Realisasi Investasi di Bandar Lampung Capai Rp4,039 Triliun Sepanjang 2022

Kepala Dinas PMPTSP Kota Bandar Lampung, Muhtadi, saat dimintai keterangan di ruang kerjanya, Selasa (21/2/2023). Foto: Sri/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co,
Bandar Lampung - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) Kota Bandar Lampung mencatat, realisasi investasi di kota setempat
sepanjang 2022 mencapai Rp4,039 triliun dari yang ditargetkan pemerintah
provinsi sebesar Rp1,6 Triliun.
Total
realisasi investasi tersebut terdiri dari penanaman modal asing (PMA) dan
penanaman modal dalam negeri (PMDN).
"Realisasi
investasi hingga triwulan ke lV selama 2022 di Bandar Lampung total baik PMA
maupun PMDN itu sebesar Rp4,039 triliun. Yang terdiri dari PMDN sebesar Rp1,52
triliun, kemudian PMA senilai Rp2,51 triliun," ujar Kepala Dinas
PMPTSP Kota Bandar Lampung, Muhtadi A. Temenggung, saat dimintai keterangan, Selasa
(21/2/2023).
Kemudian
lanjutnya, dari capaian realisasi investasi tersebut yang paling besar baik itu
PMA maupun PMDN yaitu dari sektor tersier, dimana nilai PMDN nya senilai Rp1,22
triliun, lalu untuk PMA Rp1,18 triliun.
Kemudian
selanjutnya pada sektor sekunder untuk PMDN sebesar Rp296,9 miliar, sedangkan
untuk PMA nya sendiri Rp1,32 triliun.
"Kemudian
realisasi yang paling kecil ada pada sektor primer dengan nilai investasi PMDN
sebesar Rp3 miliar, sedangkan pada PMA tidak ada realisasi," ungkapnya.
Dengan
demikian jelas Muhtadi, nilai realisasi tersebut mengalami peningkatan yang
cukup signifikan dari tahun 2021.
"Harapan
kita pasca pandemi covid-19. Kota Bandar Lampung ini menjadi salah satu daerah
tujuan investasi para pelaku usaha. Dan kita, sebagaimana yang disampaikan ibu
Walikota terbuka atas investasi apapun itu," kata dia.
Akan
tetapi kata Muhtadi, meski terbuka lebar, namun pihaknya tetap menghimbau agar
para pelaku usaha taat pada aturan.
"Artinya
aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat maupun daerah harus benar-benar
diikuti. Jangan sampai mereka melakukan investasi tapi perizinannya tidak
sesuai atau tidak memperdulikan kerusakan lingkungan," jelasnya.
Pasalnya,
dengan banyaknya investasi di Bandar Lampung ini bukan hanya sebagai pertumbuhan
ekonomi. Akan tetapi akan semakin menyerap tenaga kerja.
"Artinya
pengangguran bisa kita minimalkan. Selain itu pendapatan daerah juga terutama
di bidang jasa seperti hotel, hiburan, restoran ini bisa memberikan peningkatan
pendapatan daerah," tuturnya.
Muhtadi
menambahkan, untuk target investasi di Bandar Lampung pada 2023 pihaknya belum
mendapatkan target yang diberikan provinsi.
Akan
tetapi, presiden sudah menetapkan target nasional itu sebesar Rp1.400 triliun.
Sedangkan dari nilai itu Provinsi Lampung mendapatkan target sebesar Rp11
triliun.
"Mudah-mudahan
Rp11 triliun ini bisa dicapai oleh kabupaten dan kota se provinsi Lampung,
termasuk kita Bandar Lampung," tandasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Kelurahan Kedamaian Wakili Lampung di Penilaian Kampung Pancasila Tingkat Nasional
Rabu, 13 Agustus 2025 -
Provinsi Lampung Usulkan Penambahan 49 Titik SPPG
Rabu, 13 Agustus 2025 -
BI Lampung: Tren Menabung Emas Sudah Sejak Dulu
Rabu, 13 Agustus 2025 -
Kupas Tuntas dan Holiday Inn Lampung Jajaki Peluang Kerja Sama Strategis di Bidang Publikasi
Rabu, 13 Agustus 2025