Kesal Harga Anjlok, Petani di Lambar Buang Tomat ke Jurang

Skrinsut video yang viral memperlihatkan seorang petani membuang tomatnya ke jurang karena kesal harga anjlok. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Lampung Barat - Lagi-lagi akibat harga tomat
yang anjlok petani di Pekon (Desa) Hanakau, Kecamatan Sukau membuang ratusan
Kilogram tomat yang telah dipanen ke jurang. Petani merasa kesal sebab saat ini
harga tomat hanya berkisar di harga Rp800/Kg.
Beredar video berdurasi 11 detik yang memperlihatkan dua
orang petani sedang membuang tomat yang telah di susun dalam peti ke sebuah
jurang yang berada di Kecamatan Sukau, dalam video tersebut petani mengeluhkan
anjlok nya harga tomat dan membandingkan dengan harga peti.
"Tomat murah enggak laku mahalan kotaknya dari pada
tomatnya," ujar salah seorang petani yang ada dalam video. Berdasarkan
penelusuran Kupastuntas.co petani yang ada di dalam video tersebut merupakan
warga Kecamatan Sukau, namun petani tersebut tidak berhasil ditemui.
Sementara Pudin petani lain membenarkan peristiwa itu sebab
menurutnya harga tomat saat ini sudah terjun bebas standarnya harga tomat
Rp4000/Kg namun yang terjadi saat ini adalah harga tomat turun hingga menyentuh
di harga Rp600 hingga Rp800/Kg.
Pergerakan harga tomat di pasaran menurut Pudin terjadi
secara bertahap, sebulan yang lalu harga tomat masih menyentuh di harga
Rp2000/Kg kemudian berangsur turun hingga saat ini. Penyebabnya karena masa
panen petani yang berbarengan sedangkan daya jualnya rendah.
"Pasaran nya mungkin lagi sepi peminatnya kurang
sedangkan yang panen banyak, karena kalau obat-obatan harga nya stabil semua
jadi yang mempengaruhi anjloknya harga tomat ini karena pasaran nya," kata
Pudin saat di wawancara di sela-sela kegiatan berkebunnya, Sabtu (21/01/2023).
Pudin melanjutkan bahwa dalam sekali panen para petani bisa
menghasilkan 400 hingga 500 kotak tergantung luas lahan tanam masing-masing
petani, dalam satu kotak bisa mencapai 50 Kg dengan masa tanam selama 80 hari
dari mulai menyemai hingga siap panen.
Pudin mengatakan untuk tomat yang telah di panen biasanya
dijual keluar daerah seperti ke Padang. Fenomena harga tomat yang anjlok itu
kata Pudin memang setiap tahun terjadi dan untuk mengantisipasi dampak kerugian
yang lebih besar pihaknya juga menanam jenis sayuran lain.
"Karena untuk lokalan sendiri enggak kemakan dia
muntah, sehingga harapan kita tentu agar harga tomat bisa naik lagi bisa stabil
agar para petani juga tidak merasa terbebani dengan harga pasar seperti
sekarang ini," pungkasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Pengadaan Buku Perpustakaan SDN 1 Sebarus Lampung Barat Diduga Langgar Prosedur
Jumat, 04 Juli 2025 -
Dua Jamaah Haji Asal Lampung Barat Wafat, 306 Jamaah Tiba di Tanah Air
Jumat, 04 Juli 2025 -
KPU Lampung Barat Catat Penambahan 4.138 Pemilih, Total Capai 226.374 Pemilih di Triwulan II 2025
Rabu, 02 Juli 2025 -
Petugas PJR Bongkar Penyelundupan Ganja 4 Kg di Tol Bakter
Rabu, 02 Juli 2025