• Senin, 28 Oktober 2024

Aliran Sungai Way Semaka Lambar Sering Meluap, Ini Penyebabnya

Minggu, 13 November 2022 - 11.27 WIB
715

Aliran Sungai Way Semaka Lambar meluap dan menggenangi sejumlah rumah dan area pertanian milik warga. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Akibat diguyur hujan deras dari malam hingga pagi hari aliran sungai Way Semaka yang berada di Pekon (Desa) Kerang, Kecamatan Batu Brak meluap dan menggenangi sejumlah rumah dan area pertanian milik warga, minggu (13/11/2022).

Dari pantauan Kupas Tuntas di lokasi hingga saat ini kondisi luapan air sungai terus mengalami kenaikan, seperti di Pemangku 3 Pekon Kerang di beberapa titik debit air sungai sudah cukup tinggi dan sudah masuk ke beberapa titik rumah warga hingga masjid yang ada di wilayah setempat.

Terlihat sejumlah warga berusaha mengamankan barang berharga yang ada di dalam rumah karena di khawatirkan luapan air sungai terus meluas dan menghanyutkan barang-barang berharga milik warga setempat seperti, kendaraan, perabotan serta peralatan rumah tangga lainnya.

Selain rumah dan masjid area persawahan dan perkebunan milik warga setempat juga terdampak, bahkan dari pantauan Kupas Tuntas area persawahan yang cukup luas kini sudah rata dengan genangan air begitu pula dengan perkebunan kopi milik warga yang sudah setinggi lutut orang dewasa.

Baca juga : Puluhan Hektare Sawah dan Rumah di Dua Kecamatan Lambar Terendam Banjir

Peratin (Kepala Desa) setempat M. Amin menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak terkait terkait banjir yang melanda wilayah setempat, pihaknya juga memastikn tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Menurutnya selain disebabkan curah hujan yang cukup tinggi faktor lain yang menyebabkan banjir di wilayah tersebut kemungkinan karena adanya pembangunan PLTM yang membuat semakin menyempitnya aliran sungai.

"Karena setelah PLTM itu di bangun sudah empat kali terjadi banjir besar seperti ini, sehingga diharapkan ada evaluasi terhadap pembangunan PLTM itu agar tidak berdampak terhadap keselamatan dan lingkungan daripada masyarakat di Pekon Kerang ini," katanya

Santori (41) warga setempat menyampaikan bahwa debit air sungai yang menggenangi area pemukiman, sawah hingga kebun milik warga tersebut mulai naik sekitar pukul 5:30 WIB, seketika warga langsung berusaha menyelamatkan barang berharga masing-masing.

"Kejadian nya sekitar pukul 05:30 WIB, kita lihat air sudah naik hingga sampai ke rumah warga bahkan warga langsung menyelamatkan barang berharga karena di takutkan terbawa arus jika tidak selamatkan," ungkap Santori

Hingga saat ini debit air sungai terus naik dan berpotensi akan berdampak terhadap rumah warga lain yang saat ini belum terendam. (*)

Editor :