• Senin, 30 September 2024

Percepat Target Penurunan Stunting, Pemkot Bandar Lampung Suntik Dana Rp2 Miliar

Senin, 01 Agustus 2022 - 15.28 WIB
1.2k

Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana saat menghadiri acara Aksi ke-3 Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting di Aula Gedung Semergou, Senin (1/8/2022). Foto: Sri/Kupastuntas.co

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Guna mempercepat target penurunan stunting. Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung  akan menambahkan anggaran sebesar Rp2 miliar. Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana mengatakan, angka prevalensi stunting di kota Bandar Lampung saat ini berada diangkat 19,4 persen.

Oleh karenanya, ia meminta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kota setempat untuk dapat bergerak lebih cepat untuk menurunkan angka stunting tersebut.

"Supaya target kita di 2023 teratasi. Ditambahkan Rp2 miliar lagi untuk gizi. Bunda berharap BKKBN mulai bergerak secara bertahap kalau bisa menurunkan sampai zero atau 0, untuk stunting di Bandar Lampung," kata Eva saat acara Aksi ke-3 Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting di Aula Gedung Semergou, Senin (1/8/2022).

Anggaran tersebut lanjutnya, untuk memenuhi kebutuhan perbaikan gizi anak-anak di Kota Bandar Lampung supaya mencapai target penurunan angka prevalensi stunting.

Meski angka prevalensi jauh dari rata-rata pusat, namun Eva meminta agar BKKBN terus berkolaborasi dengan stakeholder terkait, dalam mengatasi stunting dan gizi anak.

"Kita juga berupaya semaksimal mungkin melalui posyandu, poskeskel, dan 31 puskesmas yang masih setiap hari keliling untuk memantau. Bunda berharap, dari BKKBN juga kalau bisa 3 hari sekali kumpul dengan posyandu, berikan yang terbaik untuk anak-anak kita dan juga komunikasi yang baik dengan PP dan KB," jelas Eva.

Selain Rp2 miliar dari pemkot kata Eva, pihaknya juga mendapatkan anggaran dari pusat sebesar Rp7 miliar lebih untuk mengatasi stunting.

"Maka ini kita minta kerjasama dari semua pihak untuk kota bebas stunting. Sehingga diharapkan Bandar Lampung bisa jadi kota percontohan," katanya.

Sementara, Plt Kepala Dinas BKKBN Kota Bandar Lampung, Santi Sundari menambahkan, angka stunting di Bandar Lampung tidak terlalu besar hanya 19,4 persen pada 2021.

"Untuk 2022 ini kita berencana untuk menurunkan di angka 16 persen. Sehingga di 2024 kita turun menjadi 10 persen stuntingnya. Kalau nasional itu targetnya 14 persen pada 2024," ungkap Santi.

Menurutnya, Bandar Lampung secara nasional di angka 5 terbawah stuntingnya, jadi bukan daerah yang lokus stunting.

Oleh karenanya, dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) sebesar Rp7,9 miliar tersebut pencairannya bertahap tergantung dengan kegiatan.

"Dari 20 kecamatan yang lokus stunting ada 7 daerah. Yakni salah satunya Tanjungkarang Barat, Panjang, Kedaton, Enggal dan Kemiling. Tapi pada saat kami pantau pun cukup baik, karena kita bekerjasama dengan pihak terkait juga," tandasnya. (*)