10 Tahun Jalan Provinsi di Rumbia Lamteng Rusak Berat, Mirip Kubangan dan Sawah
Kupastuntas.co, Lampung
Tengah - Jalan provinsi di Kecamatan Rumbia, Lampung Tengah (Lamteng), selama
10 tahun dalam kondisi rusak berat. Jalan rusak mencapai panjang 5 hingga 6
kilometer. Kondisi jalan sudah menyerupai kubangan lumpur dan sawah, serta
tidak ada lagi aspal tersisa.
Merasa kesal karena
jalan rusak di Rumbia tidak kunjung diperbaiki, beberapa warga melakukan aksi
protes dengan membuat video sedang mandi kubangan lumpur di jalan rusak hingga
viral di media sosial (Medsos).
"Inilah yang bikin
saya malas untuk pulang ke Rumbia, pulang kampung. Gimana nggak ya, dari saya
lulus SD sampai sekarang jadi rentenir. Nih ya mending zaman dulu udah bisa
mancing di jalan ini, sekarang sudah bisa bikin water boom, nah nah bisa
berenang kita,” kata wanita yang ada di video itu seperti dilihat Kupastuntas.co,
pada Senin (13/3).
Dalam video juga tampak
beberapa wanita berfoto bak model sambil bermain di genangan jalan tersebut.
Tampak juga beberapa momen lainnya mereka memperagakan ibu-ibu mencuci pakaian
layaknya di sungai. Sementara yang lainnya tampak asyik memancing ikan lele.
Pantauan Kupastuntas.co
di lapangan, ruas jalan provinsi yang rusak dimulai dari Seputih Raman sampai Bandar
Surabaya, Kabupaten Lamteng. Ruas jalan tersebut melintasi beberapa kecamatan
yakni Seputih Raman, Seputih Banyak, Rumbia, Bumi Nabung, Seputih Surabaya, dan
Bandar Surabaya. Kerusakan jalan paling parah terjadi di Kecamatan Rumbia
berada di dua kampung yakni Rukti Basuki dan Reno Basuki. Sejumlah titik
jalan sudah menyerupai kubangan air cukup panjang dan dalam, serta tidak ada
aspal tersisa.
Ketua Komisi III DPRD
Lamteng, Kadek Asian Nafiri mengatakan, ruas jalan Seputih Raman sampai Bandar Surabaya
merupakan tanggung jawab Pemprov Lampung.
Ia menjelaskan,
kerusakan jalan dimulai dari Seputih Raman hingga Bandar Surabaya. Namun,
lanjut dia, kerusakan paling parah terjadi di Kecamatan Rumbia.
“Kerusakan jalan ini
disebabkan beberapa faktor diantaranya sering dilintasi kendaraan membawa
muatan lebih, dan tidak ada saluran drainase di pinggir jalan. Sehingga saat
turun hujan maka air akan mengenang di badan jalan sampai akhirnya terjadi
kerusakan,” katanya, Senin (13/3).
Farid, warga Rumbia
mengatakan, saat ini kondisi jalan di Rumbia sangat memprihatinkan. Ia
mengungkapkan, tidak berlebihan jika ada warga melakukan aksi protes dengan
mandi di kubangan jalan yang rusak.
“Kerusakan jalan di
Kecamatan Rumbia masuk kategori berat. Karena bentuknya sudah bukan jalan lagi,
namun sudah menjadi kubangan air dengan ukuran cukup panjang dan dalam,”
ungkapnya.
Farid mengatakan,
kerusakan jalan paling parah berada di dua kampung yakni Reno Basuki dan Rukti
Basuki dengan panjang mencapai 5 hingga 6 kilometer.
“Kalau musim hujan
bentuknya sudah bukan jalan lagi. Lebih mirip kubangan air dan sulit dilintasi
kendaraan. Kalau kendaraan pendek seperti sedan sudah tidak bisa lewat karena
kubangannya cukup panjang dan dalam. Jika dipaksakan pasti akan nyangkut,”
ujarnya.
Warga Rukti Basuki,
Kecamatan Rumbia, Edi Supriyono mengatakan, jalan rusak di Kecamatan Rumbia
sudah terjadi selama 10 tahun. “Sudah 10 tahun ini tidak pernah ada perbaikan.
Kerusakan paling parah dua tahun terakhir, kondisi jalan sudah mirip kubangan
dan sawah,” kata Edi.
Edi menerangkan, dalam
bulan Maret ini sudah ada puluhan kendaraan truk terguling karena terjebak
masuk kubangan. “Apalagi kalau musim hujan, air dari badan jalan sampai masuk
ke rumah warga karena saluran drainase tertimbun tanah. Selama ini tidak pernah
ada perbaikan sehingga kerusakan terus meluas,” imbuhnya.
Handoko, seorang sopir
truk mengatakan, ia setiap hari melalui jalan di Kecamatan Rumbia karena tidak
ada jalan alternatif yang bisa dilewati.
“Tidak ada pilihan
lain. Ruas jalan Seputih Banyak-Rumbia-Gaya Baru adalah jalan poros
satu-satunya. Saya biasa memuat sawit dan singkong dari Gaya Baru hingga 20
ton. Kalau ada pilihan jalan lain pasti saya dan sopir truk lain tidak akan
melalui jalan ini," kata Handoko.
Handoko mengungkapkan,
kendaraan yang sering mengalami insiden terguling paling banyak adalah truk
engkel. Sebab, lanjut dia, truk engkel jika membawa muatan penuh akan rentan
miring saat melintasi jalan lubang.
Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lamteng, Rusmadi saat dihubungi
mengatakan, pihaknya sudah beberapa kali mengajukan usulan perbaikan jalan di
Rumbia ke Provinsi Lampung.
“Alhamdulillah tahun
ini sudah ada pemberitahuan dari Provinsi Lampung kalau jalan poros dari
Seputih Raman hingga Bandar Surabaya akan diperbaiki, termasuk didalamnya jalan
di Rumbia,” kata Rusmadi.
Rusmadi menjelaskan,
perbaikan ruas jalan tersebut akan masuk dalam perbaikan ruas Simpang
Randu-Seputih Surabaya dengan anggaran Rp50,8 miliar dari APBD Pemprov Lampung
TA 2023.
“Untuk jenis
pembangunan jalannya itu ada yang rigid beton dan hotmix. Saat ini masih tahap
lelang,” katanya.
Kepala Dinas Bina
Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Provinsi Lampung, Febrizal Levi Sukmana
menjelaskan, jalan ruas Simpang Randu-Seputih Surabaya di Lampung Tengah masuk
kedalam prioritas pembangunan melalui APBD tahun 2023 ini.
"Pada tahun 2023
ini memang terdapat beberapa ruas prioritas yang bakal diperbaiki. Salah
satunya di ruas Simpang Randu sampai Seputih Surabaya. Dan ini telah kita
anggarkan sebesar Rp50,8 miliar," kata Levi.
Levi menjelaskan, saat
ini progres penanganan jalan tersebut tengah memasuki proses tender yang
ditargetkan akan selesai dalam waktu dekat.
"Untuk panjangnya
sendiri kurang lebih ada tujuh kilometer. Dalam penanganannya nanti ada yang
rigid dan di aspal. Tapi mayoritas di rigid. Jadi kami minta masyarakat untuk
bersabar sedikit lagi," paparnya. (*)
Berita ini telah
terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Selasa 14 Maret 2023 dengan judul “10 Tahun
Jalan Provinsi di Rumbia Rusak Berat”
Berita Lainnya
-
Pesta Rakyat Ardjuno, Ribuan Pengunjung Padati Lapangan Dono Arum Lampung Tengah
Minggu, 03 November 2024 -
Sutono Ajak Relawan Garnies Bersinergi Raih Kemenangan di Pilgub Lampung 2024
Minggu, 03 November 2024 -
Polisi Tangkap IRT Penampung Motor Curian Milik Anggota Polri di Lampung Tengah
Jumat, 01 November 2024 -
Usai Gelapkan Motor Tetangga, Pelajar di Lamteng Ditangkap Kasus Pencurian
Kamis, 31 Oktober 2024