Hingga Maret 2023, Dinsos Bandar Lampung Terima 8 ODGJ
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Kota Bandar Lampung, Sriwati, saat dimintai keterangan, Minggu (5/3/2023). Foto: Sri/kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dinas Sosial (Dinsos) kota Bandar Lampung telah menerima Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) sebanyak 8 orang selama 2023. Dari jumlah tersebut, 2 diantaranya telah dijemput oleh keluarganya.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Kota Bandar Lampung, Sriwati mengatakan, selama 2023 pihaknya sudah menerima 8 ODGJ, 5 diantaranya sudah ditempatkan di panti sosial Srikandi yang ada di Lampung Tengah (Lamteng).
"Sementara 3 orang kita tempatkan di rumah singgah Harapan Baru Bandar Lampung. Tapi kemarin 2 orang ini ada keluarganya yang mengenali, sehingga sekarang sudah bersama keluarganya," kata Sriwati, Minggu (5/3/2023).
Ia menjelaskan, dua orang yang memiliki keluarga ini bernama pak Irsan yang ternyata orang Kemiling. Kemudian satunya lagi wanita muda bernama Adelia yang kemarin diamankan di Gulak-galik, ternyata keluarganya dari kampung Pesawahan, Kecamatan Teluk Betung Selatan (TBS).
"Disini Dinsos lebih teliti, jika ada ODGJ yang kondisinya rapih, maka tidak langsung di tempatkan di panti Srikadi. Karena siapa tahu dia keluar dari rumah tanpa sepengetahuan keluarganya," jelasnya.
Sriwati mengaku, salah satu yang menjadi kendala pihaknya adalah tidak memiliki panti rehabilitasi dari pemerintah dan tidak memiliki rumah sakit jiwa. Karena satu satunya rumah sakit jiwa yang dimiliki adalah yang ada di Kurungan Nyawa milik aprovinsi.
Selain itu jelasnya, jika pihaknya mendapatkan ODGJ dari warga yang di jalan yang kondisinya anarkis mau melukai orang-orang.
"Nah disinilah kita kadang-kadang dari dinas sosial kota ini cukup kuwalahan, karena kita harus menempatkan ODGJ ini dimana. Karena lembaga-lembaga yang ada di Bandar Lampung ini semuanya berbayar, sedangkan Dinsos ini memang ada MOU dari beberapa lembaga, namun mou ini dalam artian bantuannya juga tahunan. Sedangkan karena mereka ini harus makan setiap hari maka itu yang membuat kesulitan kita," paparnya.
Oleh karena itu kata Sriwati, pihaknya bekerja sama dengan panti Srikandi yang ada di Lamteng. Karena mereka mau menerima berapapun ODGJ yang ada di wilayah Bandar Lampung.
"Tapi kalau ingin memba ODGJ ke Srikandi, kita juga akan menunggu sampai 3 atau 4 orang dulu baru dibawa. Karena keterbatasan biaya tadi dan juga jarak yang jauh," tandasnya. (*)
Video KUPAS TV : Dua Pengedar Sabu Diringkus Polisi di Kontrakan Bandar Lampung
Berita Lainnya
-
Transaksi Melonjak Tajam Hingga Enam Kali Lipat, SPKLU PLN di Lampung Jadi Andalan Pengguna EV Saat Nataru 2025/2026
Kamis, 25 Desember 2025 -
RS Urip Sumoharjo Dukung HUT ke-130 BRI Lewat Layanan Mini Medical Check Up
Kamis, 25 Desember 2025 -
Libur Akhir Tahun, Penumpang KAI Melonjak Sentuh 29.794 Orang
Kamis, 25 Desember 2025 -
ASDP Pastikan Penyeberangan Bakauheni–Merak Aman Meski BMKG Prediksi Gelombang 2,5 Meter
Kamis, 25 Desember 2025









