwan salah satu warga setempat, Senin (17/04/2023).
Iwan menceritakan malaman pitu likukh merupakan ungkapan kebahagiaan dan rasa syukur ummat muslim di Bumi Beguai Jejama Sai Betik setelah menjalani ibadah puasa, perayaan nya bukan hanya menyalakan obor dan batom kelapa tetapi ada juga masyarakat yang menggelar doa bersama sebagai wujud rasa syukur kepada yang kuasa.
"Doa bersama ini biasanya dilakukan dengan mengundang seluruh masyarakat di Pekon ini sebagai bentuk rasa syukur kepada yang kuasa karena telah diberikan nikmat kesehatan dan kebarokahan sehingga bisa menjalani ibadah bulan puasa dan ibadah yang lainnya dengan baik dan lancar sesuai perintah dan ajaran nya," tambah Iwan.
Perayaan malaman pitu likukh sendiri bukan hanya di rayakan oleh orang dewasa saja namun juga di rayakan oleh remaja bahkan anak-anak dengan menyalakan kembang api dan petasan sebagai bentuk rasa gembira karena berhasil menjalani bulan yang penuh berkah ini dengan baik.
"Anak-anak biasanya berkeliling membawa obor sekaligus menyalakan kembang api dan petasan keliling kampung untuk menggambarkan kebahagiaan mereka setelah menjalani ibadah puasa serta menyambut hari kemenangan yang hanya tinggal menghitung hari," tuturnya.
"Momen ini lah yang selalu di tunggu-tunggu oleh anak-anak dan masyarakat ketika datang nya bulan suci ramadhan, terlebih ada malam lailatul qadar yang memiliki banyak sekali keistimewaan pada siapa saja yang mengerjakan ibadah dan mendapatkan lailatul qadar pada malam-malam ganjil di akhir bulan ramadhan," pungkasnya.
Diketahui malaman pitu likukh merupakan 1 dari budaya yang rutin dilakukan pada saat bulan Ramadan di Lampung Barat, begitu banyak budaya menarik yang ada di Bumi sekala Brak tersebut tinggal bagaimana masyarakat bisa mempertahankan budaya yang telah ada secara turun temurun tersebut dengan tetap mempertahan nilai-nilai spiritual yang ada di dalamnya. (*)
Berita Lainnya
-
Teror Harimau Belum Usai, Kawanan Gajah Liar Rusak Rumah Warga Suoh
Selasa, 29 Oktober 2024 -
DPRD Lampung Barat Tetapkan Pembentukan Tiga Komisi
Selasa, 29 Oktober 2024 -
KPU Lampung Barat Terima Logistik Pilkada 2024, Berikut Rinciannya
Selasa, 29 Oktober 2024 -
Warga Suoh Dengar Suara Harimau, Tim Gabungan Intensifkan Pencarian
Senin, 28 Oktober 2024