Polisi Periksa 8 Orang Atas Kasus Pembacokan Pelajar di Ganjar Agung Metro

Kapolsek Metro Barat, IPTU Amirul Hasan. Dok/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Metro - Kasus pembacokan pelajar di wilayah Kelurahan Ganjar Agung, Kecamatan Metro Barat yang sempat viral beberapa waktu lalu kini memasuki babak baru. Sebanyak delapan orang pelajar dari salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Swasta di Kota Metro diperiksa Polisi.
Kapolres Metro AKBP Yuni Iswandari Yuyun, melalui Kapolsek Metro Barat IPTU Amirul Hasan menyebutkan, tim penyidik Polsek telah melakukan pemeriksaan terhadap delapan pelajar yang statusnya masih sebagai saksi.
"Jadi untuk mengetahui motif kejadian tersebut, kemudian kita juga ingin mengetahui siapa saja pelakunya. Saksi itu sudah diperiksa. Semuanya adalah pelajar dari salah satu sekolah SMK di Metro," kata Amirul, saat dikonfirmasi Kupastuntas.co, Minggu (7/8/2022).
Kapolsek mengungkapkan, ke delapan saksi yang telah diperiksa Polisi tersebut masih di bawah umur. Sehingga, proses pemeriksaan didampingi keluarganya.
"Dalam pemeriksaan rata-rata anak di bawah umur, jadi kita harus hati-hati. Semua pelajar yang diperiksa didampingi wali maupun orang tuanya," ujarnya.
Baca juga : Viral Video Korban Pembacokan di Ganjar Agung Metro, Polisi Buru Pelaku
IPTU Amirul Hasan juga menegaskan, peristiwa pembacokan tersebut bukan dilakukan oleh gangster pelajar maupun klitih seperti yang ramai disebut di media sosial Facebook. Peristiwa itu merupakan pengeroyokan yang dilakukan oleh sekelompok orang terhadap korbannya.
Ia juga menegaskan bahwa hingga kini di wilayah hukum Polsek Metro Barat tidak ada gerakan kelompok kriminal seperti gangster yang meresahkan masyarakat.
"Saya sampaikan juga bahwa peristiwa itu tidak ada kaitannya dengan fenomena Klitih atau pun gangster pelajar seperti yang saat ini ramai di perbincangkan. Jadi, ya namanya anak-anak ini kan ingin menunjukkan jati diri tapi yang dilakukannya itu salah," bebernya.
Pria yang merupakan mantan KBO Satnarkoba Polres Metro tersebut juga meminta masyarakat agar bersabar selama proses penyelidikan dilakukan hingga terungkapnya para pelaku pembacokan. "Proses ini masih terus berjalan, karena itu kan ada pidananya," tandasnya.
Dari informasi yang dihimpun Kupastuntas.co, sebelum peristiwa pembacokan pelajar di Kelurahan Ganjar Agung, Kecamatan Metro Barat terjadi, pada Rabu 27 Juli 2022 sempat muncul kabar perselisihan antar dua Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) swasta di Kota Metro yang nyaris berujung bentrokan.
Beruntungnya, Polisi yang mendapatkan informasi itu langsung melakukan tindakan pencegahan selama dua hari mulai tanggal 27 hingga 28 Juli 2022. Lalu pada hari Jum'at tanggal 29 Juli 2022, Polisi mengumpulkan serta mengedukasi para pelajar di masing-masing sekolah.
Diduga, insiden pembacokan pelajar itu merupakan rentetan atas perselisihan antar pelajar dari dua sekolah di Metro tersebut. Hingga kini Polisi masih mendalami motif dan mengumpulkan keterangan sejumlah saksi untuk mengungkap siapa saja pelaku pembacokan.
Sebelumnya sempat viral vidio amatir yang menunjukkan kondisi korban pembacokan seorang pelajar di Kota Metro. Video amatir berdurasi 5 detik itu mempertontonkan sejumlah titik luka sabetan benda tajam dibagian punggung korbannya.
Peristiwa penyerangan ke pelajar salah satu SMK Swasta di Kota Metro tersebut berlangsung pada Minggu (31/7/2022) dini hari. Korbannya ialah Fahrozi Nur Hafiz (16) yang merupakan warga Bumi Dipasena Jaya, Blok VI, jalur 31, nomor 09, Kecamatan Rawajitu, Kabupaten Tulang Bawang. (*)
Video KUPAS TV : Ungkap Kasus Penembakan Istri Kopda Muslimin
Berita Lainnya
-
Delapan Pejabat Tak Dilantik, Antara Peringatan dan Pesan Politik, Oleh: Arby Pratama
Sabtu, 05 Juli 2025 -
Program Strong Point, Strategi Satlantas Metro Wujudkan Budaya Tertib Lalu Lintas
Jumat, 04 Juli 2025 -
Rolling Pejabat dan Harapan Rakyat, Oleh: Arby Pratama
Jumat, 04 Juli 2025 -
Walikota Metro Rolling 18 Pejabat, Ini Daftarnya
Kamis, 03 Juli 2025