Kepala DKP Bandar Lampung: Saya Tidak Pernah Dengar Ada Nelayan Kesulitan Dapat Solar

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Bandar Lampung Erwin, saat dimintai keterangan di ruang kerjanya, Kamis (2/3/2023). Foto: Sri/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar
Lampung - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Bandar Lampung Erwin
mengaku, tak pernah mendengar nelayan tidak melaut karena kesulitan memperoleh
bahan bakar minyak (BBM) jenis solar.
Yang ada jelas Erwin,
para nelayan tidak dapat mencari ikan lantaran kondisi cuaca yang sedang
ekstrim atau buruk.
"Kalau nelayan kesulitan solar saya belum pernah dengar. Kalau tak melaut karena cuaca ekstrim iya, karenakan cuacanya sekarang sedang ekstrim," ujar Erwin, saat dimintai keterangan di ruang kerjanya, Kamis (2/3/2023).
Menurutnya,
ketersediaan solar hingga saat ini masih mencukupi untuk para nelayan di kota
Bandar Lampung.
"Setahu saya
solar ini terpenuhi untuk nelayan. Jadi saya belum tahu nelayan mana yang
mengatakan solar tidak ada," katanya.
Ia menjelaskan, bagi
nelayan yang ingin membeli solar di pom bensin itu juga ada persyaratannya.
Karena takut disalahgunakan
juga ketika mereka membeli solar pakai jerigen, maka harus ada kartu
sertifikasi elektronik atau e-pas kecil atau Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan
Perikanan (KUSUKA) yang diterbitkan Kementrian.
"Mungkin nelayan
sulit memperoleh solar, karena nelayan itu yang tidak ada surat kapalnya,"
ungkap dia.
DKP Bandar Lampung mengaku
setiap hari melakukan penyuluhan langsung pada nelayan.
"Dari nelayan
sendiri belum ada keluhan terhadap kelangkaan solar itu. Karena kita juga turun
terus setiap hari penyuluh kita," katanya.
Sementara jelasnya,
tentang cuaca ekstrim ini nelayan sudah paham. Karena cuaca seperti ini bukan
setahun dua tahun, karena setiap tahunnya ada masanya.
"Tentunya nelayan
sudah tahu atau paham terhadap itu, kapan mereka melaut dan tidak melaut. Kita
juga memberitahu hal itu," sambungnya.
Erwin menambahkan,
nelayan di Bandar Lampung sendiri yang merupakan binaan Pemkot ada sekitar
700-an nelayan.
"Melalui penyuluh
ini kita juga mendampingi para nelayan, kesulitan apa yang dihadapi
mereka," tandasnya.
Sebelumnya, Junaidi
nelayan Pulau Pasaran mengeluhkan sulitnya memperoleh BBM jenis solar, hingga
tiga bulan lamanya tak melaut. (*)
Berita Lainnya
-
Mantan Pj Gubernur Lampung Samsudin Diperiksa Kejati
Jumat, 19 September 2025 -
Mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia Antusias Tebar Bibit Ikan di Techno Park Gedongmeneng
Jumat, 19 September 2025 -
Dosen UIN RIL Prof. Yuberti Jadi Keynote Speaker di Konferensi Internasional Hangzhou China
Jumat, 19 September 2025 -
Inspektorat Lampung Audit Penjualan Aset Wahana Raharja, Berikut Kronologis Kepemilikan Lahan
Jumat, 19 September 2025