Bus Dilempari Batu di Tol KM 69 Tanjungbintang, Damri Sebut HK Tolak Tanggung Jawab
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - PT Hutama Karya (HK) menolak untuk bertanggungjawab atas kejadian Bus Damri rute Lampung-Bandung yang mengalami pelemparan di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) KM 69-70 Tanjungbintang, Lampung Selatan, Rabu (3/8/2022) sekitar 21.30 WIB yang menyebabkan sopir bus Yahya Surip Hidayat mengalami luka di tangan akibat serpihan kaca pintu depan kiri.
General Manager (GM) Damri Cabang Lampung, Ferdik Sakona, mengatakan pihaknya langsung melaporkan ke pos HK yang ada di pintu masuk gerbang tol Itera terkait masalah tersebut.
"Tadinya kita mau klaim ke HK, tapi katanya tidak boleh kalau pelemparan dari luar tol itu tidak ada aturannya di klaim. Kecuali penyebabnya dalam tol, seperti terkena batu atau kayu itu bisa. Ya artinya HK lempar tanggungjawab. Kita minta supaya di ganti kacanya, tapi nggak bisa untuk mengganti kerugian itu," kata dia, Kamis (4/8/2022).
Ia menjelaskan, HK malah meminta pihak Damri untuk lapor sendiri ke polsek. "Kalau kita yang melapor ke polisi nanti urusannya beda lagi nanti. Tapi se malam kita sudah lapor ke pos polisi yang ada di pintu masuk tol Itera itu saja," jelasnya.
Dengan tidak adanya tanggungjawab oleh pihak HK. Ferdik pun meminta HK untuk lebih diantisipasi lagi jalan tol yang memang rawan supaya tidak terjadi lagi kejadian tersebut.
"Prinsipnya kita meminta pihak tol untuk lebih memperketat pengamanan di sekitar daerah yang paling rawan. Karena pelemparan ini sudah satu minggu berturut-turut. Kita juga Damri sudah dua kali kena pelemparan ini. Tapi bus swasta yang melintas sekitar situ ada juga yang kena lempar," katanya.
Ia mengungkapkan, kejadian se malam sebelum mengenai Bus bernomor Polisi BE 7839 CU, rupanya sudah beberapa kali melakukan pelemparan namun bus nya lolos.
'Ini mereka yang melempar dengan batu dengan mengenai kaca Bus samping kiri supir pecah, sehingga kita ganti bus dan pindahkan penumpangnya ke bus yang lain. Terus pengemudi nya juga tangannya robek berdarah," ujar Ferdik.
Atas kejadian tersebut banyak penumpang yang komplain dan mengeluh bahwa tol disini tidak aman."Jadi kita minta penumpang untuk jadi saksi, mereka juga siap bahwa memang itu pelemparan," ujar dia. (*)
Berita Lainnya
-
Samsudin: Pendapatan APBD Lampung Capai Rp4,63 Triliun hingga September 2024
Senin, 30 September 2024 -
Disdikbud Lampung Atensi Kasus Penahanan Ijazah di SMA Kebangsaan Lampung Selatan
Senin, 30 September 2024 -
Pemkot Bandar Lampung Segera Buka Pendaftaran PPPK 2024, Ini Formasinya
Senin, 30 September 2024 -
Pemkot Bandar Lampung Segera Buka Pendaftaran PPPK 2024, Ini Formasinya
Senin, 30 September 2024