• Sabtu, 05 Juli 2025

Pemprov Target Tambah 13 Desa Antikorupsi di Lampung, Begini Kriterianya

Rabu, 15 Maret 2023 - 15.02 WIB
119

Inspektur Provinsi Lampung, Fredy. Foto: Ria/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menargetkan menambah 13 desa antikorupsi yang nantinya tersebar di 13 kabupaten yang ada didaerah setempat.

Inspektur Provinsi Lampung Fredy menjelaskan jika saat ini Lampung baru memiliki satu desa percontohan antikorupsi yang ditetapkan oleh KPK yaitu Desa Hanura, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran.

"Desa antikorupsi kita baru ada satu di Pesawaran, dan ini kita sudah mulai persiapan untuk menambah. Jadi nanti masing-masing kabupaten memiliki satu desa percontohan. Jadi total ada 13 yang diajukan," katanya saat dimintai keterangan, Rabu (15/3/2023).

Fredy menjelaskan jika dalam penetapan desa antikorupsi tersebut bisa saja diusulkan oleh masing-masing daerah atau dari provinsi yang melakukan penunjukan setelah adanya penilaian.

"Sekarang kita masih persiapan nantinya dari kabupaten bisa mengajukan atau kami dari provinsi yang memilih setelah adanya penilaian apakah dia layak atau tidak," imbuhnya.

Menurutnya desa antikorupsi yang dinilai salah satunya ialah sistem pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Dimana pelayanan tersebut harus sudah berbasis teknologi seperti penggunaan E-samdes dan Smart Village.

"Desa yang dipilih harus sudah maju mulai dari pemahaman teknologi, penguatan sosialisasi e-samdes atau smart village. Jadi jangan sampai saat dipilih malah desa tersebut komputer saja tidak punya," ujarnya.

Sementara itu Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Transmigrasi Provinsi Lampung  I Wayan Gunawan, menjelaskan jika sampai saat ini sudah ada 1.700 desa di Lampung yang sudah menerapkan smart village.

Smart village sendiri merupakan program dari pemerintah pusat yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakatnya melalui pemanfaatan teknologi dalam berbagai aspek pembangunan desa.

"Total desa yang sudah menerapkan smart village ada 1.700 desa. Tapi ini ada beberapa kategori ada yang pemula, berkembang hingga explain. Dan ini semua bisa jadi desa antikorupsi asalkan mumpuni dari segi kemajuan teknologi," katanya.

Wayan menjelaskan jika Provinsi Lampung memiliki 2.435 desa dan saat ini pihaknya terus mendorong agar desa-desa tersebut dapat menerapkan smart village dan juga E-samdes.

"Kita juga terus upayakan agar penerapan smart village bisa terus bertambah. Tapi itu juga bergantung dengan kualitas desa nya sendiri, kalau dia mumpuni pasti bisa," tutupnya. (*)