Realisasi KB di Lambar Tembus 50 Persen, Vasektomi Masih Jadi Momok Kaum Pria
Kupastuntas.co,
Lampung Barat - Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Lampung Barat mencatat realisasi program Keluarga
Berencana (KB) di Kabupaten setempat mencapai 50 persen lebih atau sebanyak
11.506 peserta.
Kepala DP2KBP3A Lambar
Danang Hari Suseno melalui Kepala Bidang Keluarga Berencana (KB) dan Keluarga
Sejahtera (KS) Heli Puspitawati menyampaikan bahwa capaian tersebut merupakan
data per-Juni 2022 sedangkan untuk Juli dan Agustus saat ini masih dalam proses
pendataan oleh pihaknya.
"Tahun ini target
kita sebanyak 20.952 peserta alhamdulilah lebih dari setengah nya sudah
terealisasi, data yang kita keluarkan tersebut berdasarkandata Juni untuk Juli
dan Agustus kita masih proses pendataan," kata Heli saat di konfirmasi,
Senin (5/9/2022).
Dari 11.506 peserta
yang sudah terealiasi Heli menjelaskan rinciannya sebanyak 152 peserta IUD, 54
peserta MOW, kondom sebanyak 792 peserta, implant 894 peserta, suntik 3.538
peserta dan Pil sebanyak 6.075 peserta sedangkan untuk MOP nihil peserta.
"Untuk jenis MOP
memang setiap tahunnya paling jarang di minati di setiap Kecamatan, karena
pemahaman masyarakat tentang MOP itu masih rendah sehingga banyak masyarakat
berfikir bahwa KB jenis MOP sama saja di kebiri padahal jauh berbeda,"
katanya
Heli menjelaskan bahwa
MOP atau Vasektomi adalah Operasi kecil yang dilakukan untuk mencegah
transportasi pada testis dan alat kelamin laki-laki. Vasektomi merupakan
prosedur yang sangat efektif untuk mencegah terjadinya kehamilan karena
bersifat permanen.
Dengan kata lain
vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas pria dengan jalan
melakukan okulasi vasa deferensia sehingga alur transportasi sperma terhambat
dan proses fertilasi tidak terjadi.
"Masyarakat
berfikir nanti ketika sudah di MOP mereka akan mengalami kelumpuhan padahal
tidak karena itu kan yang di potong hanya saluran sperma nya saja itu juga kan
nanti di cek dulu bisa enggak dia di MOP karena tidak semua nya bisa di
MOP," ujarnya
Pihaknya telah
melakukan berbagai upaya sosialisasi ke masyarakat dari tingkat Kecamatan
hingga Pekon terkait pemahaman tentang KB MOP tersebut namun stigma masyarakat
terhadap MOP masih pada ketakutan mereka lumpuh.
Untuk pelayanan
masyarakat bisa datang langsung ke fasilitas kesehatan di wilayah
masing-masing, sebab untuk pemasangan IUD, Implant, dan lainnya harus melalui
Faskes sedangkan untuk pil dan kondom bisa diluar faskes.
"Kita berharap
realisasi KB kita tahun ini segera tercapai sepenuhnya sehingga dapat membantu
program pemerintah dalam mengurangi tingkat kelahiran agar tidak terjadi
kepadatan penduduk," pungkasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Parosil Mabsus Janji Tambah Bantuan Tas Sekolah Gratis Bagi Pelajar
Sabtu, 26 Oktober 2024 -
Menang Pilkada Lambar 2024, Parosil-Mad Hasnurin Programkan Sekolah Kopi Masuk Desa
Rabu, 23 Oktober 2024 -
Konflik Harimau dan Manusia di Lambar, Parosil Janji Beri Solusi Tegas dan Humanis
Rabu, 23 Oktober 2024 -
Penempatan ASN Hingga Pungli Disorot Panelis, Parosil Janji Hadirkan ASN Profesional Tanpa Pungli
Rabu, 23 Oktober 2024