Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Perum Bulog Divisi Regional Lampung pada Maret mendatang menargetkan akan menyerap 35 ribu ton gabah milik petani di beberapa daerah yang mulai melakukan panen raya.

Kepala Perum Bulog Divisi Regional Lampung Etik Yulianti, menjelaskan jika untuk pembelian sendiri pihaknya menggunakan harga pembelian atas atau ceiling price yaitu sebesar Rp9.000 untuk beras dan gabah kering giling (GKG) sebesar Rp5.750.

"Kita mulai melakukan penyerapan gabah dan beras karena sudah mulai panen seperti di Palas, Lampung Selatan. Jadi Bulog langsung menyerap gabah dan beras dengan harga yang sudah ditetapkan yaitu harga pembelian atas atau ceiling price," kata dia saat dimintai keterangan di Mahan Agung Rumah Dinas Gubernur Lampung, Selasa (28/2/2023).

Etik menjelaskan jika pada tahun 2023 ini pihaknya menargetkan mampu menyerap 82 ribu ton gabah milik petani dan pada saat panen raya di bulan Maret mendatang target penyerapan yang bisa dilakukan mencapai 35 ribu ton.

"Serapan dibulan Maret ini untuk persiapan setelah puasa dan lebaran. Karena untuk puasa dan lebaran insyaallah stok kita yang saat ini digudang dalam kondisi aman. Karena khawatir nanti paceklik jadi kami akan semaksimal mungkin menyerap," jelasnya.

Sementara itu untuk kegiatan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau operasi pasar saat ini Bulog telah bekerjasama dengan 215 toko, pasar, rumah pangan kita (RPK) hingga ritel modern seperti Indomaret dan Indogrosir.

"Ini akan terus dikembangkan supaya masyarakat bisa menikmati beras medium dengan harga terjangkau. Indomaret juga sudah mengajukan permohonan kita tinggal eksekusi dan ini akan kita suplai sepanjang ada permohonan dari mereka," tuturnya.

Sementara data yang diperoleh dari Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Lampung, pada Maret mendatang Lampung akan melakukan panen raya dengan jumlah produksi diperkirakan mencapai 573.368 ton dengan luas panen mencapai 110.057 hektar.

Dimana panen raya akan serempak di kabupaten/kota dengan rincian Lampung Barat 11.805 ton, Tanggamus 14.417 ton, Lampung Selatan 104.686 ton, Lampung Timur 76.297 ton, Lampung Tengah 91.119 ton, Lampung Utara 14.078 ton, Way Kanan 27.730 ton.

Selanjutnya Tulang Bawang 53.437 ton, Pesawaran 36.470 ton, Pringsewu 40.107 ton, Mesuji 57.917 ton, Pesisir Barat 34.072 ton, Bandar Lampung 1.056 ton dan Metro 10.176 ton. (*)