Pengrajin Tempe Tahu di Lampung Curhat Kesulitan Serap Subsidi Kedelai dari Pemerintah
Audiensi Menteri Perdagangan bersama pengrajin tempe tahu yang berlangsung di Jalan Danau Toba, Kelurahan Gunung Sulah, Way Halim, Bandar Lampung, Jum'at (30/9/2022). Foto: Ria/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar
Lampung - Pengrajin tempe dan tahu yang ada di Provinsi Lampung mengeluh kepada
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, lantaran kesulitan dalam menyerap subsidi
kedelai yang telah disalurkan oleh pemerintah pusat.
Ketua Gabungan
Koperasi Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo), Aip Syarifudin, mengungkapkan jika
bantuan subsidi kedelai yang diberikan untuk Provinsi Lampung selama empat
bulan hanya terserap 3.840 ton dari target yang ditentukan sebanyak 40.000 ton.
"Jumlah pengrajin
yang menyerap subsidi kedelai ini hanya ada 3.839 orang. Jumlah ini hanya 10
persen saja dari potensi yang ada di Lampung," kata dia saat audiensi
dengan Menteri Perdagangan bersama pengrajin tempe tahu yang berlangsung di
Jalan Danau Toba, Kelurahan Gunung Sulah, Way Halim, Bandar Lampung, Jum'at
(30/9/2022).
Aip menjelaskan jika
masih minimnya penyerapan subsidi kedelai tersebut lantaran para pengrajin
tempe dan tahu banyak yang tidak memiliki kelengkapan administrasi seperti
Nomor Induk Berusaha (NIB).
"Kan praktek di
lapangan nya tidak semua pengrajin tempe dan tahu memiliki NIB. Apalagi yang
usahanya masih kecil-kecilan. Subsidi yang diberikan oleh pemerintah pusat ini
senilai Rp1.000 untuk satu kilogram kedelai," tambahnya.
Selain itu masih
minimnya penyerapan tersebut lantaran proses tender yang dilakukan oleh Perum
Bulog hanya berlaku dua minggu saja sehingga ada sebagian importir yang tidak
mendukung.
"Kami harapkan
dalam penyaluran tahap kedua ini bisa di perbaiki. Misalnya tender Bulog jangan
dua minggu tapi satu bulan. Mudah-mudahan sampai Desember nanti penyerapan nya
bisa meningkat," kata dia.
Sementara itu Menteri
Perdagangan, Zulkifli Hasan, mengungkapkan jika kedepan pihaknya akan
memperbaiki syarat administrasi sehingga para pengrajin tempe dan tahu bisa
dipermudah untuk menyerap subsidi yang ada.
"Pengrajin tempe sama tahu ini kan bingung malah di suruh administrasi susah. Apalagi menggunakan sistem online orang mereka ada yang gak punya HP. Nanti kedepan subsidi ini akan dipermudah sehingga semua bisa terbantu," katanya. (*)
Video KUPAS TV : Membangkitkan Era Emas Olahraga Lampung | Talkshow Bersama Dispora
Berita Lainnya
-
RS Urip Sumoharjo Resmikan Kamar Rawat Inap Pesona Alam 4
Jumat, 19 Desember 2025 -
RS Urip Sumoharjo Raih Penghargaan atas Komitmen Jaminan Kesehatan
Jumat, 19 Desember 2025 -
LBH DLN Ajak Publik Membaca Ulang Relasi Hukum, Kekuasaan dan Keadilan
Jumat, 19 Desember 2025 -
Disnaker Lampung Mulai Bahas UMP 2026, Kenaikan Diproyeksikan 3,78 Hingga 5,87 Persen
Jumat, 19 Desember 2025









