• Selasa, 15 Juli 2025

Wagub Chusnunia Lakukan Pengawasan Penyaluran Pupuk di Pelabuhan Peti Kemas Panjang

Kamis, 03 November 2022 - 14.23 WIB
92

Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim saat melakukan pengawasan penyaluran pupuk yang berlangsung di Pelabuhan Peti Kemas Panjang, Kamis (3/11/2022). Foto: Ria/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Wakil Gubernur Lampung yang juga Ketua Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3), Chusnunia Chalim, mengunjungi Pelabuhan Peti Kemas Panjang, guna melakukan pengawasan terhadap penyaluran pupuk didaerah setempat, Kamis (3/11/2022).

Nunik sapaan akrab Chusnunia menjelaskan jika menjelang masa tanam yang terjadi pada bulan November dan Desember, sering kali terjadi kelangkaan pupuk ditingkat petani baik pupuk subsidi maupun non subsidi.

"Kami minta untuk pupuk subsidi dan non subsidi jangan sampai langka, harus ada. Khususnya disaat masa tanam baru yang biasanya kendalanya ada di akhir tahun seperti bulan November dan juga Desember," kata Nunik saat memberikan keterangan.

Ia menjelaskan jika keberadaan pupuk terutama yang subsidi harus dipastikan tersedia serta penyalurannya harus tepat sasaran. Hal tersebut mengingat alokasi  pupuk subsidi yang diberikan oleh pemerintah pusat tidak lebih dari 50 persen yang telah diusulkan melalui elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK).

"Sudah alokasinya sedikit terus tidak tepat sasaran. Maka itu yang kita antisipasi sekarang. Kita terus monitor baik di tingkat agen sampai dengan penyalur. Jadi petani tidak mengalami kesulitan," jelasnya.

Sementara itu DGM Operasi PT. Pelindo Cabang Pelabuhan Panjang, Erika Sudarto, mengungkapkan jika pihaknya telah menyiapkan gudang untuk menunjang kegiatan bongkar muat barang termasuk salah satunya pupuk.

Selain itu Pelabuhan Panjang juga memiliki gudang yang bisa menampung hingga 21.000 ton. Kapasitas tersebut masih bisa terus ditambah apabila terdapat lonjakan ketersediaan pupuk.

"Kami siap membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan produksi pertanian. Kami juga punya infrastruktur untuk mempercepat proses bongkar muat yang diharapkan dapat menekan biaya logistik," terangnya. (*)