• Minggu, 27 Oktober 2024

Realisasi KB di Lambar Tembus 50 Persen, Vasektomi Masih Jadi Momok Kaum Pria

Senin, 05 September 2022 - 13.52 WIB
97

Kepala Bidang Keluarga Berencana (KB) dan Keluarga Sejahtera (KS) Heli Puspitawati. Foto: Dok Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Lampung Barat mencatat realisasi program Keluarga Berencana (KB) di Kabupaten setempat mencapai 50 persen lebih atau sebanyak 11.506 peserta.

Kepala DP2KBP3A Lambar Danang Hari Suseno melalui Kepala Bidang Keluarga Berencana (KB) dan Keluarga Sejahtera (KS) Heli Puspitawati menyampaikan bahwa capaian tersebut merupakan data per-Juni 2022 sedangkan untuk Juli dan Agustus saat ini masih dalam proses pendataan oleh pihaknya.

"Tahun ini target kita sebanyak 20.952 peserta alhamdulilah lebih dari setengah nya sudah terealisasi, data yang kita keluarkan tersebut berdasarkandata Juni untuk Juli dan Agustus kita masih proses pendataan," kata Heli saat di konfirmasi, Senin (5/9/2022).

Dari 11.506 peserta yang sudah terealiasi Heli menjelaskan rinciannya sebanyak 152 peserta IUD, 54 peserta MOW, kondom sebanyak 792 peserta, implant 894 peserta, suntik 3.538 peserta dan Pil sebanyak 6.075 peserta sedangkan untuk MOP nihil peserta.

"Untuk jenis MOP memang setiap tahunnya paling jarang di minati di setiap Kecamatan, karena pemahaman masyarakat tentang MOP itu masih rendah sehingga banyak masyarakat berfikir bahwa KB jenis MOP sama saja di kebiri padahal jauh berbeda," katanya

Heli menjelaskan bahwa MOP atau Vasektomi adalah Operasi kecil yang dilakukan untuk mencegah transportasi pada testis dan alat kelamin laki-laki. Vasektomi merupakan prosedur yang sangat efektif untuk mencegah terjadinya kehamilan karena bersifat permanen.

Dengan kata lain vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas pria dengan jalan melakukan okulasi vasa deferensia sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses fertilasi tidak terjadi.

"Masyarakat berfikir nanti ketika sudah di MOP mereka akan mengalami kelumpuhan padahal tidak karena itu kan yang di potong hanya saluran sperma nya saja itu juga kan nanti di cek dulu bisa enggak dia di MOP karena tidak semua nya bisa di MOP," ujarnya

Pihaknya telah melakukan berbagai upaya sosialisasi ke masyarakat dari tingkat Kecamatan hingga Pekon terkait pemahaman tentang KB MOP tersebut namun stigma masyarakat terhadap MOP masih pada ketakutan mereka lumpuh.

Untuk pelayanan masyarakat bisa datang langsung ke fasilitas kesehatan di wilayah masing-masing, sebab untuk pemasangan IUD, Implant, dan lainnya harus melalui Faskes sedangkan untuk pil dan kondom bisa diluar faskes.

"Kita berharap realisasi KB kita tahun ini segera tercapai sepenuhnya sehingga dapat membantu program pemerintah dalam mengurangi tingkat kelahiran agar tidak terjadi kepadatan penduduk," pungkasnya. (*)