Delapan Kecamatan di Pesawaran Rawan Banjir
                    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesawaran, Sofyan Agani. Foto : Dok/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Pesawaran - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesawaran mencatat terdapat delapan Kecamatan setempat rawan terjadinya banjir. 
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pesawaran, Sofyan Agani. Berdasarkan data BPBD dari 11 Kecamatan yang ada di Kabupaten Pesawaran terdapat delapan Kecamatan yang rawan banjir. 
"Delapan Kecamatan yang rawan banjir di Kabupaten Pesawaran terdiri dari Kecamatan Gedongtataan, Way Lima, Padang Cermin, Punduh Pedada, Kedondong, Way Ratai, Teluk Pandan, serta Kecamatan Marga Punduh," katanya saat diwawancarai. Selasa, (23/08/2022). 
Ia menyebutkan tiga kecamatan lainnya seperti Tegineneng, Negeri Katon serta Kecamatan Way Khilau minim resiko banjir. 
"Cuaca saat ini tidak menentu, kadang cerah, kadang hujan deras. Meskipun saat ini belum memasuki musim hujan, hal tersebut dapat memicu terjadinya banjir," sebutnya. 
Sofyan meminta kepada masyarakat yang berada di Kecamatan yang rawan banjir, untuk meningkatkan kewaspadaan di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu.
"Kondisi saat ini, harus diwaspadai oleh masyarakat. Apabila hujan terjadi dengan intensitas tinggi dengan waktu lama, masyarakat harus waspada. Dikarenakan hal tersebut bisa terjadinya banjir di wilayah rawan banjir," pinta Sofyan. 
Sofyan menerangkan pihaknya secara rutin memberikan informasi prakiraan cuaca yang diberikan oleh BMKG kepada para Kepala Kecamatan se-Kabupaten Pesawaran. 
"Kami mempunyai group WA (WhatsApp) untuk memberikan informasi prakiraan cuaca kepada para Camat. Kemudian para Camat akan meneruskan informasi prakiraan cuaca kepada para Kades (Kepala Desa)," terangnya. 
Selain itu, Sofyan meminta kepada para Kades untuk rutin melakukan pembersihan aliran atau saluran air. 
"Supaya tidak terjadi penyumbatan di saluran air ketika hujan terjadi, sehingga meminimalisir terjadinya banjir," pungkas Sofyan. (*)
Berita Lainnya
- 
                        
                            
                            
                            
Nelayan Lansia Asal Lampung Timur Hilang di Laut, 4 Hari Pencarian Masih Nihil
Sabtu, 01 November 2025 - 
                        
                            
                            
                            
HIPMI Lampung Timur Ungkap Dugaan Monopoli Proyek oleh Perusahaan Asal Luar Daerah
Sabtu, 01 November 2025 - 
                        
                            
                            
                            
Polisi Sita Rp 60 Juta dari 3 Tersangka Kasus Korupsi Bendungan Marga Tiga Lamtim
Jumat, 31 Oktober 2025 - 
                        
                            
                            
                            
Bupati Ela Siti Nuryamah Teken MoU dengan KemenP2MI, Komitmen Tingkatkan Layanan Migran
Kamis, 30 Oktober 2025 









