Dirgahayu Provinsi Lampung ke-59 Tahun, Ekonomi Tumbuh Impresif, Realisasi Investasi Tembus 9,36 Triliun

Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi dan Chusnunia Chalim. Foto: Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar
Lampung - Memasuki usia ke-59 tahun, perekonomian Provinsi Lampung tumbuh
impresif. Tahun 2022, ekonomi Lampung tumbuh 4,28 persen atau naik hampir 100
persen dibanding tahun 2021 sebesar 2,77 persen.
Provinsi Lampung genap
berusia ke-59 tahun pada 18 Maret 2023. Tema yang diusung dalam perayaan HUT
Lampung tahun ini adalah ‘Lampung Bersinergi, Lampung Berprestasi’. Selama
tahun 2022 lalu, ekonomi Lampung semakin tumbuh positif.
Berdasarkan data Badan
Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, ekonomi Provinsi Lampung tahun 2022
tumbuh sebesar 4,28 persen, menguat dibanding tahun 2021 yang tumbuh sebesar
2,77 persen.
Pertumbuhan ekonomi
ini dibarengi dengan realisasi investasi tahun 2022 sebesar Rp9,36
triliun. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)
Provinsi Lampung mencatat, realisasi investasi tahun 2022 sebesar Rp9,365
triliun disumbang dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp5,81 triliun
dengan jumlah proyek sebanyak 2.163. Dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar
Rp3,65 triliun dengan jumlah proyek sebanyak 435.
Realisasi investasi
Bandar Lampung memberikan kontribusi terbesar Rp4,04 triliun, diikuti Lampung
Selatan Rp1,26 triliun, Lampung Tengah Rp1,06 triliun, Lampung Utara Rp772
miliar dan Way Kanan Rp522 miliar.
Untuk realisasi investasi
berdasarkan sektor, industri makanan memberikan kontribusi terbesar Rp3,53
triliun diikuti transportasi gudang dan telekomunikasi Rp1,2 triliun, serta
perumahan kawasan industri dan perkantoran Rp530 miliar.
Realisasi investasi
berdampak pada penyerapan tenaga kerja selama tahun 2022 sebanyak 10.405 orang
terdiri dari 10.389 tenaga kerja Indonesia (TKI) dan 16 orang tenaga kerja
asing (TKA).
Gubernur Lampung,
Arinal Djunaidi mengatakan, keberhasilan pembangunan di Lampung selama tahun
2022 ditopang empat pilar pembangunan yakni pilar ekonomi, pilar sosial, pilar
hukum dan pemerintahan, serta pilar lingkungan.
Arinal menjelaskan,
pertumbuhan ekonomi Lampung yang semakin positif didorong oleh beberapa faktor
diantaranya sektor pertanian tanaman pangan dan perkebunan yang terus tumbuh
positif.
“Produksi padi Lampung
tertinggi secara nasional sebesar 22,47 persen diapresiasi oleh Presiden Joko
Widodo melalui penghargaan Abdi Bhakti Tani tahun 2022,” kata Arinal, baru-baru
ini.
Arinal menjelaskan,
semakin membaiknya sektor pariwisata diwujudkan dengan telah dilakukannya
ground breaking Bakauheni Harbour City oleh Wakil Menteri BUMN sebagai proyek
strategis nasional.
Selain itu, penurunan
penduduk miskin di Lampung juga menunjukan tren yang positif. Tingkat pengangguran
terbuka (TPT) tahun 2022 Lampung mengalami penurunan mencapai 4,69 persen, jauh
lebih baik dibanding capaian rata-rata Nasional yang mencapai 6,49 persen.
Prestasi teranyar
Lampung adalah menjadi provinsi dengan realisasi belanja daerah tertinggi tahun
2022. Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi menerima langsung penghargaan tersebut
dalam ajang APBD Award 2023 yang digelar di Mercure Convention Center Ancol,
Jakarta Utara, Kamis (16/3). Penghargaan diserahkan langsung oleh Wakil Menteri
Dalam Negeri, John Wempi Wetipo.
Provinsi Lampung
menempati peringkat pertama persentase realisasi belanja daerah tertinggi tahun
anggaran 2022 dengan capaian 97,25 persen.
Arinal mengatakan,
dengan diraihnya penghargaan ini dapat terus memacu dan memotivasi kinerja baik
OPD di lingkup Pemerintah Provinsi Lampung maupun kabupaten/kota dalam
pengelolaan belanja daerah yang efektif, efisien, akuntabel, transparan, serta
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Sementara, Kepala BPS
Provinsi Lampung, Endang Retno Sri Subiandini mengatakan, perekonomian Provinsi
Lampung masih didominasi oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan dan
perikanan sebesar 27,90 persen. Diikuti industri pengolahan sebesar 18,55
persen, perdagangan besar-eceran dan reparasi mobil-sepeda motor sebesar 13,20
persen serta konstruksi sebesar 9,75 persen.
“Pada tahun 2022
pertumbuhan kumulatif tertinggi terjadi pada lapangan usaha jasa lainnya
sebesar 25,45 persen, transportasi dan pergudangan tumbuh sebesar 20,34 persen,
dan jasa perusahaan tumbuh sebesar 17,49 persen,” kata Endang.
Wakil Ketua Umum
Bidang OKP pada Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Lampung, Yuria
Putra Tubarad mengatakan, di usia ke-59 tahun, kondisi perekonomian Provinsi
Lampung jauh lebih positif dibanding tahun sebelumnya.
Yuria mengungkapkan,
selama perjalanan 59 tahun ini ekonomi Lampung tumbuh dengan baik.
“Pertumbuhan ekonomi di Lampung salah satunya di support dengan adanya jalan
tol. Sehingga ikut mendorong banyak perubahan di kabupaten/kota,” kata Yuria,
Kamis (16/3).
Yuria menerangkan,
pasca pandemi Covid-19 selama dua tahun berdampak pada pertumbuhan ekonomi
daerah dan nasional yang terpuruk. Ia bersyukur, saat ini pertumbuhan ekonomi
Lampung semakin positif.
Pengamat Ekonomi
Universitas Lampung (Unila), Asrian Hendi Caya berharap, di usia ke-59 Provinsi
Lampung diharapkan semakin maju dan rakyat semakin sejahtera.
Ia menyarankan, ada
hal-hal yang perlu dibenahi diantaranya transformasi ekonomi yang dimulai
dengan revitalisasi pertanian. Karena, sejak 2019 pertumbuhan ekonomi turun
menjadi hanya sekitar 1-2 persen.
"Alhamdulillah,
saat ini ekonomi Lampung bisa tumbuh 4 persen lebih. Ini menjadi pertanda bahwa
perekonomian sudah kembali pulih setelah pandemi Covid-19,” jelasnya.
Menurut Asrian, harus
mulai ada hilirisasi pertanian terutama skala kecil di pedesaan seperti
pabrik beras dan singkong. "Jadi pengolahan singkong menjadi tepung
tapioka ini bisa jadi nilai tambah yang akan dinikmati petani, serta ada dampak
pada ketersediaan pakan ternak dari limbahnya," paparnya.
Selain itu, lanjut
Asrian, sektor industri harus diperkuat dengan basis olahan hasil pertanian
seperti karet, sawit, kakao dan kopi.
"Karena dengan
itu bisa membuka lapangan kerja. Untuk itu dukungan energi harus ikut diperkuat
baik pasokan listrik, BBM, gas serta transportasi yang baik untuk
mobilitasnya," terangnya.
Asrian menerangkan, di
bidang pariwisata, Lampung memiliki sejumlah destinasi wisata yang sangat
potensial dan lengkap mulai dari pegunungan, laut, pantai, pulau, hutan dan
lainnya.
"Semua itu perlu
dukungan transportasi serta akomodasi yang memadai. Dengan sektor wisata terus
berkembang, akan berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat seperti dari
kriya tradisional, kuliner dan lainnya. Hal inilah yang bisa menjadi potensi
pertumbuhan ekonomi di Lampung," tandasnya. (*)
Berita ini telah
terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Jumat, 17 Maret 2023 dengan judul “Ekonomi
Lampung Tumbuh Impresif”
Berita Lainnya
-
Universitas Teknokrat Indonesia dan Hotel Radisson Sepakat Kembangkan SDM Perhotelan
Sabtu, 05 Juli 2025 -
Dosen Universitas Teknokrat Indonesia Jafar Fakhrurozi Raih Gelar Doktor Bidang Sastra di Universitas Padjadjaran
Jumat, 04 Juli 2025 -
52 Paket Proyek APBD Murni Sudah Berjalan, Taufiqullah: Ada yang Tahap PHO
Jumat, 04 Juli 2025 -
UIN Raden Intan Jadi Tuan Rumah POMPROV 2025 untuk Cabor Panjat Tebing dan Bulu Tangkis
Jumat, 04 Juli 2025