• Senin, 30 September 2024

Belasan Ekor Sapi di Way Kanan Mati Diduga Akibat PMK

Senin, 01 Agustus 2022 - 07.57 WIB
224

Penampakan sapi warga yang akibat PMK. Foto: Rahman/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung telah menerima 138 ribu dosis vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) dari Kementerian Pertanian. Sebanyak 50 ribu dosis vaksin akan didistribusikan ke 15 kabupaten/kota untuk mencegah penyebaran PMK.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Lampung, Lili Mawarti, mengungkapkan telah menerima 138 ribu dosis vaksin untuk penanggulangan penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayah Lampung.

"Senin kita akan kembali distribusikan yang 50 ribu dosis vaksin ke 15 kabupaten/kota," kata Lili, Minggu (21/7).

Menurut Lili, hingga saat ini vaksin yang sudah didistribusikan ke kabupaten/kota ialah untuk Bandar Lampung 400 dosis, Metro 1.127 dosis, Lampung Tengah 17.874 dosis, Tulangbawang Barat 6.700 dosis, Tulang Bawang 5.500 dosis dan Pesawaran 2.290 dosis.

Selanjutnya Mesuji 2.915 dosis, Pringsewu 1.800 dosis, Lampung Selatan 16.229 dosis, Lampung Utara 7.500 dosis, Lampung Barat 1.091 dosis, Lampung Timur 9.470 dosis, Tanggamus 3.000 dosis, Pesisir Barat 858 dosis dan Way Kanan 5.500.

Lili mengatakan, Disnakkeswan segera turun ke Kabupaten Way Kanan guna menindaklanjuti laporan mengenai belasan ekor sapi mati akibat terpapar PMK.

"Besok akan investigasi ke Way Kanan. Informasi dari petugas lapangan sapi yang diberitakan mati adalah pedet dari induk yang bergejala PMK yang tidak mau menyusui anaknya karena produksi susunya rendah. Dan ada juga sapi yang mati itu induknya yang sedang bunting," kata dia.

Ia menerangkan, dalam penanggulangan PMK yang telah dilakukan dari pertama pelaporan kasus positif adalah dengan pengobatan ternak suspek, desinfeksi kandang, lockdown kegiatan IB hingga lockdown lalu lintas ternak.

"Jadi dengan diberi pengobatan dan penanganan yang khusus sapi-sapi banyak yang sudah sembuh. Semoga dalam waktu dekat kita sudah zero PMK karena memang sudah banyak yang sembuh," terangnya.

Sementara itu, belasan ekor sapi di Desa Karya Agung, Kecamatan Negeri Agung, Kabupaten Way Kanan mati akibat terpapar PMK. Anton Akbar, warga Karya Agung, mengatakan ada sekitar 15 ekor sapi yang mati karena terserang PMK.

"Yang sudah mati sekitar 15 sapi. Terakhir tadi malam sapi kakak saya mati juga,” ujarnya, Sabtu (30/7).

Anton memastikan, semua sapi yang mati karena terserang PMK. "Iya sudah positif PMK. Karena sapi-sapi yang mati di sini kan sudah diuji lab dan semuanya positif PMK,” terangnya.

Anton mengungkapkan, sebelum mati sapi mengalami gejala panas tinggi dan mulut mengeluarkan busa. Meskipun sudah disuntik tidak ada perubahan.

“Sapi-sapi warga nggak sempat divaksin karena sudah positif. Jadi nggak bisa," tuturnya

Anton mengatakan, peternak mengeluhkan pembagian obat sapi yang terbatas dari Dinas Peternakan Way Kanan.

Ia berharap, pemerintah dapat memberikan penanganan dan perhatian khusus terhadap wabah PMK yang terjadi di kampungnya.

"Harapan saya pemerintah ada perhatian dan penanganan khusus di desa sini. Karena semakin hari sapi banyak yang sakit. Sedangkan mantri hewan di Way Kanan ini terbatas," imbuhnya.



Berdasarkan data Kementerian Pertanian RI tanggal 31 Juli 2022, jumlah sapi terpapar PMK di Provinsi Lampung sebanyak 1.482 ekor tersebar di 10 kabupaten/kota (lengkap lihat tabel). (*)

Berita ini sudah terbit  dengan judul  Belasan Ekor Sapi Mati di Way Kanan di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas edisi Senin (1/7/2022)


Editor :