RSUD Abdul Moeloek Lakukan Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam Perdana

Konferensi pers persiapan pelaksanaan operasi pemisahan bayi kembar siam di RSUD Abdul Moeloek, Selasa (14/3/2023). Foto: Ria/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co,
Bandar Lampung - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Moeloek yang dibantu oleh
tim dokter dari RSUD Dr. Soetomo Surabaya akan melakukan operasi pemisahan bayi
kembar siam (xypho-omphalophagus conjoined twins) perdana pada, Rabu
(15/3/2023) esok hari.
Direktur
RSUD Abdul Moeloek Lukman Pura, menjelaskan jika bayi perempuan berinisial AF
dan AL merupakan warga Karang Sari Kecamatan Muara Sungkai, Kabupaten Lampung
Utara. Bayi tersebut lahir prematur pada usia kehamilan 31-32 minggu dengan
berat badan lahir rendah sebesar 3100 gram.
"Kedua
bayi ini lahir pada 3 Februari 2022 dan saat ini sudah berusia satu tahun
lebih. Dimana ini menurut perhitungan secara medis merupakan waktu yang cukup
memadai untuk dilakukan operasi pemisahan," kata Lukman saat konferensi
pers di RSUD Abdul Moeloek, Selasa (14/3/2023).
Lukman
menjelaskan jika operasi perdana kembar siam ini merupakan operasi yang langka
dan baru pertama kali dilakukan oleh tim di RSUD Abdul Moeloek. Sehingga pada
pelaksanaan operasi kembar siam kali ini kurang lebih ada 17 dokter spesialis
yang akan terlibat.
"Operasi
pemisahan kembar siam ini beradu dada. Ini adalah bayi yang sejak setahun
terakhir sudah berada dibawah asuhan dan kontrol RSUD Abdul Moeloek dan banyak
sekali dokter dari berbagai disiplin ilmu yang ikut terlibat dalam
pengawasan," kata dia.
Sementara
itu ketua tim operasi kembar siam yang juga spesialis bedah anak RSUD Abdul
Moeloek, dr. Billy Rosan menjelaskan, pelaksanaan operasi kembar siam akan
dilakukan kurang lebih selama 12 jam yang tergantung dengan kondisi pasien.
"Untuk
kondisi bayi sendiri dempet tulang dada bagian bawah dan liver, sementara organ
lain nya terpisah. Sehingga bayi ini dilakukan perawatan berkala baik rawat
inap maupun rawar jalan serta terapi pencegahan," kata dia.
Ia
menjelaskan jika setiap tahunnya di Provinsi Lampung selalu ditemukan kasus
bayi kembar siam. Namun banyak yang dilakukan pemisahan di luar daerah dan ada
juga yang dinyatakan meninggal dunia sebelum dilakukan pemisahan.
"Setiap
tahun nya hampir ada satu kasus bayi kembar siam di Lampung, tapi kadang
kelayakan operasi belum ada sehingga kita kirim keluar daerah tapi ada juga
yang tidak bertahan. Dua tahun terakhir ada satu kasus," katanya. (*)
Berita Lainnya
-
Universitas Saburai Jalin Kerja Sama Strategis dengan Unila untuk Tingkatkan SDM
Rabu, 09 Juli 2025 -
Truk Tertabrak Kereta di Perlintasan Branti Raya Natar, Sopir Luka Parah
Rabu, 09 Juli 2025 -
Putusan MK Pisahkan Pemilu Nasional dengan Daerah, Pengamat: Masa Jabatan DPRD Bisa di PAW Bukan Diperpanjang
Rabu, 09 Juli 2025 -
Laka Lantas di Panjang, Mobil Truk Seruduk Motor, Satu Korban Luka
Rabu, 09 Juli 2025