Catat 4 Kasus Kekerasan Pada Anak, Pemkab Lambar Gandeng Psikolog Atasi Trauma
Kupastuntas.co,
Lampung Barat - Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (DP2KBP3A) mencatat sepanjang tahun 2022 empat kasus
kekerasan terhadap anak terjadi di Kabupaten Lampung Barat.
Kepala DP2KBP3A Lambar
M Danang Hari Suseno mengatakan jumlah tersebut mengalami penurunan di banding
tahun 2021 lalu yang mencapai 7 kasus. Selain kekerasan terhadap anak tercatat
kasus KDRT yang terjadi sebanyak 2 kasus tahun ini.
"Sedangkan untuk
anak yang berhadapan dengan hukum (ABH) ada 2 kasus baru yang melibatkan 7
pelaku, pertama kasus penusukan di Sukau dan kasus pengeroyokan yang dilakukan
enam pelajar di Way Tenong beberapa waktu lalu," kata Danang, Rabu
(7/9/2022).
Dalam menangani kasus
kekerasan yang terjadi terhadap anak ataupun keluarga pihaknya sudah menyiapkan
posko pengaduan bagi para korban, kemudian pusat pembelajaran keluarga
(Puspaga) sebagai tempat berkonsultasi terkait masalah keluarga.
Danang menyebut
pihaknya sempat memiliki kendala dalam memberikan bimbingan konseling bagi para
korban yang mengalami trauma berat, sebab pihaknya belum memiliki tenaga
psikolog yang membidangi hal tersebut sehingga merasa kesulitan dalam
penanganannya.
"Karena selama
ini kita masih sangat kekurangan tenaga psikologi di Lampung Barat jadi sempat
kita merasa kesulitan dalam memberikan bimbingan untuk pemulihan mental korban
karena trauma," kata Danang.
Namun permasalahan
tersebut sementara bisa di atasi sebab pihaknya langsung menggandeng tenaga
Psikolog dari provinsi untuk memulihkan mental anak-anak dan perempuan yang
menjadi korban kekerasan, sehingga saat ini jika ada korban langsung bisa
dilakukan pemulihan.
Pihaknya juga siap
melakukan pendampingan terhadap korban, baik pendampingan hukum pemulihan
kondisi mental dan lain sebagainya sebagai bentuk tugas pokok dan fungsi
DP2KBP3A dalam melakukan pencegahan terjadinya kekerasan dan semua itu gratis.
Dalam mencegah
terjadinya tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan pihaknya pun melakukan
berbagai upaya pencegahan diantaranya melakukan sosialisasi ke pekon ataupun ke
sekolah tentang pentingnya pencegahan kekerasan.
"Dari pekon
hingga kecamatan dan sekolah kita rutin datang melakukan sosialisasi, kita
jelaskan apa itu KDRT apa itu perdagangan perempuan dan anak, bullying antar
anak dan sebagainya sehingga mereka kita beri pemahaman penting tentang
itu," katanya.
Sehingga ia berharap
agar upaya yang dilakukan oleh pihaknya bisa meminimalisir terjadinya tindak
kekerasan terhadap perempuan dan anak, juga mencegah adanya anak yang
berhadapan dengan hukum seperti yang terjadi sebelumnya karena anak-anak adalah
masa depan dan harapan bangsa. (*)
Berita Lainnya
-
Parosil Mabsus Janji Tambah Bantuan Tas Sekolah Gratis Bagi Pelajar
Sabtu, 26 Oktober 2024 -
Menang Pilkada Lambar 2024, Parosil-Mad Hasnurin Programkan Sekolah Kopi Masuk Desa
Rabu, 23 Oktober 2024 -
Konflik Harimau dan Manusia di Lambar, Parosil Janji Beri Solusi Tegas dan Humanis
Rabu, 23 Oktober 2024 -
Penempatan ASN Hingga Pungli Disorot Panelis, Parosil Janji Hadirkan ASN Profesional Tanpa Pungli
Rabu, 23 Oktober 2024