• Sabtu, 05 Juli 2025

Dirgahayu Provinsi Lampung ke-59 Tahun, Ekonomi Tumbuh Impresif, Realisasi Investasi Tembus 9,36 Triliun

Jumat, 17 Maret 2023 - 09.00 WIB
241

Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi dan Chusnunia Chalim. Foto: Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Memasuki usia ke-59 tahun, perekonomian Provinsi Lampung tumbuh impresif. Tahun 2022, ekonomi Lampung tumbuh 4,28 persen atau naik hampir 100 persen dibanding tahun 2021 sebesar 2,77 persen.

Provinsi Lampung genap berusia ke-59 tahun pada 18 Maret 2023. Tema yang diusung dalam perayaan HUT Lampung tahun ini adalah ‘Lampung Bersinergi, Lampung Berprestasi’. Selama tahun 2022 lalu, ekonomi Lampung semakin tumbuh positif.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, ekonomi Provinsi Lampung tahun 2022 tumbuh sebesar 4,28 persen, menguat dibanding tahun 2021 yang tumbuh sebesar 2,77 persen.

Pertumbuhan ekonomi ini dibarengi dengan realisasi investasi tahun 2022 sebesar Rp9,36 triliun. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Lampung mencatat, realisasi investasi tahun 2022 sebesar Rp9,365 triliun disumbang dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp5,81 triliun dengan jumlah proyek sebanyak 2.163. Dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp3,65 triliun dengan jumlah proyek sebanyak 435.

Realisasi investasi Bandar Lampung memberikan kontribusi terbesar Rp4,04 triliun, diikuti Lampung Selatan Rp1,26 triliun, Lampung Tengah Rp1,06 triliun, Lampung Utara Rp772 miliar dan Way Kanan Rp522 miliar.

Untuk realisasi investasi berdasarkan sektor, industri makanan memberikan kontribusi terbesar Rp3,53 triliun diikuti transportasi gudang dan telekomunikasi Rp1,2 triliun, serta perumahan kawasan industri dan perkantoran Rp530 miliar.

Realisasi investasi berdampak pada penyerapan tenaga kerja selama tahun 2022 sebanyak 10.405 orang terdiri dari 10.389 tenaga kerja Indonesia (TKI) dan 16 orang tenaga kerja asing (TKA).

Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi mengatakan, keberhasilan pembangunan di Lampung selama tahun 2022 ditopang empat pilar pembangunan yakni pilar ekonomi, pilar sosial, pilar hukum dan pemerintahan, serta pilar lingkungan.

Arinal menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Lampung yang semakin positif didorong oleh beberapa faktor diantaranya sektor pertanian tanaman pangan dan perkebunan yang terus tumbuh positif.

“Produksi padi Lampung tertinggi secara nasional sebesar 22,47 persen diapresiasi oleh Presiden Joko Widodo melalui penghargaan Abdi Bhakti Tani tahun 2022,” kata Arinal, baru-baru ini.

Arinal menjelaskan, semakin membaiknya sektor pariwisata diwujudkan dengan telah dilakukannya ground breaking Bakauheni Harbour City oleh Wakil Menteri BUMN sebagai proyek strategis nasional.

Selain itu, penurunan penduduk miskin di Lampung juga menunjukan tren yang positif. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) tahun 2022 Lampung mengalami penurunan mencapai 4,69 persen, jauh lebih baik dibanding capaian rata-rata Nasional yang mencapai 6,49 persen.

Prestasi teranyar Lampung adalah menjadi provinsi dengan realisasi belanja daerah tertinggi tahun 2022. Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi menerima langsung penghargaan tersebut dalam ajang APBD Award 2023 yang digelar di Mercure Convention Center Ancol, Jakarta Utara, Kamis (16/3). Penghargaan diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Dalam Negeri, John Wempi Wetipo.

Provinsi Lampung menempati peringkat pertama persentase realisasi belanja daerah tertinggi tahun anggaran 2022 dengan capaian 97,25 persen.

Arinal mengatakan, dengan diraihnya penghargaan ini dapat terus memacu dan memotivasi kinerja baik OPD di lingkup Pemerintah Provinsi Lampung maupun kabupaten/kota dalam pengelolaan belanja daerah yang efektif, efisien, akuntabel, transparan, serta sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Sementara, Kepala BPS Provinsi Lampung, Endang Retno Sri Subiandini mengatakan, perekonomian Provinsi Lampung masih didominasi  oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 27,90 persen. Diikuti industri pengolahan sebesar 18,55 persen, perdagangan besar-eceran dan reparasi mobil-sepeda motor sebesar 13,20 persen serta konstruksi sebesar 9,75 persen.

“Pada tahun 2022 pertumbuhan kumulatif tertinggi terjadi pada lapangan usaha jasa lainnya sebesar 25,45 persen, transportasi dan pergudangan tumbuh sebesar 20,34 persen, dan jasa perusahaan tumbuh sebesar 17,49 persen,” kata Endang.

Wakil Ketua Umum Bidang OKP pada Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Lampung, Yuria Putra Tubarad mengatakan, di usia ke-59 tahun, kondisi perekonomian Provinsi Lampung jauh lebih positif dibanding tahun sebelumnya.

Yuria mengungkapkan, selama perjalanan 59 tahun ini ekonomi Lampung tumbuh dengan baik.  “Pertumbuhan ekonomi di Lampung salah satunya di support dengan adanya jalan tol. Sehingga ikut mendorong banyak perubahan di kabupaten/kota,” kata Yuria, Kamis (16/3).

Yuria menerangkan, pasca pandemi Covid-19 selama dua tahun berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional yang terpuruk. Ia bersyukur, saat ini pertumbuhan ekonomi Lampung semakin positif.

Pengamat Ekonomi Universitas Lampung (Unila), Asrian Hendi Caya berharap, di usia ke-59 Provinsi Lampung diharapkan semakin maju dan rakyat semakin sejahtera.

Ia menyarankan, ada hal-hal yang perlu dibenahi diantaranya transformasi ekonomi yang dimulai dengan revitalisasi pertanian. Karena, sejak 2019 pertumbuhan ekonomi turun menjadi hanya sekitar 1-2 persen.

"Alhamdulillah, saat ini ekonomi Lampung bisa tumbuh 4 persen lebih. Ini menjadi pertanda bahwa perekonomian sudah kembali pulih setelah pandemi  Covid-19,” jelasnya.

Menurut Asrian, harus mulai ada hilirisasi  pertanian terutama skala kecil di pedesaan seperti pabrik beras dan singkong. "Jadi pengolahan singkong menjadi tepung tapioka ini bisa jadi nilai tambah yang akan dinikmati petani, serta ada dampak pada ketersediaan pakan ternak dari limbahnya," paparnya.

Selain itu, lanjut Asrian, sektor industri harus diperkuat dengan basis olahan hasil pertanian seperti karet, sawit, kakao dan kopi.

"Karena dengan itu bisa membuka lapangan kerja. Untuk itu dukungan energi harus ikut diperkuat baik pasokan listrik, BBM, gas serta transportasi yang baik untuk mobilitasnya," terangnya.

Asrian menerangkan, di bidang pariwisata, Lampung memiliki sejumlah destinasi wisata yang sangat potensial dan lengkap mulai dari pegunungan, laut, pantai, pulau, hutan dan lainnya.

"Semua itu perlu dukungan transportasi serta akomodasi yang memadai. Dengan sektor wisata terus berkembang, akan berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat seperti dari kriya tradisional, kuliner dan lainnya. Hal inilah yang bisa menjadi potensi pertumbuhan ekonomi di Lampung," tandasnya. (*)

Berita ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Jumat, 17 Maret 2023 dengan judul “Ekonomi Lampung Tumbuh Impresif”