Ekspor Kakao Asal Lampung Tahun 2022 Capai 1,55 Juta Ton

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung, Elvira Umihanni. Foto: Dok
Kupastuntas.co, Bandar
Lampung - Provinsi Lampung telah berhasil mengekspor biji kakao maupun olahan
kakao kebeberapa negara di dunia. Mulai dari Singapura, Malaysia hingga
Belanda.
Kepala Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung, Elvira Umihanni, menjelaskan
jika pada tahun 2021 kakao yang berhasil diekspor hanya mencapai 28 ton dengan
nilai mencapai 46.150 USD atau Rp646 juta jika nilai dolar Rp14.000.
Sementara di tahun
2022 ini ada peningkatan yang cukup signifikan. Data dari Januari hingga Juli
Lampung telah berhasil mengekspor 1,55 juta ton dengan nilai mencapai 4.033.626
USD atau Rp56 miliar.
"Komoditas kakao
yang telah berhasil diekspor ke tiga negara tersebut mulai dari biji kakao,
biji kakao fermentasi, coklat batang hingga coklat olahan. Memang negara yang
paling mendominasi ialah adalah Malaysia," kata Elvira saat dimintai keterangan,
Selasa (15/11/2022).
Dikonfirmasi terpisah
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Lampung, Kusnardi,
menjelaskan jika pihaknya terus mendorong agar kakao bisa diolah menjadi
fermentasi sehingga memiliki aroma yang kuat dan bisa diekspor dengan harga
yang lebih mahal.
"Kita upayakan
agar yang diekspor ini tidak dalam bentuk biji lagi. Kalau bisa dikurangi dan
kita hilirisasi sehingga kakao ini bisa menjadikan produk yang unggul dan pasar
ekspor juga bisa terus kita perluas," katanya.
Kusnardi menjelaskan
jika tanaman kakao tidak sama seperti tanaman kopi yang memiliki lahan secara
khusus. Namun tanaman kakao biasanya ditanam di sekitar halam rumah atau
menjadi selingan di kebun kopi.
"Kakao ini tidak
seperti kopi, jadi dia pohon nya tersebar seperti di halaman rumah atau dikebun
campuran. Jadi jarang sekali yang kebun kakao khusus seperti kopi. Tapi
produksi di Lampung ini cukup baik dan terus kita jaga," terangnya.
Pada kesempatan
tersebut ia juga mengungkapkan jika Pemprov Lampung memberikan perhatian kepada
para petani kakao dengan cara memberikan program revitalisasi terhadap tanaman
yang sudah berusia tua.
"Revitalisasi juga kita berikan karena biasanya tanaman kakao ini kalau sudah tua tidak dirawat lagi. Terus ranting nya panjang tidak dipangkas. Kita berikan revitalisasi sehingga kedepan bisa bagus dan bisa meningkat seperti kopi," jelasnya. (*)
Video KUPAS TV : KPK Lelang Aset Tanah dan Bangunan Agung Ilmu Mangkunegara di Bandar Lampung
Berita Lainnya
-
Pelindo Regional 2 Panjang Bersama Bank Syariah Indonesia Gelar Seremoni Ekspor Perdana Green Bean Coffee ke Oman
Selasa, 08 Juli 2025 -
Pemkot Buka SMA Siger Bandar Lampung, Sekolah Gratis untuk Warga Tidak Mampu
Selasa, 08 Juli 2025 -
Dokter Ahli Forensik Ungkap Jenis Luka Tembakan yang Tewaskan Tiga Polisi di Way Kanan
Selasa, 08 Juli 2025 -
Pembangunan GOR Siger Tahap ll Dianggarkan Rp 5 Miliar, Target Rampung Akhir Tahun 2025
Selasa, 08 Juli 2025