Anggarkan Rp15 Miliar untuk Penanggulangan Bencana, Ini 7 Daerah Rawan Bencana di Lampung

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung Rudy Sjawal Sugiarto. Foto: Ria/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung menyiapkan dana sebesar Rp15 miliar yang
akan digunakan untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam didaerah setempat.
Kepala BPBD Provinsi Lampung Rudy Sjawal Sugiarto, menjelaskan
jika saat ini paradigma penanggulangan bencana di Provinsi Lampung lebih kepada
kesiapsiagaan serta kewaspadaan masyarakat yang semula bersifat responsif
menjadi pro aktif.
"Lebih jauh sekarang ini upaya penanggulangan bencana
lebih ke arah pendidikan, melakukan edukasi ke masyarakat, sosialisasi termasuk
juga sistem pencegahan dini. Sehingga perlu peningkatan kapasitas dan
peningkatan edukasi," kata dia saat dimintai keterangan, Senin (6/3/2023).
Rudy menjelaskan jika bencana alam yang terjadi di Provinsi
Lampung ialah bencana hidrometiologi atau perubahan iklim. Sehingga bencana
alam yang umum terjadi seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung
hingga kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Ada tujuh daerah yang rawan bencana diantaranya
Kabupaten Lampung Barat, Pesisir Barat, Pesawaran, Lampung Selatan, Lampung
Timur, Tulang Bawang dan Kota Bandar Lampung. Tapi Indeks Resiko Bencana (IRB) kita turun dari yang
sebelumnya 145,42 menjadi 141,47," jelasnya.
Rudy juga menjelaskan jika pihaknya memiliki stok bahan
pokok berupa makanan cepat saji seperti beras, mie instan hingga sarden yang
digunakan untuk buffer stok yang dikirimkan untuk kabupaten/kota.
"Kami melakukan pengiriman buffer stok diluar bantuan ketika
ada kejadian, ini hanya buffer atau penyanggah saja. Tapi kalau misal suatu
daerah ada bencana, maka akan diusulkan penambahan bahan pokok diluar
buffer," paparnya.
Selain itu BPBD Provinsi Lampung juga telah menyediakan 30
personel yang siap 24 jam jika terjadi bencana alam dan diminta bantuan oleh
pemerintah kabupaten/kota.
"Tapi ini kami usulkan penambahan personel karena
antisipasi sebentar lagi saat hidrometeorologi basah mulai reda biasanya akan
masuk musim kekeringan yang berdampak pada kebakaran hutan, sehingga butuh
penambahan Satgas," kata dia.
Sementara itu Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal
Darminto, meminta BPBD baik di provinsi atau kabupaten/kota untuk lebih
meningkatkan kewaspadaan pada musim penghujan saat ini.
"Kita juga punya Dinas BMBK dan Dinsos untuk sama-sama
berkolaborasi dan siaga ketika ada bencana langsung tangani permasalahan sesuai
dengan tupoksi nya masing-masing," kata dia.
Fahrizal menjelaskan jika setiap satuan kerja (satker)
memiliki anggaran masing-masing yang bisa ditunda untuk penanggulangan bencana
alam yang terjadi.
"Selain itu ada BTT yang bisa digunakan sesuatu
mendesak seperti bencana alam. BTT ini semoga cukup untuk menangani semua saat
dibutuhkan, tapi yang jelas kabupaten/kota sudah ada standar BTT dan pasti ada
untuk antisipasi," jelasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Atlet Taekwondo Universitas Teknokrat Indonesia Raih Dua Emas di POM Prov Lampung 2025
Sabtu, 12 Juli 2025 -
UIN Lampung Sosialisasikan Instrumen AMI dan Mekanisme Automasi Akreditasi
Sabtu, 12 Juli 2025 -
Dinsos Lampung Hadirkan Layanan Sosial Lengkap: Rumah Singgah, Alat Bantu Disabilitas, dan Bantuan Ekonomi
Jumat, 11 Juli 2025 -
188 Ribu Anak di Lampung Berpotensi Jadi Penerima Program Sekolah Rakyat
Jumat, 11 Juli 2025