• Senin, 28 Oktober 2024

Terus Bertambah, Sampah di Perbatasan Canggu-Kotabesi Lambar Makin Mengkhawatirkan

Senin, 31 Oktober 2022 - 15.59 WIB
109

Tumpukan sampah di perbatasan Pekon Canggu dengan Pekon Kotabesi yang semakin mengganggu warga. Foto: Echa/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Tumpukan sampah yang berada di perbatasan Pekon (Desa) Canggu dengan Pekon Kota Besi semakin mengkhawatirkan, sebab volume sampah yang ada di wilayah setempat semakin banyak dan melebar hingga ke kebun milik warga.

Lebih parah lagi tumpukan sampah itu menjadi tempat hewan mencari makan seperti anjing dan ayam milik warga, hal tersebut di khawatirkan bisa merusak lingkungan warga setempat sebab bukan hanya aroma yang menyengat sampah pun banyak berserakan di jalan.

"Jika terus di biarkan seperti ini ditakutkan akan mencemari lingkungan, apa lagi ini dekat dengan pemukiman kasian warga disini setiap ada kendaraan yang lewat aroma nya sangat mengganggu terlebih saat hujan sampah ini banyak berserakan di jalan," kata Ronal warga setempat, Senin (31/10/2022).

Selain itu banyak nya anjing yang berkeliaran di tempat itu juga di khawatirkan bisa membahayakan pengendara yang melintas karena kerap kali menyeberang sembarangan saat mencari makanan di tumpukan sampah yang menjadi keluhan masyarakat selama ini.

"Karena sering pengendara yang melintas nabrak anjing disini, kalau mobil masih mending karena mungkin driver nya masih bisa ngimbangin tapi kalau motor yang nabrak pasti jatuh jadi kan membahayakan pengendara gegara sampah dan anjing disini pengendara jadi korban," ujarnya.

Meskipun bukan permasalahan baru pihaknya berharap ada upaya konkrit dari pihak terkait untuk menangani permasalahan tersebut agar tidak semakin meluas dan berpotensi mencemari lingkungan, terlebih lahan yang digunakan sudah menyebar hingga kebun kopi milik warga.

"Pemerintah harus benar-benar serius menangani permasalahan sampah ini, komitmen Pemkab dalam menjadikan Kabupaten Lampung Barat sebagai Kabupaten konservasi harus benar-benar di buktikan dengan aksi nyata menangani permasalahan sampah khususnya di wilayah kami," pungkasnya.

Berdasarkan informasi yang di himpun Kupas Tuntas masyarakat yang membuang sampah di lingkungan itu bukan hanya berasal dari Pekon Canggu dan Kotabesi tetapi mayoritas berasal dari luar pekon, bahkan sempat beberapa kali terpantau mobil pribadi sengaja membuang sampah di tempat itu.

"Tidak jarang juga ada oknum yang sengaja membawa mobil pick up untuk membuang sampah dengan jumlah yang cukup banyak menggunakan karung di buang disitu jadi masyarakat sudah tidak ada takutnya lagi buang sampah disini padahal sudah jelas di larang," kata Woyo warga lain saat di wawancara.

Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat M. Henri Faisal menyampaikan bahwa pengelolaan dan pengendalian sampah pada Dinas Lingkungan Hidup sebenarnya hanya mencakup wilayah perkotaan atau hanya diwilayah kota Liwa.

Namun dikarenakan permasalahan sampah merupakan tanggung jawab bersama maka Pemerintah dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup tidak berpangku tangan menangani permasalahan sampah yang ada di kecamatan atau pekon di luar wilayah perkotaan (Liwa).

Begitu pula halnya dengan permasalahan sampah di Pekon Canggu kecamatan Batu Brak, sudah berbagai macam upaya yang dilakukan, dari melakukan pembersihan dan pengangkutan sampah yang melibatkan berbagai pihak, membuat spanduk larangan dan himbauan, menempatkan kontainer agar masyarakat dapat membuang sampah di dalam kontainer termasuk memagari wilayah tersebut dengan seng namun belum membuahkan hasil yang signifikan.

Tumpukan sampah masih saja terjadi bahkan saat ini semakin banyak. Pihaknya melalui Surat Sekretaris Daerah, melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon (DPMP) telah mengundang Camat, Peratin, beserta Instansi terkait yaitu Dinas Lingkungan Hidup dan Satuan Pol PP untuk membahas mencari cara yang efektif untuk menangani masalah sampah di wilayah tersebut.

"Dalam waktu dekat ini diharapkan segera dilakukan aksi bersama berbagai pihak untuk melakukan pembersihan dan pengangkutan sampah di wilayah tersebut, kemudian akan dicari juga caranya agar masyarakat tidak lagi membuang sampah di wilayah tersebut," katanya

"Intinya kesadaran masyarakat merupakan hal paling utama agar permasalahan sampah di wilayah tersebut bisa ditangani, dan pihak kecamatan serta pekon hendaknya melakukan pengawasan dengan melibatkan aparat keamanan atau satuan Linmas," pungkasnya. (*)