Perjuangan Syarifa untuk Sembuh dari Penyakit Hidrosefalus

Pasangan Aris Ashari (57) dan Saminah (43), warga Pemangku Tujuh, Pekon Kegeringan bersama anaknya Syarifa Okta Vinara. Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Lampung Barat - Hati orang tua mana yang tidak hancur melihat anaknya yang baru berusia 1 tahun menangis, dan merintih menahan rasa sakit.
Syarifa Okta Vinara anak dari pasangan Aris Ashari (57) dan Saminah (43), warga Pemangku Tujuh, Pekon Kegeringan, Kecamatan Batu Brak, tidak bisa bergerak leluasa seperti anak-anak pada umumnya.
Ia kerap menangis, karena menderita penyakit hidrosefalus, yang mengakibatkan benjolan di bagian pinggangnya
Syarifa Okta Vinara merupakan anak bungsu dari 6 bersaudara. Kelima kakaknya sudah beranjak dewasa, bahkan salah satu kakak perempuannya sudah menikah dan tidak lagi tinggal bersama.
Semua kakaknya terlahir normal, hanya Syarifa yang berbeda.
Berbagai upaya telah dilakukan Aris Ashari dan keluarga untuk mengobati Syarifa. Sempat dibawa menuju Rumah Sakit Abdoel Moeloek Bandar Lampung. Namun pihak rumah sakit mengaku tidak sanggup menangani penyakit putri mungilnya itu. Keluarga disarankan membawa Syarifa ke RS Cipto Mangunkusumo, di Jakarta.
Keinginan Aris Ashari yang hari-hari sebagai kuli bangunan kuat sekali untuk kesembuhan putrinya. Tapi apa mau dikata, keterbatasan biaya membuatnya menunda keberangkatan Syarifa berobat ke RS Cipto Mangunkusumo.
"Penghasilan saya sebagai seorang kuli bangunan hanya cukup untuk makan hari-hari. Itupun terkadang masih kurang, sedangkan istri tidak bekerja hanya sebagai seorang ibu rumah tangga biasa jadi penghasilan kami tidak cukup untuk biaya pengobatan Syarifa. Kami bingung, kami khawatir tetapi keadaan memaksa kami untuk bersabar menerima kenyataan," kata Aris, saat dihubungi Kupastuntas.co, Jumat (15/10/2022) malam.
Aris mengatakan, masih terus berupaya melakukan yang terbaik untuk kesembuhan putri bungsu nya itu. Ia rela banting tulang kesana kemari untuk mendapatkan penghasilan tambahan agar putri tersayangnya bisa segera mendapat penanganan dari tim medis, agar bisa sembuh dan tumbuh normal seperti anak pada umumnya.
Mendengar berita Syarifa, Ketua Karang Taruna Pekon (Desa) Kegeringan Frendi Ramadhan tergerak membuka donasi peduli untuk pengobatan Syarifa.
"Kita membuka donasi bagi para dermawan ataupun yang ingin memberikan bantuan kepada pihak keluarga. Donasi bisa diberikan langsung kepada pihak keluarga ataupun melalui kami karang taruna pekon kegeringan melalui No Rek 566001001517536, atas nama Yulia BT Asnawi (Meilia Sagita). Sekecil apapun bantuan yang diberikan sangat bermanfaat untuk keluarga adek kita," pungkasnya. (*)
Video KUPAS TV : Jalan Nasional Liwa-Krui Tertutup Longsor
Berita Lainnya
-
Pengadaan Buku Perpustakaan SDN 1 Sebarus Lampung Barat Diduga Langgar Prosedur
Jumat, 04 Juli 2025 -
Dua Jamaah Haji Asal Lampung Barat Wafat, 306 Jamaah Tiba di Tanah Air
Jumat, 04 Juli 2025 -
KPU Lampung Barat Catat Penambahan 4.138 Pemilih, Total Capai 226.374 Pemilih di Triwulan II 2025
Rabu, 02 Juli 2025 -
Petugas PJR Bongkar Penyelundupan Ganja 4 Kg di Tol Bakter
Rabu, 02 Juli 2025