Bupati Dendi: 35 Orang Meninggal Dunia Akibat Lakalantas di Jalinbar Pesawaran

Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona saat memberikan pemaparan dalam diskusi publik PWI Lampung dengan tema "Macet Jalinbar : Apa Solusinya" yang berlangsung di Balai Wartawan H. Solfian Akhmad, Kamis (6/10/2022). Foto: Ria/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, mengungkapkan jika sepanjang tahun 2021 terdapat 74 kecelakaan lalulintas dan 35 orang dinyatakan meninggal dunia akibat kecelakaan yang terjadi di Jalinbar Pesawaran.
Hal tersebut diungkapkan oleh Dendi Ramdhona saat diskusi publik PWI Lampung dengan tema "Macet Jalinbar : Apa Solusinya" yang berlangsung di Balai Wartawan H. Solfian Akhmad, Kamis (6/10/2022).
Dendi menjelaskan jika Jalinbar yang melewati Kabupaten Pesawaran memiliki panjang kurang lebih mencapai 17 kilometer dan kerap kali menimbulkan kemacetan ketika jam berangkat dan pulang kerja karena meningkatnya volume lalulintas.
"Lebar jalannya hanya 7 meter dan tipenya 2 arah tanpa pembatas. Kemacetan terjadi pada pukul 7 sampai 9 pagi dan terjadi lagi pukul 4 sampai 6 sore. Untuk titik macet ini terjadi di persimpangan Tugu Coklat, Pasar Wiyono dan Persimpangan Tugu Pengantin," katanya.
Dendi menjelaskan jika pihaknya telah melakukan berbagai langkah untuk mengurangi kemacetan. Seperti melakukan rekayasa lalulintas serta menurunkan tim dari Pol PP serta Dinas Perhubungan untuk mengatur lalulintas.
"Kami juga sudah memulai jalan pintas agar tidak membebani jalan nasional. Ini melewati Kemiling, Pinang Jaya, sampai Gedung Tataan sepanjang 20 kilometer. Maka kami mendukung adanya pelebaran jalan," kata dia.
Sementara itu Pj Bupati Kabupaten Pringsewu, Adi Erlansyah, mengungkapkan jika Jalinbar yang melintasi Pringsewu memiliki panjang kurang lebih 30 kilometer dimulai dari Rantau Tijang hingga Gedung Tataan.
"Di beberapa titik memang terjadi kemacetan karena ada aktifitas ekonomi dan juga ruas jalan yang rusak. Maka solusinya adalah kita tingkatkan kapasitas jalan seperti pelebaran guna mengurangi jumlah kendaraan yang lewat di Jalinbar," kata dia.
Selain itu pihaknya juga mulai memanfaatkan jalur-jalur alternatif untuk mengurai kemacetan seperti jalan lingkar utara dengan panjang 21 kilometer dan lingkar selatan sepanjang 12 kilometer.
"APBD Pringsewu pada tahun ini hanya Rp27 miliar yang digunakan untuk perbaikan infrastruktur dan pemeliharaan hanya Rp4 miliar. Dan itu pun dari DAK sehingga kami sangat keterbatasan untuk perbaikan jalan," katanya. (*)
Berita Lainnya
-
Universitas Teknokrat Indonesia Jadi Tuan Rumah Petanque Pomprov Lampung 2025
Rabu, 16 Juli 2025 -
Universitas Saburai Kenalkan Program Unggulan, Audiensi ke ASDP Bakauheni
Rabu, 16 Juli 2025 -
Baitul Jannah Islamic School Perkuat Transformasi Digital Pendidikan Lewat Pelatihan Chromebook dan Google Workspace bersama Telkom
Rabu, 16 Juli 2025 -
Rayakan HUT ke-60, Telkom Lampung Teguhkan Komitmen Inovasi dan Kebersamaan
Rabu, 16 Juli 2025