• Rabu, 09 Juli 2025

Ekspor Kakao Asal Lampung Tahun 2022 Capai 1,55 Juta Ton

Selasa, 15 November 2022 - 15.53 WIB
510

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung, Elvira Umihanni. Foto: Dok

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Provinsi Lampung telah berhasil mengekspor biji kakao maupun olahan kakao kebeberapa negara di dunia. Mulai dari Singapura, Malaysia hingga Belanda.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung, Elvira Umihanni, menjelaskan jika pada tahun 2021 kakao yang berhasil diekspor hanya mencapai 28 ton dengan nilai mencapai 46.150 USD atau Rp646 juta jika nilai dolar Rp14.000.

Sementara di tahun 2022 ini ada peningkatan yang cukup signifikan. Data dari Januari hingga Juli Lampung telah berhasil mengekspor 1,55 juta ton dengan nilai mencapai 4.033.626 USD atau Rp56 miliar.

"Komoditas kakao yang telah berhasil diekspor ke tiga negara tersebut mulai dari biji kakao, biji kakao fermentasi, coklat batang hingga coklat olahan. Memang negara yang paling mendominasi ialah adalah Malaysia," kata Elvira saat dimintai keterangan, Selasa (15/11/2022).

Dikonfirmasi terpisah Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Lampung, Kusnardi, menjelaskan jika pihaknya terus mendorong agar kakao bisa diolah menjadi fermentasi sehingga memiliki aroma yang kuat dan bisa diekspor dengan harga yang lebih mahal.

"Kita upayakan agar yang diekspor ini tidak dalam bentuk biji lagi. Kalau bisa dikurangi dan kita hilirisasi sehingga kakao ini bisa menjadikan produk yang unggul dan pasar ekspor juga bisa terus kita perluas," katanya.

Kusnardi menjelaskan jika tanaman kakao tidak sama seperti tanaman kopi yang memiliki lahan secara khusus. Namun tanaman kakao biasanya ditanam di sekitar halam rumah atau menjadi selingan di kebun kopi.

"Kakao ini tidak seperti kopi, jadi dia pohon nya tersebar seperti di halaman rumah atau dikebun campuran. Jadi jarang sekali yang kebun kakao khusus seperti kopi. Tapi produksi di Lampung ini cukup baik dan terus kita jaga," terangnya.

Pada kesempatan tersebut ia juga mengungkapkan jika Pemprov Lampung memberikan perhatian kepada para petani kakao dengan cara memberikan program revitalisasi terhadap tanaman yang sudah berusia tua.

"Revitalisasi juga kita berikan karena biasanya tanaman kakao ini kalau sudah tua tidak dirawat lagi. Terus ranting nya panjang tidak dipangkas. Kita berikan revitalisasi sehingga kedepan bisa bagus dan bisa meningkat seperti kopi," jelasnya. (*)

Video KUPAS TV : KPK Lelang Aset Tanah dan Bangunan Agung Ilmu Mangkunegara di Bandar Lampung