Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemprov Lampung melalui Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) telah menurunkan tim melakukan pengecekan penyusutan debit mata air Galih Batin di Kabupaten Tanggamus yang diduga akibat beroperasinya PT. Tirta Investama.

"Kemarin kita sudah turun ke lapangan dan ada tujuh orang dari Dinas ESDM yang turun menindaklanjuti keluhan masyarakat terkait dengan penyusutan debit mata air Galih Batin di Kabupaten Tanggamus," ungkap Plt Kepala Dinas ESDM Provinsi Lampung, Hery Sadli, saat dimintai keterangan, Kamis (11/8/2022).

Hery menjelaskan jika tim tersebut telah melakukan verifikasi lapangan sumur bor untuk mengetahui debit air yang dipakai serta melakukan pengecekan terhadap posisi muka air tanah atau kedalam air.

"PT. Tirta Investama ini menggunakan dua sumur bor dan sudah berizin. Setelah kita cek pengambilan air yang mereka lakukan masih dibawah dari izin yang ada. Dimana izinnya adalah 14 liter per detik dan mereka menggunakan 2 liter per detik," terangnya.

Menurutnya, penyusutan debit mata air Galih Batin yang dikeluhkan oleh para petani dipengaruhi oleh kondisi musim sehingga menyebabkan debit air yang tidak stabil.

"Jarak mata air Galih Batin dengan sumur PT. Tirta Investama sekitar 350 meter. Mata air itu bersifat fluktuasi tergantung dengan musim jadi dia naik turun. Sekarang sudah dipasang alat untuk memantau mata air dan merekam. Hasilnya akan dianalisis," terangnya.

Sebelumnya, perwakilan petani yang ada di Kecamatan Kota Agung dan Kota Agung Timur, Kabupaten Tanggamus, mengeluh terkait dengan penyusutan sumber mata air sejak beroperasinya PT Tirta Investama tahun 2015.

Dampak dari penyusutan debit air tersebut para petani terpaksa menggunakan air secara bergantian untuk mengairi sawahnya. (*)

Video KUPAS TV : Truk Muatan Alat Tulis Terguling di Way Kanan