• Rabu, 02 Juli 2025

Tujuh Kabupaten di Lampung Tergenang Banjir, Truk dan 4 Rumah Hanyut

Jumat, 10 Maret 2023 - 08.20 WIB
1k

Bencana alam berupa banjir bandang yang terjadi di Lampung Barat. Foto: Istimewa.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung mencatat, sebanyak tujuh kabupaten di Provinsi Lampung terendam banjir. Banjir mengakibatkan satu siswa SD di Lampung Utara tewas, satu pekerja PT GMP bersama truknya hilang dan empat rumah hanyut.

Banjir terjadi karena hujan deras yang mengguyur pada Rabu (8/3/2023) malam hingga Kamis (9/3/2023) pagi. Kepala BPBD Provinsi Lampung, Rudy Sjawal Sugiarto menjelaskan, tujuh kabupaten terendam banjir adalah Tulang Bawang, Tulangbawang Barat, Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Barat, Lampung Utara dan Way Kanan.

"Laporan yang kami terima setidaknya ada tujuh daerah terdampak banjir. Sekarang kami sedang menuju ke Lampung Timur untuk melihat situasi dan kondisi di sana," kata Rudy, Kamis (9/3/2023).

Rudy menjelaskan, banjir di Lampung Timur berada di Pasar Sukadana akibat air sungai meluap dan mengakibatkan tanggul jebol.

"Untuk ketinggian debit air mencapai 70 sampai 80 cm. Terjadi penutupan akses jalan utama akibat genangan air. Jumlah korban dan kerugian materiil sedang dalam pendataan," jelasnya.

Banjir di Kabupaten Tulang Bawang merendam Jalan Lintas Timur (Jalintim) Kampung Bujung Tenuk, Kecamatan Menggala. Di Kabupaten Lampung Tengah banjir terjadi di Kampung Gunung Batin Baru, Kecamatan Terusan Unyai. Data sementara terdapat 30 rumah terendam banjir dan 4 rumah hanyut.

"Banjir di Tulangbawang Barat ada di Tiyuh Tirta Pulung, Tiyuh Candra Mukti, Tiyuh Mekar Asri, Tiyuh Candra Jaya dan Kelurahan Mulya Asri. Data sampai saat ini ada 39 rumah terendam banjir," bebernya

Rudy mengungkapkan, banjir bandang dan tanah longsor juga terjadi di Pekan (Desa) Sidomulyo, Kecamatan Pagar Dewa, Kabupaten Lampung Barat.

"Semoga banjir ini tidak lama dan segera surut karena tipikal banjir di Lampung adalah luapan. Kita juga akan bantu untuk logistiknya," katanya.

Kepala BPBD Lampung Tengah, Makmuri menjelaskan, sebanyak empat rumah hanyut saat banjir menerjang Kampung Gunung Batin Udik, Kecamatan Terusan Nunyai. “Rumah hanyut ini letaknya di pinggir sungai. Hujan terjadi sejak Rabu malam hingga Kamis pagi membuat sungai meluap dan menghanyutkan empat rumah,” kata Makmuri.

Makmuri mengungkapkan, banjir juga merendam bedengan milik pekerja Divisi 3 PT GMP (Gunung Madu Plantations) di Kampung Terbanggi Ilir, Kecamatan Bandar Mataram,

“Satu pekerja PT GMP bersama kendaraannya hilang terbawa arus banjir saat menyeberang jembatan tepatnya di aliran Way Sangaji. Nama korban Edi Susilo (30),” katanya.

Tim SAR Gabungan Basarnas Lampung bersama BPBD Lampung Tengah masih terus melakukan pencarian pekerja PT GMP bersama truk pikap atau double cabin jenis Mitsubishi Strada Triton.

"Sampai saat ini korban belum ditemukan. Tim SAR gabungan dari Basarnas dan BPBD serta pihak perusahaan masih terus melakukan pencarian," jelasnya.

Camat Terusan Unyai, Fendy menjelaskan, ada tiga kampung yang terendam banjir di wilayahnya yakni Kampung Gunung Bathin Udik, Gunung Bathin Baru dan Bandar Agung .

“Beberapa warga yang rumahnya terendam banjir kini mengungsi di balai Kampung Gunung Bhatin Baru. Ada sekitar 10 KK dan 15 orang yang mengungsi,” ungkapnya.

Kakam Bandar Agung, Slamet Sutopo mengatakan, banjir di kampungnya merendam sebanyak 40 rumah. “Sekarang banjir mulai surut. Warga sudah kembali ke rumahnya untuk bersih-bersih,” imbuhnya.

Di Kabupaten Lampung Utara, banjir merendam ratusan warga di Kecamatan Tanjung Raja, Abung Tinggi, Kotabumi Selatan, Kotabumi Utara, Abung Timur, Abung Surakarta, Hulu Sungkai, dan Muara Sungkai.

Banjir mengakibatkan jembatan putus, beberapa hewan ternak hilang, kolam pemancingan meluap, dan lahan pertanian hingga ratusan rumah warga terendam air.

Seorang siswa SDN 01 Sribasuki, Kecamatan Kotabumi, AD (10) ditemukan sudah meninggal dunia sekitar pukul 13.30 WIB setelah sebelumnya dilaporkan hilang terbawa arus banjir.

Lurah Sribasuki, Marido mengatakan, awalnya korban bersama dua rekannya mandi di aliran sungai di belakang sekolah yang tergenang banjir usai pulang sekolah.

“Setelah mandi mereka langsung jalan pulang. Dalam perjalanan mereka melewati jalan yang tergenang banjir, dan korban hanyut terbawa arus banjir yang cukup deras,” katanya.

Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia setelah dilakukan pencarian selama 3 jam dengan menyusuri aliran Way Silian.

Banjir dan tanah longsor terjadi di Kabupaten Lampung Barat tepatnya di Pemangku Talang 9 Pekon (Desa) Sidomulyo, Kecamatan Pagar Dewa.

Kepala BPBD Lampung Barat, Padang Prio Utomo mengatakan, banjir dan tanah longsor terjadi sekitar pukul 08.23 WIB. "Banjir dan longsor terjadi akibat intensitas curah hujan yang cukup tinggi di wilayah Kecamatan Pagar Dewa dan sekitarnya,” kata Padang. (*)

Artikel ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas Edisi Jumat, 10 Maret 2023 berjudul "Tujuh Kabupaten Tergenang Banjir"