Tiga Kelompok Ternak di Lamteng Dapat Bantuan Sapi PO 60 Ekor
Kupastuntas.co, Lampung Tengah – Program pemberian Sapi Peranakan
Ongole (PO) atau sapi putih lokal oleh Provinsi Lampung tahun 2022 lalu, Kabupaten
Lampung Tengah mendapatkan kuota 60 ekor yang dibagikan kepada tiga kelompok
ternak di daerah setempat.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lampung Tengah,
Kreshna menjelaskan bahwa terkait pengadaan sapi PO pihaknya hanya mengetahui
saja, dan mengantar ke kelompok ternak yang sudah ditunjuk oleh provinsi.
“Di Lampung Tengah ada di Kecamatan Pubian, Kampung Kota
Batu nama Kelompok ternaknya Negri Makmur, Kecamatan Seputih Surabaya Kampung Srikaton
Kelompok Gapoktan Sukamaju dan Kecamatan Seputih Agung Kampung Endang Rejo
Kelompok Budi Makmur,” Katanya. Selasa (7/2/23).
Adapun masing masing Kelompok itu mendapatkan 20 ekor sapi betina,
dan mereka diberikan kuasa penuh untuk mengelola dan mengembangbiakkan hewan
tersebut.
“Tujuan pengadaan sapi PO jenis sapi putih lokal karena
sekarang ini sudah jarang sapi lokal, rata-rata sapi luar, seperti Metal dan Limosin,”
paparnya.
“Dan juga cara perkawinan berbeda, kini menggunakan Inseminasi
Buatan (IB) untuk sapi metal ataupun limosin, sekarang ini, membuat peranakan sapi
jenis Metal dan Limosin sangat sulit, sehingga perkembangannya makin turun,”
jelasnya.
Menurut Kreshna, dengan adanya program pemerintah itu, sapi
Peranakan Ongole (PO) atau sapi putih lokal, dikembangkan agar tidak hilang
atau punah, nantinya bisa juga untuk perkawinan silang sapi PO dengan Metal
atau Limosin.
Di lain pihak, Abdullah Hakim ketua kelompok ternak sapi
Budi Makmur Kampung Endang Rejo Seputih Agung, mengatakan bantuan sapi PO
betina diberikan untuk dikembangbiakkan menjadi lebih banyak.
“Saat ini, sapi PO jenis betina belum ada yang bunting, ini
baru 4 Ekor kita kawin suntik, namun belum ada tanda-tanda bunting, kalau untuk
yang lainnya belum kita kawinkan karena belum waktunya, karena menunggu sapinya
birahi baru kita suntik,” Ujarnya.
Ditanya terkait kendala, Dia mengaku tidak ada, “waktu
datang itu punya kita ditukar 6 ekor, karena kata orang provinsi udah Puel
(tua) sehingga diganti yang masih produktif,” terangnya.
“Kalau untuk usia
kita tidak tahu, namun usianya sudah masuk sapi produktif jenis betina, sudah
siap untuk dikawinkan. Kalau untuk perkembangan pihak provinsi rutin cek, untuk
melihat sapinya apakah sudah bunting atau ada kendala lain,” katanya. (*)
Berita Lainnya
-
Pesta Rakyat Ardjuno, Ribuan Pengunjung Padati Lapangan Dono Arum Lampung Tengah
Minggu, 03 November 2024 -
Sutono Ajak Relawan Garnies Bersinergi Raih Kemenangan di Pilgub Lampung 2024
Minggu, 03 November 2024 -
Polisi Tangkap IRT Penampung Motor Curian Milik Anggota Polri di Lampung Tengah
Jumat, 01 November 2024 -
Usai Gelapkan Motor Tetangga, Pelajar di Lamteng Ditangkap Kasus Pencurian
Kamis, 31 Oktober 2024