• Selasa, 08 Juli 2025

Ini Firasat yang Dirasakan Indah Sebelum Adiknya Tenggelam di Bendungan Way Sekampung

Sabtu, 17 September 2022 - 13.45 WIB
618

Kakak korban Indah Riana (38, jilbab merah) sambil menangis saat melihat proses pembukaan pintu air bendungan way sekampung. Foto : Gamel/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Pringsewu - Meninggalnya Syaiful Azwar (30) warga Pekon Manak, Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus akibat tengelam pastinya menyisakan kepedihan bagi keluarga yang ditingalkan. 

Hal tersebut telihat jelas dari raut wajah kakak tertua korban bernama Indah Riana (38) yang tak kuasa menahan tangis saat melihat proses pencarian adiknya oleh tim pencari gabungan, terutama pada momen pembukaan pintu air untuk mengurangi debit air Bendungan Way Sekampung yang dimaksudkan agar korban dapat segera ditemukan.  

Saat ditemui, Indah mengatakan bahwa sebelum peristiwa ini terjadi, dirinya sempat merasakan beberapa pertanda salah satunya seperti mencium aroma bunga kamboja di rumahnya, padahal aroma tersebut sebelumnya belum pernah ia rasakan di kediamannya.

Baca juga : Tenggelam Akibat Nekat Lompat ke Bendungan Way Sekampung, Warga Tanggamus Hingga Kini Belum Ditemukan

"Ada firasat sebelum kejadian ini, pertama mencium aroma kapur barus, lalu saya melihat wajah adik saya itu berdarah karena saya bisa melihat yang seperti itu, dan ada bau kembang kamboja kemarin itu,  sebelumnya belum pernah ada," Ujar Indah, Sabtu (17/9/22). 

Disampaikan oleh Indah bahwa sebelum adiknya berangkat, adiknya sempat berpamitan pada dirinya untuk pergi bermain bersama teman-temannya. 

"Bilangnya main sama saya sebelum berangkat, tapi tiba-tiba dapat kabar seperti itu saya benar-benar kaget, gak nyangka," kata Indah. 

Korban sendiri diketahui bekerja sebagai supir dan baru pulang dari Aceh sejak 2 bulan lalu. Syaiful Azwar sendiri merupakan anak ke-5 dari 6 bersaudara dan dikenal sebagai anak yang baik, penurut dan mau membantu keluarganya. 

"Di keluarga baik, penurut, apapun yang disuruh dia berangkat mau pagi, siang, sore malam berangkat, toleransinya tinggi. Dia juga kalau di rumah bantu mengasuh anak saya, karena saya kan di rumah bekerja ngobatin orang sakit dan dia ngasuh anak saya kalau sedang bekerja," Terangnya. 

Dirinya mengaku ikhlas atas kejadian yang menimpa adiknya ini, tetapi ia tetap berharap jasad adiknya dapat segera ditemukan secepat mungkin. (*)


Editor :