• Rabu, 06 November 2024

Kasus Pembunuhan Mandek di Polsek Seputih Banyak, Keluarga Korban Datangi Polda Lampung

Rabu, 14 September 2022 - 17.29 WIB
451

Kakak almarhum Dodi Gunanda Sakti, Doni saat dimintai keterangan di halaman Mapolda Lampung. Foto: Martogi/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Penanganan kasus pembunuhan terhadap Dodi Gunanda Sakti mandek di Polsek Seputih Banyak, Lampung Tengah, keluarga korban datangi Polda Lampung dan meminta agar perkara itu diambil alih atau dilanjutkan oleh Kapolda Lampung, Rabu (14/9/2022).

Kakak almarhum, Doni mengatakan, kedatangannya bersama keluarga ke Polda Lampung untuk menyampaikan surat kepada Kapolda Irjen Pol Akhmad Wiyagus terkait kasus adiknya yang meninggal belum menemukan kejelasan, dan saat ini laporannya masih mandek di Polsek Seputih Banyak.

"Kami berharap agar kasus ini didengar dan bisa ditindaklanjuti atau ditangani oleh bapak Kapolda Lampung," kata Doni, saat ditemui di halaman Mapolda Lampung.

Ia menjelaskanm perkara tersebut sudah mandek selama 4 bulan dan belum menemukan hasil kesimpulan.

"Kasusnya jalan di tempat, tidak ada perkembangan sama sekali terhitung sejak Mei 2022 saat almarhum adik saya ditemukan hingga sekarang September 2022," ujarnya.

Dengan kedatangannya ke Polda Lampung dan sudah diterimanya surat laporan, dirinya berharap Kapolda Lampung langsung merespon dan menanggapi serta menindaklanjuti kasus kematian almarhum adiknya.

Ia menjelaskan, surat laporan tersebut sudah diserahkan dan diterima dengan baik oleh Polda Lampung melalui Sekretariat Umum dan akan langsung diteruskan ke Kapolda Lampung melalui Sespri nya.

"Kami berharap kasus ini agar ditangani oleh Polda Lampung supaya bisa menemukan siapa dalang pelaku dari almarhum adik kami karena dari hasil autopsi sudah jelas ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan," ucapnya.

Dirinya pun menyakini Kapolda Lampung saat ini pasti bisa memecahkan misteri tersebut. "Kami yakin karena Polda Lampung ini memiliki alat-alat bantu yang bisa memecahkan misteri kematiannya almarhum adik kami," jelasnya.

Ia menceritakan, kronologis awalnya almarhum adiknya ditemukan meninggal tanpa identitas di aliran sungai Way Seputih, Lampung Tengah tanpa sehelai pakaian pada Senin (9/5/2022) pagi.

"Tapi di lokasi kejadian itu ada motor yang dibawa almarhum," ujarnya.

Awalnya keluarga almarhum tidak bisa mengenali jenazah karena kondisinya sudah banyak luka lebam dan sidik jari jenazah sudah tidak bisa diidentifikasi karena sudah kelamaan di air.

"Akhirnya kami memutuskan agar jenazah diautopsi dan dilakukan tes DNA supaya mengetahui identitas jenazah, apakah benar adik saya," ucapnya.

Kemudian dari hasil autopsi yang disaksikan oleh penyidik Polsek Seputih Banyak bersama keluarga bahwa ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.

"Ada tanda kekerasan benda tumpul yang menyebabkan pendarahan di kepala bagian belakang, hasil autopsi menyatakan korban meninggal sebelum di air," ucapnya.

Berdasarkan hasil autopsi tersebut, pihak keluarga pun menduga ada tindak pidana pembunuhan terhadap almarhum.

"Kami keluarga mengasumsikan bahwa tidak mungkin almarhum menjeburkan diri ke sungai karena hasil autopsi sudah jelas," imbuhnya.

Ia mengungkapkan, sebelum ditemukan meninggal di sungai Way Seputih, Seputih Mataram, Lampung Tengah, lokasi terakhir almarhum adiknya sebelum menghilang yaitu berada di Hotel Sejahtera Unit II Tulang Bawang.

"Almarhum ini hilangnya di Hotel Sejahtera Unit II tapi disaat almarhum adik kami menghilang, kami sangat menyayangkan CCTV hotel rusak," jelasnya.

Sementara itu, salah satu petugas yang berjaga menyampaikan telah menerima laporan tersebut dan akan diteruskan ke Kapolda Lampung.

"Sudah diterima, nanti diteruskan ke atasan," ungkapnya. (*)


Video KUPAS TV : Polisi Kantongi Ciri-ciri Pembobol Mesin ATM di Bandar Lampung