• Kamis, 10 Juli 2025

RSUD Abdul Moeloek Lakukan Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam Perdana

Selasa, 14 Maret 2023 - 10.59 WIB
487

Konferensi pers persiapan pelaksanaan operasi pemisahan bayi kembar siam di RSUD Abdul Moeloek, Selasa (14/3/2023). Foto: Ria/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Moeloek yang dibantu oleh tim dokter dari RSUD Dr. Soetomo Surabaya akan melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam (xypho-omphalophagus conjoined twins) perdana pada, Rabu (15/3/2023) esok hari.

Direktur RSUD Abdul Moeloek Lukman Pura, menjelaskan jika bayi perempuan berinisial AF dan AL merupakan warga Karang Sari Kecamatan Muara Sungkai, Kabupaten Lampung Utara. Bayi tersebut lahir prematur pada usia kehamilan 31-32 minggu dengan berat badan lahir rendah sebesar 3100 gram.

"Kedua bayi ini lahir pada 3 Februari 2022 dan saat ini sudah berusia satu tahun lebih. Dimana ini menurut perhitungan secara medis merupakan waktu yang cukup memadai untuk dilakukan operasi pemisahan," kata Lukman saat konferensi pers di RSUD Abdul Moeloek, Selasa (14/3/2023).

Lukman menjelaskan jika operasi perdana kembar siam ini merupakan operasi yang langka dan baru pertama kali dilakukan oleh tim di RSUD Abdul Moeloek. Sehingga pada pelaksanaan operasi kembar siam kali ini kurang lebih ada 17 dokter spesialis yang akan terlibat.

"Operasi pemisahan kembar siam ini beradu dada. Ini adalah bayi yang sejak setahun terakhir sudah berada dibawah asuhan dan kontrol RSUD Abdul Moeloek dan banyak sekali dokter dari berbagai disiplin ilmu yang ikut terlibat dalam pengawasan," kata dia.

Sementara itu ketua tim operasi kembar siam yang juga spesialis bedah anak RSUD Abdul Moeloek, dr. Billy Rosan menjelaskan, pelaksanaan operasi kembar siam akan dilakukan kurang lebih selama 12 jam yang tergantung dengan kondisi pasien.

"Untuk kondisi bayi sendiri dempet tulang dada bagian bawah dan liver, sementara organ lain nya terpisah. Sehingga bayi ini dilakukan perawatan berkala baik rawat inap maupun rawar jalan serta terapi pencegahan," kata dia.

Ia menjelaskan jika setiap tahunnya di Provinsi Lampung selalu ditemukan kasus bayi kembar siam. Namun banyak yang dilakukan pemisahan di luar daerah dan ada juga yang dinyatakan meninggal dunia sebelum dilakukan pemisahan.

"Setiap tahun nya hampir ada satu kasus bayi kembar siam di Lampung, tapi kadang kelayakan operasi belum ada sehingga kita kirim keluar daerah tapi ada juga yang tidak bertahan. Dua tahun terakhir ada satu kasus," katanya. (*)