Pemkot Bandar Lampung Optimis Capai Target Investasi Rp1,6 Triliun

Plt Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bandar Lampung Muhtadi Arsyad Temenggung, saat dikonfirmasi wartawan. Foto: Sri/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Kota
(Pemkot) Bandar Lampung optimis, dapat mencapai terget investasi yang
ditargetkan pemerintah provinsi sebesar Rp1,6 Triliun secara tahunan
(year-on-year/yoy).
Plt Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bandar Lampung Muhtadi Arsyad Temenggung mengatakan,
dari target investasi Rp 1,6 Triliun. Hingga triwulan II lalu, realisasi
investasi di Kota Bandar Lampung sekitar Rp600 Miliar.
Oleh karenanya, salah satu cara untuk mencapai
realisasi investasi dan meningkatkan jumlah pelaku usaha, pihaknya melakukan
sosialisasi Implementasi Perizinan Berusaha Berbasis Resiko.
"Kita memiliki keyakinan target itu akan
tercapai pada triwulan lV nanti," ujar Muhtadi, saat sosialisasi
Implementasi Perizinan Berusaha Berbasis Resiko di Yunna Hotel, Senin
(12/9/2022).
Realisasi investasi tersebut terdiri dari
penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN). Ia juga
menjelaskan, investasi yang paling banyak yaitu usaha di bidang industri
pengolahan, hotel, dan restoran.
Seperti jelasnya, Hotel Grand Marcure dan
Lampung Bay City. Keduanya salah satu sumber realisasi investasi besar kategori
bintang lima yang kini tengah dibangun.
"Investasi Grand Mercure sekitar Rp 1
Triliun dan Lampung Bay City juga sekitar Rp 1 Triliun. Ya dari itulah sektor
terbanyak menyumbang investasi yang masuk ke Bandar Lampung," ucapnya.
Dengan demikian kata Muhtadi, pihaknya
memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait perizinan berbasis resiko.
"Untuk mendapatkan izin berusaha harus
melalui aplikasi. Jadi tidak ada lagi proses lain, kecuali melalui Aplikasi OSS
RBA yang memang sudah disiapkan oleh pemerintah pusat," tuturnya.
Ia menceritakan, pada Pandemi Covid-19 tidak
ada investasi besar masuk. Namun, pihaknya terus mensosialisasikan ke
masyarakat luar untuk berinvestasi di Kota Bandar Lampung.
"Yang banyak usaha mikro pada saat
Covid-19 itu malah lebih meningkat," kata Muhtadi.
Sementara, Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana
meminta pemerintah untuk memberikan kemudahan untuk penggiat usaha di Kota
Bandar Lampung.
"Jangan ditahan apalagi kita lewat online
sekarang. Kasih tahu masyarakat Bandar Lampung lewat online harus sesuai kriteria
kalau mengajukan izin. Kalau ada yang menghambat lapor bunda," tuturnya.
(*)
Berita Lainnya
-
Peserta BPJS Kesehatan Gratis Ditanggung Pemprov Lampung Terus Berkurang, Ikut Bayar Iuran Peserta Mandiri Rp 7 Ribu per Bulan
Minggu, 06 Juli 2025 -
Topeng, Tarian dan Jejak Keratuan: Kala Lampung Berbicara Lewat Festival Krakatau
Minggu, 06 Juli 2025 -
Muhammad Firsada Ditetapkan Sebagai Komisaris Utama Bank Lampung Dalam RUPS - LB
Minggu, 06 Juli 2025 -
Universitas Teknokrat Beri Pelatihan Guru SMA Muhammadiyah 1 Metro soal Koding dan Kecerdasan Buatan
Minggu, 06 Juli 2025