• Selasa, 01 Oktober 2024

Minimalisir Kekerasan Pada Perempuan dan Anak, Pemkot Balam Sebar Ribuan Relawan SAPA

Senin, 08 Agustus 2022 - 22.00 WIB
1.2k

Kepala Bidang Pemenuhan dan Perlindungan Hak Anak Dinas (PPPA) Kota Bandar Lampung, Dora. Foto: Sri/Kupastuntas.co

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Demi menekan angka kekerasan pada perempuan dan anak, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kota Bandar Lampung, di 2022 ini rencananya akan meluncurkan 1.260 relawan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA).

Kepala Bidang Pemenuhan dan Perlindungan Hak Anak Dinas (PPPA) Kota Bandar Lampung, Dora mengatakan, relawan sudah terbentuk, dimana setiap kelurahan ada 10 orang relawan SAPA.

"Jadi kita bisa mengcover kalo 126 kelurahan, maka mencapai 1.260 relawan SAPA yang akan melindungi perempuan dan anak di kota Bandar Lampung," ujarnya, Senin (8/8/2022).

"Launching nya bulan November tapi masih kemungkinan. Ya mudah-mudahan tahun ini diluncurkan. Tapi sekarang kita sedang mempersiapkan," timpalnya.

Lanjutnya, relawan SAPA ini juga merupakan program Kementrian PPPA yang disambut baik oleh Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana.

Dimana, relawan SAPA bertujuan agar tidak ada lagi kekerasan terhadap perempuan dan anak. Yang artinya memenuhi semua unsur kota layak anak (KLA).

"Relawan ini menyuarakan suara hati dari anak-anak bagaimana adanya sarana bermain di wilayahnya, tidak harus mewah tapi anak bisa meluangkan waktunya, kemudian mereka ditempat pengasuhan yang aman," ungkap Dora.

Sebelumnya kata dia, pihak kementerian telah memberikan pelatihan terhadap relawan SAPA.

"Yang menjadi relawan ini tidak hanya melulu perempuan tapi laki-laki juga bisa. Anggotanya tidak hanya kader PKK, tapi ada warga di situ ada RT nya, ada tokoh masyarakat yang memang benar-benar peduli wilayahnya," ungkap dia.

Dora juga menyampaikan, namanya kerja sukarela jadi harus suka dan rela untuk menjadi anggota di SAPA ini.

"Artinya dengan hati jangan mengharapkan honor dan sebagainya, ini kan karena bunda Eva mengapresiasi dari kementerian," katanya.

Dari dibentuknya relawan SAPA ini. Diharapkan tidak ada lagi yang namanya anak putus sekolah, kemudian tidak ada anak yang menikah di usia dini serta stunting.

Sementara, Bidang Data Dinas PPPA kota Bandar Lampung, Eli menyampaikan, berdasarkan data Sistem Informasi Online (Simponi) hingga saat ini terdapat 84 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Dari jumlah tersebut, terdiri dari jenis kekerasan berupa penganiayaan, kekerasan fisik, seksual, bully dan konseling.

"84 kasus ini, 11 korban berupa laki-laki sementara 73 korban adalah perempuan," tandasnya. (*)