• Senin, 14 Juli 2025

Kepala DKP Bandar Lampung: Saya Tidak Pernah Dengar Ada Nelayan Kesulitan Dapat Solar

Kamis, 02 Maret 2023 - 16.24 WIB
471

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Bandar Lampung Erwin, saat dimintai keterangan di ruang kerjanya, Kamis (2/3/2023). Foto: Sri/Kupastuntas.co

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Bandar Lampung Erwin mengaku, tak pernah mendengar nelayan tidak melaut karena kesulitan memperoleh bahan bakar minyak (BBM) jenis solar.

Yang ada jelas Erwin, para nelayan tidak dapat mencari ikan lantaran kondisi cuaca yang sedang ekstrim atau buruk.

"Kalau nelayan kesulitan solar saya belum pernah dengar. Kalau tak melaut karena cuaca ekstrim iya, karenakan cuacanya sekarang sedang ekstrim," ujar Erwin, saat dimintai keterangan di ruang kerjanya, Kamis (2/3/2023).

BACA JUGA: Cerita Nelayan Pulau Pasaran Tiga Bulan Tak Melaut, Terpaksa Gali Lubang Tutup Lubang untuk Menyambung Hidup

Menurutnya, ketersediaan solar hingga saat ini masih mencukupi untuk para nelayan di kota Bandar Lampung.

"Setahu saya solar ini terpenuhi untuk nelayan. Jadi saya belum tahu nelayan mana yang mengatakan solar tidak ada," katanya.

Ia menjelaskan, bagi nelayan yang ingin membeli solar di pom bensin itu juga ada persyaratannya.

Karena takut disalahgunakan juga ketika mereka membeli solar pakai jerigen, maka harus ada kartu sertifikasi elektronik atau e-pas kecil atau Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan (KUSUKA) yang diterbitkan Kementrian.

"Mungkin nelayan sulit memperoleh solar, karena nelayan itu yang tidak ada surat kapalnya," ungkap dia.

DKP Bandar Lampung mengaku setiap hari melakukan penyuluhan langsung pada nelayan.

"Dari nelayan sendiri belum ada keluhan terhadap kelangkaan solar itu. Karena kita juga turun terus setiap hari penyuluh kita," katanya.

Sementara jelasnya, tentang cuaca ekstrim ini nelayan sudah paham. Karena cuaca seperti ini bukan setahun dua tahun, karena setiap tahunnya ada masanya.

"Tentunya nelayan sudah tahu atau paham terhadap itu, kapan mereka melaut dan tidak melaut. Kita juga memberitahu hal itu," sambungnya.

Erwin menambahkan, nelayan di Bandar Lampung sendiri yang merupakan binaan Pemkot ada sekitar 700-an nelayan.

"Melalui penyuluh ini kita juga mendampingi para nelayan, kesulitan apa yang dihadapi mereka," tandasnya.

Sebelumnya, Junaidi nelayan Pulau Pasaran mengeluhkan sulitnya memperoleh BBM jenis solar, hingga tiga bulan lamanya tak melaut. (*)