• Sabtu, 26 Oktober 2024

Tingkatkan Kualitas UMKM, Mantan Tukang Bubur Buat Aplikasi Ojol Pertama di Lambar

Selasa, 02 Agustus 2022 - 10.47 WIB
289

Anto dan Sismala pendiri aplikasi Ojol Magerjek.

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi aplikasi transportasi online kini kian marak, banyak pihak ingin mencoba mengembangkan aplikasi sejenis dengan berbagai kelebihan di dalamnya.

Seperti yang dilakukan oleh Rusnanto (37) Warga Pekon (Desa) Sebarus, Kecamatan Balik Bukit. Diawali atas dasar keprihatinannya melihat banyaknya pelaku UMKM yang terpuruk akibat pandemi Covid-19 ia bertekad membuat para pelaku UMKM di Lambar agar naik kelas.

Berbekal kemampuan di bidang Informasi dan teknologi (IT) pria yang dulunya berjualan bubur keliling tersebut berhasil menciptakan inovasi di bidang teknologi dengan membuat aplikasi transportasi online bernama Magerjek.

Sebelum terjun ke bidang transportasi berbasis online, berbagai bidang pekerjaan telah digelutinya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Mulai menjadi tukang bekam, hingga tukang jual bubur keliling sampai pada akhirnya ia memutuskan untuk berhenti.

Anto merasa tergerak untuk membuat suatu perubahan bagi pelaku UMKM yang ada di Lambar, dia bersama sang kakak Sismala (46) akhirnya bertekad membuat aplikasi Magerjek dengan berbekal kemampuan dan kemauan yang keras karena ingin para pelaku UMKM bangkit kembali.

Menurutnya, banyak sekali potensi pelaku UMKM saat ini untuk mengembangkan usaha nya agar jauh lebih besar lagi dari saat ini setelah terhempas badai pandemi, namun karena kurang nya pemahaman tentang modernisasi membuat para pelaku UMKM tidak mempunyai ruang untuk memasarkan produknya lebih luas.

"Karena yang kita tau sekarang banyak sekali SDM UMKM ini yang memiliki kemampuan terbatas khususnya dalam pemasaran produk, sehingga kita ingin mereka mempunyai wadah untuk memasarkan produk mereka dan mengerti digitalisasi," kata Anto saat di temui dikantinnya, Selasa (2/8/2022).

Anto mengungkapkan, dirinya bersama kakaknya ingin membuat suatu ekosistem dimana para pelaku UMKM tanpa modal apa pun bisa memiliki bekal ilmu dalam pemasaran, ataupun hal lain yang berkaitan dengan UMKM.

"Karena selain kita wadahi untuk pemasaran produk mereka kita juga berikan mereka bekal pelatihan terkait teknik pemasaran seperti apa, packing yang bagus seperti apa yang memang dapat mendongkrak kesejahteraan para pelaku UMKM," imbuhnya.

Melalui pendataan mitra Mager yang valid, berdasarkan NIK dan Nomor KK yang terkoneksi dengan Disdukcapil, Mager juga membimbing Mitra UMKM untuk pendaftaran NIB (Nomor Izin Berusaha) melalui OSS, dan NPWP secara kolektif.

Bukan hanya itu, mitra Mager juga dibimbing untuk bagaimana memanfaatkan Smartphone untuk menentukan titik akses (google map), menggunakan fitur WA Bisnis, termasuk bimbingan untuk memasarkan hasil produk melalui market place yang ada di Indonesia.

Saat ini Anto mengatakan setidaknya ada 558 pengguna Aktif sudah mendownload dan menginstal aplikasi, serta 28 Mitra UMKM di aplikasi pengguna aktif tersebut secara organik dan belum terlalu masif dipublikasikan.

"Sengaja kami mengambil motto kegiatan mendigitalkan pelaku UMKM,UKM dan UMI di liwa karena merekalah yg menjadi pahlawan ekonomi ketika pandemic Corona mewabah, sehingga perekonomian kita tidak ambruk sebagai apresiasi, maka MAGER akan membuat mereka naik kelas," ungkapnya.

Selain itu dengan adanya Magerjek ini, keduanya ingin membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya bagi masyarakat yang ada di Bumi Beguai Jejama Sai Betik yang di harapkan bisa menekan angka pengangguran.

"Jadi di dalam aplikasi ini semua layanan tersedia penumpang, makanan, mobil ada semua dan yang membedakan dari aplikasi yang lain adalah ada layanan UMKM dengan semua jenis produknya yang tidak semua aplikasi punya,"tuturnya.

Untuk layanan UMKM saat ini sudah ada sebanyak 122 pelaku UMKM yang terdaftar namun hanya mencangkup wilayah Lampung Barat saja, rencananya akan dikembangkan hingga ke Pesisir Barat kedepan.

"Jadi bukan hanya di aplikasi magerjek ini saja, kita juga membantu memasarkan produk mereka ke media sosial lainnya seperti FB, Ig, dan platform lainnya sehingga tidak hanya terbatas dalam aplikasi karena kita ingin mereka bisa memahami digitalisasi dan alhamdulilah dampaknya cukup baik," terangnya.

Aplikasi Magerjek yang didirikan Anto pada 21 Juni 2022 lalu saat ini baru memiliki 6 Driver yang masih tersebar di Kecamatan Balik Bukit dan sekitarnya, dalam merekrut Driver pihaknya masih menerapkan sistem dor to dor sehingga mereka mencari langsung driver di lapangan.

"Karena kita ingin driver yang dimiliki Magerjek ini memiliki standarisasi yang baik dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat sehingga benar-benar mengutamakan kualitas SDM nya," kata Anto.

Mereka tidak membatasi latar belakang pendidikan masyarakat yang ingin mendaftar menjadi Driver namun yang harus dimiliki adalah tanggung jawab mereka dalam memberikan pelayanan terhadap pelanggan.

Syaratnya pun cukup mudah sama hal nya dengan driver ojol pada umumnya yaitu memiliki SIM, Pajak Kendaraan Hidup, KTP, SKCK dan yang paling penting menurutnya yaitu keinginan dan semangat masyarakat untuk bekerja.

Anto menjelaskan bahwa saat ini Magerjek terus berupaya memaksimalkan pelayanan mereka terhadap coustemer, di akuinya masih banyak kekurangan namun hal tersebut menjadi motivasinya untuk terus berbenah.

"Karena kita kan baru masih perlu proses yang panjang, harapan kita tentu dengan adanya aplikasi ini selain menjadi solusi bagi para pelaku UMKM juga bisa membantu Pemkab Lambar dalam menekan angka pengangguran," katanya.

Anto ingin membuktikan bahwa seorang mantan tukang bubur pun bisa bangkit dan membuktikan ke semua orang bahwa dengan kemauan dan kerja keras yang kuat siapa pun bisa menjadi apa pun kuncinya tekun dan selalu berusaha.

Bagi masyarakat yang ingin merasakan kemudahan aplikasi Magerjek bisa langsung mendownload di Playstore dengan kode Mager Andalas.

"Seperti BRI cabang Liwa, Indosat, Kominfo Lambar, Koperindag Lambar, Kominfo Provinsi, Polres dan berbagai pihak lainnya Alhamdulilah mereka mau bantu, nanti rencananya sebelum louncing kita juga akan audiensi dengan Bupati Lambar pak Parosil," lanjutnya.

Ia berharap dengan adanya koordinasi lintas sektor perkembangan Magerjek dan seluruh UMKM yang ada di Lambar bisa lebih baik lagi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat khususnya Lambar.

Terpisah, Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Industri dan Perdagangan (Koperindag) Lampung Barat Tri Umaryani mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik adanya Magerjek yang baru pertama kali ada di Bumi Beguai Jejama Sai Betik.

"Kita tentu mendukung karena ini sebagai salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan para pelaku UMKM, dan aplikasinya pun simple mudah digunakan jadi sangat mendukung lah bukan hanya UMKM juga masyarakat yang lagi males gerak," katanya

Pihaknya pun telah berkoordinasi dengan pihak Magerjek dan siap mendukung upaya pengembangan aplikasi berbasis online tersebut dengan melibatkan berbagai pihak namun tentu dengan kemampuan yang dimiliki.

“Aplikasi magerjek ini sangat baik sekali dalam hal meningkatkan UMKM dan menciptakan lapangan kerja untuk masyarakat, kita berharap dengan adanya aplikasi ini perekonomian masyarakat bisa semakin meningkat kedepannya," tutupnya. (*)


Editor :