• Selasa, 05 November 2024

Tiga Kelompok Ternak di Lamteng Dapat Bantuan Sapi PO 60 Ekor

Selasa, 07 Maret 2023 - 13.58 WIB
382

Penampakan sapi PO betina bantuan dari provinsi kepada Lampung Tengah. Foto: Towo/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Tengah – Program pemberian Sapi Peranakan Ongole (PO) atau sapi putih lokal oleh Provinsi Lampung tahun 2022 lalu, Kabupaten Lampung Tengah mendapatkan kuota 60 ekor yang dibagikan kepada tiga kelompok ternak di daerah setempat.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lampung Tengah, Kreshna menjelaskan bahwa terkait pengadaan sapi PO pihaknya hanya mengetahui saja, dan mengantar ke kelompok ternak yang sudah ditunjuk oleh provinsi.

“Di Lampung Tengah ada di Kecamatan Pubian, Kampung Kota Batu nama Kelompok ternaknya Negri Makmur, Kecamatan Seputih Surabaya Kampung Srikaton Kelompok Gapoktan Sukamaju dan Kecamatan Seputih Agung Kampung Endang Rejo Kelompok Budi Makmur,” Katanya. Selasa (7/2/23).

Adapun masing masing Kelompok itu mendapatkan 20 ekor sapi betina, dan mereka diberikan kuasa penuh untuk mengelola dan mengembangbiakkan hewan tersebut.

“Tujuan pengadaan sapi PO jenis sapi putih lokal karena sekarang ini sudah jarang sapi lokal, rata-rata sapi luar, seperti Metal dan Limosin,” paparnya.

“Dan juga cara perkawinan berbeda, kini menggunakan Inseminasi Buatan (IB) untuk sapi metal ataupun limosin, sekarang ini, membuat peranakan sapi jenis Metal dan Limosin sangat sulit, sehingga perkembangannya makin turun,” jelasnya.

Menurut Kreshna, dengan adanya program pemerintah itu, sapi Peranakan Ongole (PO) atau sapi putih lokal, dikembangkan agar tidak hilang atau punah, nantinya bisa juga untuk perkawinan silang sapi PO dengan Metal atau Limosin.

Di lain pihak, Abdullah Hakim ketua kelompok ternak sapi Budi Makmur Kampung Endang Rejo Seputih Agung, mengatakan bantuan sapi PO betina diberikan untuk dikembangbiakkan menjadi lebih banyak.

“Saat ini, sapi PO jenis betina belum ada yang bunting, ini baru 4 Ekor kita kawin suntik, namun belum ada tanda-tanda bunting, kalau untuk yang lainnya belum kita kawinkan karena belum waktunya, karena menunggu sapinya birahi baru kita suntik,” Ujarnya.

Ditanya terkait kendala, Dia mengaku tidak ada, “waktu datang itu punya kita ditukar 6 ekor, karena kata orang provinsi udah Puel (tua) sehingga diganti yang masih produktif,” terangnya.

“Kalau untuk  usia kita tidak tahu, namun usianya sudah masuk sapi produktif jenis betina, sudah siap untuk dikawinkan. Kalau untuk perkembangan pihak provinsi rutin cek, untuk melihat sapinya apakah sudah bunting atau ada kendala lain,” katanya. (*)