• Minggu, 27 Oktober 2024

Ketersediaan Terbatas, Masyarakat Minta Stok BBM Bersubsidi di Lambar Ditambah

Rabu, 21 September 2022 - 12.59 WIB
246

Antrean Kendaraan di SPBU Pekon (Desa) Kembahang Kecamatan Batu Brak, Rabu (21/9/2022). Foto : Echa/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Pasca naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi beberapa waktu lalu, masyarakat mengeluhkan kian susahnya mendapat BBM khususnya jenis Pertalite karena terbatasnya ketersediaan di masing-masing Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Seperti yang dirasakan oleh Sobirin (42), ia mengatakan semenjak kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu dirinya harus pintar-pintar mencari waktu kapan bisa mendapatkan BBM khususnya jenis pertalite sebab setiap harinya tidak sampai setengah hari ketersediaan BBM di SPBU sudah habis.

"Kadang kalau kita tau ada pengiriman hari ini, dari jam 5 kita sudah antre di SPBU, karena memang ketersediaan kan terbatas, apa lagi yang butuh BBM ini kan sangat banyak bisa sampai antrean panjang. Jadi kalau kita enggak pintar-pintar cari waktu ita kita enggak bakalan kebagian," kata Sobirin, Rabu (21/9/2022)

Ia menyayangkan naiknya harga BBM tidak dibarengi dengan ditambahnya ketersediaan BBM di masing-masing SPBU, menurutnya dari sebelum terjadinya kenaikan harga BBM stok BBM sudah sangat terbatas yang menyebabkan masyarakat kesulitan mendapatkan BBM.

"Jadi kalau memang pemerintah ingin menaikkan harga BBM seharusnya masalah stok yang terbatas ini diatasi dulu, jadi setelah harga BBM naik masyarakat tidak lagi kesulitan mendapatkannya, tetapi ini justru tidak stok masih terbatas ditambah harga juga di naikkan kalau kata pepatah sudah jatuh tertimpa tangga," ucapnya.

Ia berharap pemerintah bisa segera mencarikan solusi atas permasalahan BBM yang kian hari semakin dikeluhkan oleh masyarakat, sebab jika masyarakat harus membeli BBM non subsidi itu sangat membebankan masyarakat, khususnya kalangan menengah ke bawah.

"Kalau pengendara seperti kami beli pertamax susah, untuk harga pertalite yang sekarang saja kami masih merasa dibebankan, apa lagi jika harus membeli pertamax yang harganya di atas itu, sedangkan sekarang kebutuhan pokok juga sudah mulai naik, jadi harapan kami ada solusi dari pemerintah paling tidak stok BBM subsidi di tambah itu sudah sedikit membantu kami," pungkasnya.

Dari pantauan Kupastuntas.co di dua titik SPBU yang ada di wilayah setempat yaitu di SPBU Pasar Liwa dan SPBU Pekon (Desa) Kembahang terpantau antrean yang cukup panjang baik kendaraan roda empat ataupun kendaraan roda dua yang ingin membeli BBM bersubsidi khususnya jenis pertalite dan solar bahkan panjang antrean sampai kurang lebih 300 meter dari pintu masuk SPBU.

Pengawas SPBU Pekon (Desa) Kembahang Kecamatan Batu Brak Iwal mengatakan pihaknya tidak mempunyai kewenangan untuk menambah stok BBM bersubsidi khususnya Pertalite dan Solar. Yang dapat menentukan ditambah atau tidak nya stok BBM merupakan kewenangan PT Pertamina.

"Saat ini kita hanya bisa memanfaatkan ketersediaan yang ada, setiap hari kita mendapat pasokan 8000 liter tapi terkadang 16000 liter, itupun tidak selalu rutin karena memang di beberapa daerah juga pengiriman sering terlambat karena stoknya memang sudah di tentukan segitu," tutupnya.

Kepala Bidang Perdagangan pada Koperindag Lambar, Sri Hartati mengatakan, terkait pengajuan penambahan stok BBM pihaknya mengarahkan untuk konfirmasi dengan bagain Sumber Daya Alam sekdakab setempat. "Kalau terkait itu bisa ke SDA ya," singkatnya.

Namun ketika ingin dikonfirmasi, Kepala Bagian (Kabag) Sumber Daya Alam sekdakab setempat Sri Wiyatmi belum bisa dimintai keterangan terkait keluhan pengendara yang meminta agar stok BBM di tambah meskipun sudah di hubungi via sambungan selulernya. (*)


Editor :