• Selasa, 01 Oktober 2024

Produksi Jagung di Lampung Tahun 2021 Capai Tiga Juta Ton, Pemprov Prediksi Tahun Ini Meningkat

Senin, 15 Agustus 2022 - 15.42 WIB
761

Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Lampung, Kusnardi, saat dimintai keterangan, Senin (15/8/2022). Foto: Ria/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Lampung mencatat jika jumlah produksi jagung didaerah setempat pada tahun 2021 mencapai 3.145.015 ton dengan luas lahan tanam 475.572 hektar.

Produksi jagung di tahun 2021 tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2020 dimana jumlah produksi nya ialah sebesar 2.896.191 ton dengan luas lahan tanam mencapai 466.353 hektare.

"Jadi peningkatan produksi jagung ini salah satunya dipengaruhi oleh harga. Jika harga jagung tinggi maka petani semangat untuk menam jadi otomatis produksi akan meningkat," ungkap Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Lampung, Kusnardi, saat dimintai keterangan, Senin (15/8/2022).

Kusnardi memprediksi jika pada tahun 2022 ini produksi jagung di Lampung akan mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2021 yang sejalan dengan peningkatan harga jual.

"Tahun kemarin saja mencapai tiga juta ton dan ini terus meningkat sesuai dengan harga. Sekarang harga jual nya cukup bagus mencapai Rp3.500 hingga Rp4.000 per kilogram di tingkat petani," terangnya.

Menurutnya, selain menjaga harga agar tetap stabil dirinya juga mengimbau kepada para petani untuk terus melakukan perluasan lahan tanam agar produksi juga bisa meningkat.

"Perluasan lahan tanam ini bisa menggunakan sistem tumpang sari dengan tanaman kedelai. Atau yang sedang kita galakan adalah pemanfaatan lahan tidur. Jagung ini juga lahan tanam nya tidak sulit dia bisa di pegunungan," kata dia.

Ia menerangkan jika jagung masih menerima pupuk subsidi yang masuk kedalam subsektor tanaman pangan terdiri dari padi, jagung, dan kedelai. Sementara subsektor hortikultura terdiri dari cabai, bawang merah, dan bawang putih.

"Dan ini yang menerima pupuk subsidi harus masuk kedalam e-RDKK melalui gabungan kelompok tani dan di usulkan oleh kabupaten/kota secara langsung," terangnya.

Kusnardi membeberkan pada tahun 2021 untuk Kabupaten Lampung Barat memiliki luas lahan tanam123 hektare dengan jumlah produksi 812.4 ton, Tanggamus luas lahan tanam 681 hektare dengan jumlah produksi 3.502 ton.

Kemudian Lampung Selatan luas lahan tanam 109.920 hektare dengan jumlah produksi 738.178 ton, Lampung Timur luas lahan tanam 199.932 hektare dengan jumlah produksi 1.291.104 ton, Lampung Tengah luas lahan tanam 69.229 dengan jumlah produksi 515.596 ton.

Selanjutnya Lampung Utara luas lahan tanam 35.923 hektare dengan jumlah produksi 218.859 ton, Way Kanan luas lahan tanam 13.296 hektare dengan jumlah produksi 90.886 ton, Tulang Bawang luas lahan tanam 7.076 hektare dengan jumlah produksi 44.542 ton.

Kemudian Pesawaran luas lahan 24.808 hektare dengan jumlah produksi 156.766 ton, Pringsewu luas lahan tanam 7.838 hektare dengan jumlah produksi  41.687 ton, Mesuji dengan luas lahan tanam 543 hektare dengan jumlah produksi 3.667 ton, Tulangbawang Barat luas lahan tanam 1.289 hektare dengan jumlah produksi 7.614 ton.

"Selanjutnya Pesisir Barat luas lahan 4.262 hektare dengan jumlah produksi 27.574 ton, Bandar Lampung luas lahan tanam 226 hektare dengan jumlah produksi 1.511 ton dan Metro dengan luas lahan tanam 427 hektare dengan jumlah produksi 2.716 ton," tutupnya. (*)